HomeIbu Dan anakKesehatan AnakTips agar Si Kecil Tidak Sembelit saat Puasa
Kesehatan Anak

Tips agar Si Kecil Tidak Sembelit saat Puasa

Tim Redaksi KlikDokter, 15 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Keluhan sembelit sering muncul saat puasa Ramadan. Jika Si Kecil sudah mulai berpuasa, ini tips ampuh agar kesehatan pencernaannya tetap terjaga.

Tips agar Si Kecil Tidak Sembelit saat Puasa

Sembelit sering dikeluhkan orang dewasa selama puasa Ramadan, tak terkecuali anak-anak. Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar Si Kecil terhindar dari keluhan sembelit, sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaannya saat puasa.

Sembelit atau konstipasi adalah salah satu masalah di saluran cerna yang cukup banyak terjadi. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sembelit adalah ketidakmampuan melakukan pengeluaran tinja secara sempurna. Ini terlihat dari berkurangnya frekuensi buang air besar dari biasanya, konsistensi tinja lebih keras, besar, dan terdapat rasa nyeri, serta pada saat perabaan perut terasa massa tinja.

Sedangkan menurut The North American Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition (NASPHGAN), sembelit adalah kesulitan atau hambatan dalam melakukan buang air besar selama 2 minggu atau lebih. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah psikologis seperti stres.

Sembelit sering dikeluhkan saat puasa Ramadan, tak terkecuali Si Kecil yang sudah ikut berpuasa. Akibat sembelit, ia bisa lebih rewel, merasakan perut begah atau terasa penuh, hingga menurunnya nafsu makan.

Penyebab Si Kecil mengalami sembelit

Bunda perlu tahu, beberapa hal yang menyebabkan Si Kecil mengalami sembelit antara lain:

Menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi

Karena sedang belajar berpuasa, jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh Si Kecil ikut berkurang. Normalnya, tinja terdiri 75 persen air. Sisanya terdiri dari bakteri mati, lemak, serat makanan yang tak tercerna, serta enzim pencernaan yang berlebihan.

Apabila jumlah makanan yang dikonsumsi berkurang, maka tidak akan ada sisa yang bisa diproses oleh sistem pencernaan. Hal ini akan menyebabkan perubahan frekuensi buang air besar pada Si Kecil.

Berkurangnya asupan serat

Berkurangnya asupan serat berhubungan erat dengan jumlah makanan yang dikonsumsi. Biasanya, Si Kecil menolak makan sayur dan buah dan lebih senang melahap makanan manis atau apa pun yang digoreng. Pola makan tersebut bisa memperparah keadaan di saluran pencernaan, yang mana pembentukan feses akan lebih keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.

Kurang cairan

Sembelit juga bisa terjadi jika Si Kecil mengalami kekurangan cairan. Karena 75 persen dari feses adalah air, maka kecukupan cairan selama bulan puasa harus sangat diperhatikan. Tak hanya dari air putih, tetapi juga dari sayuran, buah-buahan, termasuk susu yang diminumnya.

Malas bergerak

Puasa bisa membuat Si Kecil lemas, sehingga aktivitasnya jadi berkurang. Kurang bergerak ini bisa menyebabkan sembelit. Penyebabnya adalah usus umumnya bergerak mendorong feses ke bawah untuk dikeluarkan, sehingga menciptakan keinginan untuk buang air besar.

Nah, pergerakan usus ini sangat dipengaruhi aktivitas sehari-hari. Makin aktif Si Kecil bergerak, begitu juga gerakan ususnya, sehingga pergerakan makanan tidak terhenti dan Si Kecil terhindar dari sembelit.

Ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi keluhan sembelit pada Si Kecil, yaitu:

  • Saat sahur dan berbuka, sediakan makanan yang mengandung cukup serat seperti sayuran hijau, sumber protein yang baik, serta buah-buahan. Konsumsi makanan yang berserat dapat membantu melunakkan tinja, sehingga mempermudah proses buang air besar.
  • Upayakan agar Si Kecil minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka puasa. Selain dapat mencegah tubuh kekurangan cairan, minum air putih juga bisa mencegah pembentukan tinja yang keras.

Mulai usia 5 tahun ke atas, Si Kecil membutuhkan minimal 1.500 ml air per hari (sekitar 6 gelas). Jika ia tak banyak minum saat sahur, pastikan Si Kecil minum lebih banyak setelah berbuka. Sumber air bukan hanya dari air putih, tapi juga bisa dari makanan berkuah, buah, susu, dan lain-lain.

  • Pintar pilih susu Si Kecil, dengan memberikannya susu yang baik untuk pencernaannya seperti Morinaga Chil School Platinum MoriCare Zigma. Gabungan prebiotik GOS dan probiotik dan triple bifidus-nya bisa membantu mengurangi gejala sembelit, karena mengandung bakteri baik demi kesehatan saluran cerna Si Kecil.
  • Triple bifidus adalah gabungan tiga bakteri baik (bifidobakterium) yang ada di saluran cerna. Ketiganya adalah:
  • Bifidobacterium langum B8536 yang dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan mencegah infeksi saluran napas seperti influenza dan ISPA.
  • Bificobacterium breve M-16V yang ampuh mencegah konstipasi dan diare serta mencegah infeksi saluran pernapasan lain.
  • Bifidobacterium infantis M-63 yang membantu penyerapan serta mencegah dan mengurangi gejala energi.
  • Tak hanya itu, yang membuat Morinaga Chil School Platinum MoriCare Zigma unggul adalah karena adanya sinergi antara faktor Kecerdasan Multitalenta, Pertahanan Tubuh Ganda, serta Tumbuh Kembang Optimal untuk mendukung Si Kecil menjadi Generasi Platinum yang Multitalenta.
  • Ajari Si Kecil untuk tetap aktif dalam bulan puasa, dengan berolahraga ringan pada sore hari jelang waktu buka puasa.
  • Ingatkan ia untuk tidak menunda keinginan untuk buang air besar.

Sembelit bisa bikin tak nyaman Si Kecil yang sedang semangat-semangatnya belajar berpuasa. Namun, dengan langkah antisipasi yang tepat, Bunda bisa mencegahnya. Berikan cairan yang cukup serta lengkapi nutrisinya dengan Morinaga Chil School Platinum MoriCare Zigma.

(RN/ RH)

Advertorialprobiotikbuang air besarPuasa RamadanPrebiotikpuasaAnakSembelitAnak SembelitPerut BegahPerut Kembungkonstipasi

Konsultasi Dokter Terkait