Perawatan Luka Diabetes(2)

Ibu / Saudari yang terhormat,
Terima kasih atas konfirmasi kembali pertanyaan yang telah kami ajukan sebelumnya. Berdasarkan data yang Anda berikan, luka yang mengelupas, berair, dan berwarna merah kemungkinan adalah dermatitis. Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan gejala gatal, kemerahan, rash atau bentol. Dermatitis disebabkan oleh berbagai macam hal, diantaranya adalah alergen (zat penyebab alergi), bahan kimia, dan sebagainya.
Dermatitis pada lokasi lekuk-lekuk jari tangan dan sedikit di atas pergelangan tangan menandakan keadaan yang disebut dengan dermatitis kontak. Dermatitis kontak adalah peradangan kulit akibat kontak langsung dengan benda atau zat tertentu, yang dapat bersifat iritan (mengiritasi kulit) ataupun alergen (memicu reaksi alergi). Gejalanya berupa kemerahan, pengelupasan kulit, dan gatal pada tempat kontak. Faktor pencetusnya dapat sabun, pelembab, detergen, parfum, krim, dan lain-lain. Sebagai contoh gambar dermatitis kontak pada tangan, saya sertakan gambar di bawah ini :
Sumber : www.medscape.com
Kemungkinan lainnya adalah dermatitis atau peradangan yang disebabkan karena penyebab alergi (dermatitis atopi). Penyebab dari dermatitis belum diketahui. Diperkirakan berhubungan dengan sistim kekebalan tubuh yang berkaitan dengan reaksi alergi. Kontak dengan bahan alergen (pencetus alergi) yang dapat memicu Anda adalah sabun, detergen, udara (dingin, panas, lembab), krim, keringat, garukan, bakteri, emosi atau stres, pakaian, dan perhiasan.
Kondisi anda yang memiliki DM tidak terkontrol dengan baik, seperti yang saya katakan sebelumnya, dapat membuat penyakit ini lebih lama sembuh. Kondisi gatal yang terjadi sejak 6 bulan inipun memang dapat dicetuskan oleh gula darah anda yang tidak terkontrol. Selain itu, penyakit DM-pun memang dapat menjadi pencetus terjadinya dermatitis karena kekebalan tubuh yang berkurang.
Cara terbaik untuk menghindari dermatitis kambuh kembali adalah mengenali faktor pencetus apa yang dapat membuat dermatitis Anda kambuh kembali (detergen, pelembab, atau stres) dan sebisa mungkin hindari pencetus tersebut. Langkah selanjutnya adalah mencegah kulit kering dengan menggunakan sabun bayi dan mengoleskan pelembab pada kulit, dan hindari menggaruk.
Apabila memang alergen sulit untuk dihindari maka dapat dioleskan salep kortikosteroid lemah. Ingatlah untuk mengoleskannya hanya ketika dermatits sedang kambuh. Hindari stres, makan bergizi, dan beristirahat teratur. Kortikosteroid topikal apabila digunakan dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan penipisan kulit, hipopigmentasi, dan jerawat. Efek sistemiknya adalah supresi pertumbuhan dan supresi adrenal. Untuk meminimalisasi risiko tersebut, maka sebaiknya krim kortikosteroid hanya dioleskan pada daerah eksim selama 2-3 minggu, 1x/hari, digunakan di sore hari, dan mengoleskan pelembab pada eksim apabila tidak menggunakan krim kortikosteroid.
Namun bagaimanapun juga sebaiknya anda berkonsultasi ke dokter spesialis kulit karena penyakit kulit akan lebih akurat didiagnosis melalui pemeriksaan secara langsung (untuk dilihat kelainannya). Semoga membantu. (TRH)
Terima kasih.
(Tim Redaksi Klikdokter)
0 Komentar