HomeIbu Dan anakKehamilan4 Penyakit yang Mengintai Ibu Hamil Usai Lebaran
Kehamilan

4 Penyakit yang Mengintai Ibu Hamil Usai Lebaran

dr. Adeline Jaclyn, 17 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Entah karena makan tak terkontrol, kurang aktivitas fisik, capek mudik, atau hal lainnya, ada beberapa penyakit yang mengintai ibu hamil usai Lebaran. Apa saja?

4 Penyakit yang Mengintai Ibu Hamil Usai Lebaran

Setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan, lalu disusul dengan Lebaran, nyatanya banyak orang yang malah jatuh sakit. Ini bisa menimpa siapa saja, tak terkecuali ibu hamil. Ada beberapa penyakit yang mengintai ibu hamil usai Lebaran.

Biasanya, penyebab seseorang jatuh sakit setelah libur Hari Raya Idulfitri adalah pola makan yang tak sehat, kurang beristirahat, dan kurangnya beraktivitas fisik. Pada ibu hamil, waspadai beberapa penyakit di bawah ini:

1. Diare

Gulai dan sambal goreng hati dan kentang adalah beberapa hidangan Lebaran yang mewarnai meja makan, bahkan hingga beberapa hari setelahnya. Jika makanan tersebut pedas, baiknya ibu hamil menghindarinya.

Sebagian besar sistem di dalam ibu hamil cenderung lebih sensitif, apalagi jika telah berpuasa sebulan penuh. Konsumsi makanan pedas berisiko mengiritasi pencernaan, sehingga bisa sebabkan diare. Diare pada ibu hamil akan menyebabkan berkurangnya asupan gizi dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi.

2. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah diabetes yang muncul pada masa kehamilan. Pada diabetes gestasional, perubahan hormon dari kehamilan menyebabkan tubuh tidak membuat cukup insulin atau tidak menggunakannya secara normal. Sebaliknya, glukosa menumpuk di dalam darah Anda, menyebabkan diabetes. Kondisi ini biasanya mengancam usia kandungan di atas 6 bulan.

Penyakit ini biasanya mengancam wanita hamil dengan berat badan berlebih, memiliki riwayat penyakit diabetes dalam keluarga, dan pernah melahirkan bayi dengan berat badan mencapai 4 kg. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat melahirkan bayi meninggal dan riwayat aborsi lebih dari sekali (terutama pada kondisi tubuh dengan kadar gula darah tinggi) juga berisiko tinggi.

Jika saat Lebaran ibu hamil tak mengontrol makanannya, misalnya tak henti-hentinya menyantap makanan dan minuman tinggi kalori dan gula, maka kadar gula bisa meningkat. Siasati dengan mengatur pola makanan, tetap aktif berolahraga, serta mengontrol kehamilan secara rutin.

3. Hiperkolesterolemia

Sajian Lebaran yang bersantan dan berlemak tak boleh dikonsumsi berlebihan oleh ibu hamil, karena bisa sebabkan kolesterol tinggi dalam darah dan peningkatan berat badan yang signifikan. Perlu dicatat, porsi konsumsi makanan berlemak tak boleh lebih dari 5-6 porsi dalam sehari.

4. Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi medis serius yang dapat menyebabkan kelahiran prematur dan kematian. Salah satu penyebabnya adalah obesitas. Ibu yang kelebihan berat badan atau obesitas selama kehamilan dan persalinan diketahui akan meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia. Karenanya, meski masih dalam suasana liburan, upayakan untuk tetap menjaga pola makan.

Tips makan sehat untuk ibu hamil

Ingat, selama hamil makanan yang dikonsumsi tak cuma memengaruhi kesehatan ibu, tetapi juga janin. Agar kehamilan tetap sehat, caranya mudah, kok! Ikuti tipsnya di bawah ini.

1. Batasi makanan manis

Meski Lebaran sudah selesai, makanan khasnya bisa masih terhidang bahkan sebulan setelahnya. Misalnya aneka kue kering, biskuit kaleng, dan makanan manis lainnya. Jika itu semua dilahap atau jadi camilan, maka risiko bertambahnya berat badan pada ibu hamil meningkat, yang mana jika tak terkontrol ini bisa membahayakan kesehatan kehamilan.

2. Boleh makan daging, tapi batasi porsinya

Makanan seperti opor atau semur ayam, rendang, atau gulai kambing boleh saja dikonsumsi ibu hamil. Namun, konsumsinya harus dibatasi.

Misalnya saat mengonsumsi rendang, pilihlah daging rendah lemak, seperti bagian has luar dan paha belakang sapi. Hindari daging yang letaknya di antara perut dan tulang iga karena biasanya kandungan lemaknya lebih tinggi.

Ibu hamil tetap perlu mengonsumsi daging merah karena merupakan salah satu sumber zat besi terbaik untuk ibu hamil guna mencegah anemia.

3. Konsumsi vitamin

Konsultasikan dengan dokter tentang konsumsi vitamin yang Anda butuhkan sesuai kondisi. Ini penting untuk menjaga ibu hamil dan bayi tetap terjaga kesehatannya.

4. Makan serat dan memenuhi kebutuhan cairan

Dengan makan buah dan sayur terlebih dulu dengan segelas air sebelum menyantap makanan (menggiurkan) lainnya, ini bisa membuat ibu hamil merasa kenyang, sehingga tak makan berlebihan. Selain itu, buah dan sayur juga penting untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral harian.

5. Minum susu kehamilan yang tepat

Penuhi semua nutrisi yang dibutuhkan dengan minum susu untuk kehamilan. Pilihlah produk yang mengandung asam folat, zat besi, protein, kalsium, vitamin D, magnesium, fosfor, vitamin B6, serta omega-3 dan 6.

Lebaran memang penuh keriaan, tapi bisa juga menjadi masalah jika ibu hamil tidak menjaga pola hidupnya. Meski masih dalam suasana libur, tetap upayakan pola hidup sehat dengan mengontrol pola makan, tetap aktif, istirahat cukup, serta jauh-jauh dari stres. Jangan lupa cek kesehatan rutin dengan dokter kandungan Anda.

Apabila kamu masih memiliki pertanyaan mengenai topik lainnya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(RN/ RH)

Kehamilan sehatNutrisi hamilLebarannutrisi ibu hamilnutrisi kehamilanSusu HamilSusu KehamilanNutrisi Makro dan MikroTips Makan Sehat Ibu HamilNutrisi Lengkap KehamilanPenyakit yang Mengintai Ibu HamilIbu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait