Kehamilan Luar Rahim

Ibu/Saudari yang terhormat,
Terimakasih telah menggunakan layanan e-konsultasi Klikdokter. Pada kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim), telur yang sudah dibuahi berimplantasi dan tumbuh di tempat yang tidak semestinya. Kehamilan ektopik paling sering terjadi di daerah tuba falopi (98%), meskipun begitu kehamilan ektopik juga dapat terjadi di ovarium (indung telur), rongga abdomen (perut), atau serviks (leher rahim).
Pada minggu-minggu awal, kehamilan ektopik memiliki tanda-tanda seperti kehamilan pada umumnya, yaitu terlambat haid, mual dan muntah, mudah lelah, dan perabaan keras pada payudara, dan hasil yang postif pada pemeriksaan kehamilan. Untuk mengtahui apakah seseorang mengalami kehamilan ektopik dapat dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti:
- Pemeriksaan kadar hormon ß-hCG dalam darah. Pemeriksaan ini diulangi 2 hari kemudian. Pada kehamilan muda, level hormon ini meningkat sebanyak 2 kali setiap 2 hari. Kadar hormon yang rendah menunjukkan adanya suatu masalah seperti kehamilan ektopik.
- Pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi dari rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi kehamilan seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain. Terdapat dua jenis pemeriksaan USG yaitu transabdominal dan transvaginal. Pemeriksaan transvaginal dapat melihat lebih jelas isi rongga panggul.
Sebetulnya pada mulai minggu ke-4 kehamilan sudah dapat dilihat kantung gestasi, sedangkan mulai minggu ke-5 sudah dapat terlihat gambaran embrio. Pada pemeriksaan USG yang telah Ibu jalani, tidak terlihat gambaran janin. Karena itu, mungkin sekali Ibu mengalami kehamilan di luar rahim.
Bercak-bercak yang Ibu alami dapat menjadi tanda awal keguguran atau kehamilan ektopik. Apalagi jika disertai nyeri atau rasa kram pada perut bagian bawah. Jika hal ini terjadi sebaiknya Ibu segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini sangat penting karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa apabila ruptur (pecah) dan menyebabkan perdarahan di dalam.
Riwayat operasi usus buntu memang menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kehamilan ektopik. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai kehamilan ektopik, Ibu dapat membacanya pada artikel kami mengenai hal ini: https://www.klikdokter.com/illness/detail/119.
Saya menyarankan Ibu untuk kembali ke dokter Ibu untuk dilakukan pemeriksaan USG ulang (transabdominal dan transvagina) dan jika perlu pemeriksaan kadar hormon ß-hCG dalam darah.
Demikian penjelasan yang dapat saya berikan. Semoga dapat dimengerti. (PNA)
Terimakasih.
(Tim Redaksi Klikdokter)
0 Komentar