Kesehatan Anak

Cara Mencegah si Kecil Sakit Setelah Kehujanan

dr. Karin Wiradarma, 09 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Si Kecil kehujanan? Simak cara mencegah si Kecil sakit setelah kehujanan dalam artikel berikut ini.

Cara Mencegah si Kecil Sakit Setelah Kehujanan

Hujan bisa datang silih berganti dan tak menentu. Apabila kehujanan, si Kecil berisiko terkena beberapa penyakit yang dapat mengancam daya tahan tubuh. Simak bagaimana cara pencegahan agar si Kecil tidak sakit setelah kehujanan.

Musim hujan identik dengan munculnya berbagai penyakit, terutama jika anak-anak kerap terpapar dengan hujan, apalagi main hujan-hujanan.

Karena itu, Ayah dan Bunda sebagai orang tua diimbau untuk menjaga dan memberi pengertian kepada si Kecil. Udara yang dingin dan paparan terhadap kuman penyebab penyakit dari air hujan, terutama air hujan yang menggenang atau banjir, dapat memicu timbulnya penyakit.

Penyakit di Musim Hujan

Ada beberapa penyakit yang kerap muncul saat musim hujan tiba, yaitu flu, hepatitis A, tifoid, leptospira, asma, dan infeksi kulit. Ini penjelasan lengkapnya.

1. Flu

Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Gejalanya antara lain demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, lemas, serta nyeri di otot dan sendi. Flu disebarkan melalui droplet (cairan yang keluar dari batuk atau bersin).

Sebenarnya flu dapat hilang dengan sendirinya karena perlawanan sistem kekebalan tubuh si Kecil. Namun tidak ada salahnya untuk memberikan obat-obat simtomatik, seperti obat demam, batuk, dan pilek, untuk mengatasinya.

Berikan pula si Kecil makanan yang bergizi, dan suplemen multivitamin jika dibutuhkan. Apabila gejala flu tidak hilang bahkan semakin memberat, Bunda harus segera berkonsultasi kepada dokter.

2. Hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hati. Sering disebut juga dengan penyakit kuning. Gejalanya antara lain demam, mual, muntah, nyeri perut, warna kuning pada sklera (bagian putih mata) dan kulit, lemas, dan diare.

Hepatitis ditularkan melalui feses yang mungkin terbawa di air hujan atau banjir yang telah menyatu dengan selokan dan air sungai. Untuk pengobatan hepatitis A ini, Bunda disarankan untuk lekas membawa si Kecil berobat ke dokter.

3. Tifoid

Tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonela yang menyerang saluran cerna. Gejalanya mirip dengan hepatitis, namun tanpa warna kuning di sklera dan kulit. Sama seperti hepatitis, kuman tifoid juga ditularkan melalui feses. Tifoid dapat diobati dengan antibiotik yang diberikan oleh dokter.

4. Leptospira

Leptospira adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan dari urine binatang, umumnya tikus. Urine tersebut terbawa air hujan atau air banjir, dan dapat menginfeksi anak yang terkena air hujan.

Gejala leptospira dapat berupa demam, sakit kepala, mual muntah, nyeri perut, selaput mata kemerahan dan sklera kuning, serta diare. Apabila tidak segera diobati, penyakit ini dapat menjadi berat.

5. Asma

Asma adalah salah satu penyakit yang bisa muncul akibat kehujanan. Itu karena umumnya penyakit asma dapat kambuh akibat kedinginan pasca kehujanan. Karenanya, hindarilah terkena hujan, dan selalu sedia obat-obatan asma selama musim hujan ini.

6. Infeksi kulit

Infeksi kulit dapat dialami oleh anak-anak jika mereka terpapar oleh kuman yang berada di air hujan atau banjir. Terutama apabila terdapat luka di kulit, karena luka terbuka ini dapat menjadi tempat masuknya kuman. Hindari menggaruk apalagi mengelupas luka. Sebaiknya Bunda mengajak si Kecil berobat ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.

Agar Si Kecil Tidak Sakit Setelah Kehujanan

Berikut cara-cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah anak sakit setelah kehujanan:

1. Tidak Bermain Hujan-hujanan

Pertama-tama, usahakan agar si Kecil tidak terkena hujan, apalagi bermain hujan-hujanan. Si Kecil perlu diberikan pengertian dan penjelasan yang bisa dimengerti olehnya. Misal, Bunda menjelaskan apa saja risiko kesehatan yang dapat terjadi bila si Kecil tetap ingin bermain hujan.

2. Segera Mandi Sampai Bersih

Apabila si Kecil terpaksa terkena hujan, segera keringkan tubuhnya serta mandi dan keramas hingga bersih.

3. Rutin Cuci Tangan

Selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan adalah salah satu cara yang tepat untuk mencegah penyakit. Cucilah tangan setidaknya 20 detik dengan sabun dan air mengalir. Lakukan ini setelah bermain di luar, sebelum dan sesudah makan, dan setelah menggunakan toilet.

4. Tidur yang Cukup

Kebutuhan tidur si Kecil perlu disesuaikan dengan usianya. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan tidur 13-14 jam sehari. Sementara anak usia 4-7 tahun membutuhkan tidur 11-12 jam sehari, dan anak usia 8-10 tahun membutuhkan tidur 10 jam sehari.

5. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak

Ada beberapa nutrisi yang dapat dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh si Kecil, yakni:

  • Vitamin A, C, dan E. Ketiganya adalah antioksidan kuat yang mampu membantu tubuh melawan penyakit sekaligus menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
  • Vitamin B kompleks dapat meningkatkan nafsu makan, menutrisi sel saraf dan otak, serta membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.
  • Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah yang bertugas menghantarkan oksigen ke berbagai jaringan tubuh.
  • Serat, probiotik, dan prebiotik diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh yang terdapat di dalam saluran cerna.
  • Zink berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menunjang pertumbuhan anak, serta membantu penyembuhan luka.

Usahakan si Kecil mendapatkan berbagai zat gizi tersebut dari bahan makanan alami dan susu. Jika diperlukan, Anda juga dapat memberikan suplemen multivitamin kepada anak atas anjuran dokter.

Demikianlah beberapa cara mencegah penyakit pada si Kecil saat musim hujan. Tidak ada manfaatnya bermain hujan-hujanan, apalagi saat banjir. Karena jika si Kecil sakit setelah kehujanan, tentu Ayah dan Bunda juga yang akan repot. Jadi, cegahlah dengan baik sebelum penyakit datang pada si Kecil!

[RS]

Musim Hujanpola asuhAnak

Konsultasi Dokter Terkait