HomeIbu Dan anakKehamilanMakanan yang Harus Dihindari Saat Persiapan Kehamilan
Kehamilan

Makanan yang Harus Dihindari Saat Persiapan Kehamilan

dr. Grace Valentine, 06 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Yuk, optimalkan persiapan kehamilan Anda dengan menghindari jenis-jenis makanan ini!

Makanan yang Harus Dihindari Saat Persiapan Kehamilan

Mempersiapkan masa kehamilan tak boleh sembarangan. Butuh perencanaan dan pertimbangan matang mengenai berbagai aspek. Masa persiapan kehamilan atau prakonsepsi berfokus pada apa yang bisa dilakukan pasangan sebelum kehamilan, demi kondisi kehamilan dan bayi yang sehat saat lahir kelak. Dari segi nutrisi, ada jenis makanan yang harus dikonsumsi, tapi ada juga makanan yang harus dihindari.

Probabilitas kehamilan akan meningkat bila Anda dan pasangan dalam kondisi sehat. Perubahan gaya hidup dapat meningkatkan kemungkinan hamil dan membantu menjalani kehamilan yang sehat. Pemilihan makanan yang dikonsumsi akan berdampak besar pada nutrisi, fungsi sel, fungsi hormon, dan pastinya kesuburan seorang wanita.

Biasanya, Anda yang sedang mempersiapkan kehamilan dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi penting seperti zink, asam folat, kalsium, dan zat besi. Sebaliknya, apa saja jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari?

  1. Alkohol

Minum minuman beralkohol dapat mengganggu kesuburan. Konsumsi alkohol 2 gelas per hari dapat menurunkan kesuburan hingga 60 persen. Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan risiko kelainan pada janin.  

  1. Kafein

Konsumsi kopi atau minuman yang mengandung kafein lainnya dalam jumlah berlebih dapat mengganggu kesuburan, baik wanita maupun pria. Jika Anda atau pasangan merupakan penggila kopi, yang bisa ngopi lebih dari 5 cangkir sehari (setara dengan 500 mg kafein), waspadalah karena ini bisa menurunkan kesuburan. Konsumsi kafein yang masih diizinkan adalah maksimum 200 mg per hari.  

  1. Susu rendah lemak

Sebuah studi terkait hal ini dipublikasikan di jurnal medis “Human Reproduction”. Dilaporkan, wanita yang mengonsumsi produk susu rendah lemak (low-fat) sebanyak 2 kali sehari lebih berisiko mengalami infertilitas akibat gangguan ovulasi.

Sementara itu, wanita yang mengonsumsi produk susu whole milk (full-cream) sebanyak 2 kali sehari mengalami penurunan risiko infertilitas akibat gangguan ovulasi sebesar 25 persen.

Studi di atas juga menunjukkan bahwa temuan infertilitas tersebut tidak berhubungan dengan kadar vitamin D, kalsium, laktosa, dan fosfor pada seorang wanita. 

Dalam proses pembuatan susu low-fat atau non-fat, susu whole milk akan diputar dalam kecepatan tinggi untuk memisahkan lemak dari konten air dalam susu. Beberapa tipe hormon memiliki kelarutan yang berbeda di dalam lemak.

Estrogen dan progesteron adalah hormon yang larut dalam lemak, sehingga pada saat bagian lemak dipisahkan dari susu whole milk, maka hormon ini juga ikut terpisah. Sedangkan androgen, prolaktin, dan hormon pria larut dalam air.

Oleh karena itu, susu low-fat akan memberikan Anda hormon pria yang lebih banyak dan hormon wanita (estrogen dan progesteron) lebih sedikit. Akibatnya, bisa terjadi ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan gangguan ovulasi pada wanita.

Penjelasan di atas adalah kenapa wanita yang sedang mempersiapkan diri untuk hamil dianjurkan untuk mengurangi susu rendah lemak. Anda bisa memilih produk susu full-cream atau produk susu yang kandungannya sudah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh wanita saat mempersiapkan kehamilan.

  1. Makanan yang mengandung lemak trans

Lemak trans kerap ditemukan pada camilan kemasan atau fast food, kentang goreng, makanan kalengan yang bersumber dari produk hewan, dan beberapa jenis margarin. Semua makanan tersebut dapat meningkatkan resistensi insulin.

Insulin berfungsi membantu perpindahan glukosa darah dari darah ke sel. Bila terjadi resistensi insulin, maka glukosa darah tidak dapat berpindah ke sel. Akibatnya, pankreas akan terus memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kadar insulin tinggi tersebut dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang bisa berujung pada terganggunya ovulasi.

  1. Makanan manis

Sebenarnya makanan manis tetap boleh konsumsi, asal jumlahnya harus dibatasi. Makanan manis yang dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya kelebihan berat badan alias obesitas. Padahal, obesitas merupakan gangguan kesehatan yang bisa mengganggu kesuburan pria dan wanita. Selain itu, terlalu banyak makan makanan manis juga bisa meningkatkan risiko diabetes.

Kehamilan merupakan momen yang dinanti banyak pasangan. Ada banyak cara untuk mempersiapkan kehamilan, mulai dari cek kesehatan, konsultasi, termasuk nutrisi. Pemilihan makanan bisa memengaruhi kondisi kesehatan dan optimalisasi tubuh jelang kehamilan. Sebisa mungkin, hindari makanan-makanan yang disebutkan di atas demi mempercepat terjadinya kehamilan, senantiasa sehat melewati tiap trimester, serta bayi yang lahir pun kelak juga sehat.

(RN/ RH)

KehamilanPersiapan KehamilanNutrisi hamil

Konsultasi Dokter Terkait