Kesehatan Anak

Alergi Susu Dapat Pengaruhi Kesehatan, Mitos atau Fakta?

Tim Redaksi KlikDokter, 22 Okt 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Apa saja dampak kesehatan yang dapat timbul saat Si Kecil alergi susu? Simak penjelasannya berikut ini.

Alergi Susu Dapat Pengaruhi Kesehatan, Mitos atau Fakta?

Alergi susu merupakan suatu respons yang abnormal dari sistem daya tahan tubuh terhadap susu dan produk yang mengandung susu. Namun, apakah hal tersebut dapat memengaruhi kesehatan Si Kecil?

Alergi terhadap susu merupakan salah satu jenis alergi makanan yang paling sering ditemui pada Si Kecil. Reaksi alergi susu tersebut terjadi setelah Si Kecil yang memiliki alergi mengonsumsi susu atau produk susu.

Sering kali, alergi susu tersebut berhubungan dengan susu sapi. Akan tetapi, susu kambing, domba, serta mamalia lainnya juga dapat menimbulkan reaksi alergi yang sama.

Penyebab alergi susu

Secara umum, penyebab alergi susu adalah malfungsi sistem daya tahan tubuh. Apabila Si Kecil mengalami alergi susu, maka sistem daya tahan tubuhnya menganggap protein tertentu pada susu sebagai bahaya, yang kemudian memicu produksi antibodi imunoglobulin E (IgE) untuk melawan protein tersebut.

Ketika akhirnya berkontak dengan protein tersebut, antibodi IgE akan mengenalinya dan memberikan sinyal pada sistem daya tahan tubuh untuk melepaskan zat kimia bernama histamin. Ini kemudian memicu timbulnya serangkaian tanda dan gejala dari reaksi alergi.

Terdapat dua protein utama pada susu sapi yang dapat mencetuskan reaksi alergi pada Si Kecil yang memiliki hipersensitivitas terhadapnya. Pertama kasein, yang terdapat pada bagian padat (curd) susu. Kedua whey, yang terdapat pada bagian cair dari susu. Si Kecil dapat menunjukkan reaksi alergi akibat salah satunya atau keduanya.

Dampak alergi terhadap penyerapan nutrisi

Apabila Si Kecil mengalami alergi, hal ini dapat memengaruhi penyerapan nutrisi di usus halusnya, yang sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Umumnya, zat gizi yang masuk ke dalam saluran cerna akan diserap sel dari ujung-ujung usus halus yang disebut sebagai villi.

Namun, jika usus mengalami peradangan, villi menjadi rusak dan kehilangan fungsinya untuk menyerap nutrisi yang masuk ke dalam saluran cerna dengan baik.

Jika nutrisi tidak bisa diserap dengan baik oleh saluran cerna Si Kecil, maka dapat berdampak pada metabolisme tubuh dan tumbuh kembang Si Kecil. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mendeteksi terdapatnya alergi susu pada Si Kecil, guna menentukan penanganan yang paling sesuai baginya.

Tanda dan gejala alergi susu

Tanda dan gejala alergi terhadap susu dapat bervariasi, dari ringan hingga berat, dan dapat berbeda dari satu orang ke orang lainnya. Reaksi alergi tersebut dapat timbul dari beberapa menit hingga beberapa jam setelah Si Kecil mengonsumsi susu atau produk susu.

Beberapa tanda dan gejala yang dapat timbul segera pada alergi susu, antara lain adalah:

  • Ruam kemerahan pada kulit
  • Mengi atau mengeluarkan suara bernada tinggi saat bernapas
  • Rasa gatal di sekitar bibir atau mulut
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorok
  • Batuk atau sesak napas
  • Mual dan muntah

Sementara itu, beberapa gejala lain yang bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk timbul adalah:

  • Diare yang dapat disertai darah
  • Nyeri perut
  • Hidung berair
  • Mata berair
  • Kolik pada bayi

Untuk menangani alergi susu pada Si Kecil, Bunda juga harus tahu jika alergi berbeda dengan intoleransi terhadap protein susu dan intoleransi terhadap laktosa. Sebab, intoleransi umumnya tidak melibatkan sistem daya tahan tubuh.

Oleh karena itu, intoleransi terhadap susu membutuhkan penanganan yang berbeda dari alergi susu. Tanda dan gejala yang dapat timbul pada intoleransi mencakup masalah pada saluran pencernaan, seperti perut kembung, diare, atau produksi gas berlebih setelah mengonsumsi susu atau produk susu.

Lalu, bagaimana cara mencegah reaksi alergi Si Kecil terhadap susu? Walaupun tidak ada cara pasti untuk mencegahnya, timbulnya alergi dapat dicegah dengan menghindari konsumsi susu dan produk susu.

Namun masalahnya, Si Kecil tentu saja masih sangat membutuhkan asupan susu yang kaya nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Oleh karena itu, mengganti nutrisinya dengan 100 persen isolat protein kedelai (soya) yang terkandung di Morinaga Soya MoriCare+ Prodiges atau protein susu sapi yang mudah dicerna yang terkandung di Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare+ Prodiges adalah salah satu solusinya.

Keduanya juga didukung nutrisi kolin, asam lemak esensial AAL dan AL (Alfa-Linolenat dan Linoleat, dan zat besi untuk kecerdasan multitalenta. Selain itu juga terdapat kombinasi probiotik (bakteri baik) dan prebiotik FOS (makanan bakteri baik) untuk pertahanan tubuh ganda. Tak hanya itu, juga ada kombinasi vitamin D dan kalsium untuk tumbuh kembang optimal agar Si Kecil tetap berprestasi, meski mengalami alergi susu sapi.

Jika terus dibiarkan, tanda dan gejala alergi susu akan bisa terus memburuk dan pada akhirnya akan memengaruhi kondisi kesehatan Si Kecil. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, nutrisi pada susu sapi yang dibutuhkan Si Kecil dalam masa tumbuh kembangnya bisa digantikan dengan produk susu lainnya.

[MS/ RH]

AdvertorialAlergi Susu SapiKedelaiSusu Soyaprotein soyaalergi susu

Konsultasi Dokter Terkait