Bau tidak sedap pada vagina

Ibu/saudari yang terhormat,
Terimakasih atas kepercayaannya. Kami mengerti Anda pasti merasa khawatir saat ini.
Sebelum menjawab pertanyaan Anda, terdapat beberapa hal yang perlu dikonfirmasi terlebih dahulu:
- Apakah Anda mengalami keluhan keluar cairan dari vagina?
- Jika iya, bagaimana gambaran cairan tersebut?
- Apakah berwarna putih susu/kuning/kehijauan/keabuan?
- Apakah berbusa, bergumpal kental, dsb?
- Apakah cairan tersebut yang membuat bau amis pada vagina Anda?
- Apakah suami Anda juga mengalami keluhan serupa? dsb
Selama kehamilan, terjadi peningkatan produksi hormon estrogen dan aliran darah ke daerah vagina yang kemudian menyebabkan peningkatan produksi cairan vagina. Namun selama cairan tersebut masih tergolong normal (tidak berwarna, tidak berbau), Anda tidak perlu merasa khawatir. Keadaan ini dapat diatasi dengan memperhatikan kebersihan dan kekeringan daerah genitalia Anda. Jika membilas setelah buang air kecil, lakukanlah dengan arah dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Jangan gunakan celana atau pakaian dalam yang terlalu ketat untuk menghindari keadaan yang lembab. Hindari penggunaan panty liner yang mengandung pengharum (terlebih bila digunakan > 6 jam), serta produk pembersih vagina yang dapat menyebabkan perubahan keasaman dan keseimbangan bakteri dalam vagina.
Bagaimanapun, apabila cairan vagina anda mulai berubah warna dan berbau, terlebih apabila disertai keluhan buang air kecil dan nyeri perut bawah, kemungkinan keputihan yang Anda alami timbul akibat infeksi bakteri/jamur/parasit. Pada kasus tersebut, Kami sarankan sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter spesialis kebidanan dan kandungan Anda agar dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya. Cairan vagina Anda akan diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop, baru dapat ditentukan terapi yang sesuai dan optimal.
Demikian penjelasan Kami. Semoga dapat membantu. (SO)
Terimakasih,
(Tim Redaksi Klikdokter)
0 Komentar