Kehamilan

Persiapan Fisik dan Mental Menjelang Kehamilan

dr. Grace Valentine, 26 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Melakukan persiapan fisik dan mental jelang kehamilan akan memberi dampak signifikan bagi kesehatan calon ibu dan kehamilannya kelak.

Persiapan Fisik dan Mental Menjelang Kehamilan

Siapa yang tak khawatir jika sudah menikah bertahun-tahun tapi belum juga dikaruniai buah hati? Tak sedikit pasangan yang hanya terfokus pada kesehatan fisik, sehingga lupa akan kesejahteraan mental mereka. Padahal, melakukan persiapan fisik dan mental secara beriringan bisa memiliki dampak signifikan, baik untuk Anda calon ibu maupun kehamilannya nanti.

Ya, bila Anda dan pasangan berencana untuk memiliki momongan, baiknya Anda melakukan berbagai persiapan menjelang kehamilan (pre konsepsi). Kesehatan pre konsepsi berfokus pada apa yang dapat dilakukan Anda dan pasangan sebelum kehamilan, dan di antara kehamilan untuk kelak mendapatkan bayi yang sehat.

Kapan persiapan kehamilan harus dimulai?

Persiapan kehamilan baiknya dilakukan segera setelah Anda dan pasangan berencana hamil. Idealnya, persiapan ini dilakukan 6 bulan sebelum terjadi kontrasepsi.

Biasanya, kebanyakan pasangan hanya memprioritaskan kesehatan fisik dan mengesampingkan kesehatan mental. Padahal, keduanya berpengaruh pada proses kehamilan dan persalinan nantinya.

Agar kehamilan terjadi dan berlangsung dengan sehat, persiapan fisik dan mental seperti apa yang harus dilakukan para calon ibu?

Pola makan sehat dan berimbang

Perubahan pola makan seimbang sebaiknya dilakukan minimal 3 bulan sebelum program hamil dilakukan. Ini dapat membantu Anda untuk meningkatkan kesuburan. Makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi nutrisi, fungsi sel, fungsi hormon, kesuburan pasangan, dan kondisi wanita saat hamil nanti.

Makanan yang disarankan adalah diet seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein rendah lemak (lean protein), sayur, dan buah. Jangan lupakan juga asupan vitamin D, ya!

Hindari stres

Pada studi “Human Reproduction” tahun 2004, disebutkan bahwa stres secara tidak langsung berkontribusi pada infertilitas. Tak sedikit pasangan yang belum juga berhasil hamil akibat stres. Maka dari itu, Anda dan pasangan mungkin bisa mencari aktivitas bersama, traveling, atau melakukan hobi untuk menghindari stres selama menjalani proses ini.

Akupunktur

Akupuntur merupakan salah satu cara meningkatkan angka keberhasilan program kehamilan. Teknik kesehatan holistik asal Tiongkok ini bisa membantu menurunkan stres, meningkatkan fungsi ovarium, dan meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi. Terapi lainnya seperti yoga, pijat, atau hipnoterapi juga bisa menjadi alternatif, terutama untuk mengatasi stres.

Capai dan pertahankan berat badan ideal

Indeks massa tubuh (IMT) yang ideal berkisar antara 20–25. Bila IMT Anda berlebih, ini bisa mengganggu fungsi hormonal. Anda yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan kondisi lainnya.

Kondisi underweight pun tidak baik, yang mana terdapat risiko masalah kesehatan saat kehamilan. Oleh sebab itu, sebelum hamil sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mencapai berat badan ideal, sehingga peluang kehamilan pun meningkat.

Olahraga

Tak hanya demi tubuh yang sehat dan bugar, olahraga merupakan salah satu cara terbaik untuk mengelola stres sekaligus mencapai berat badan ideal. Anda dianjurkan untuk tidak berolahraga secara berlebihan ketika menjalani program hamil. Cukup lakukan olahraga dengan intensitas sedang. Hindari gerakan yang melibatkan otot perut seperti pushup.

Stop merokok dan minum minuman beralkohol dan batasi konsumsi kafein

Pastinya Anda sudah tahu bahwa merokok memiliki dampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, baik pria maupun wanita. Pada pria, merokok bisa akibatkan turunnya produksi dan kualitas sperma. Selain itu, merokok juga bisa meningkatkan risiko keguguran.

Perhatikan juga asupan kafein harian. Konsumsi kafein yang masih dalam batas normal adalah maksimal 200 mg per hari. Jika Anda ngopi lebih dari 5 gelas sehari (setara dengan 500 mg), maka ini bisa menurunkan kesuburan.

Untuk meningkatkan peluang hamil, Anda sebaiknya berhenti minum wine, cocktail, atau minuman beralkohol lainnya. Faktanya, konsumsi minuman beralkohol 2 gelas per hari dapat menurunkan kesuburan sebesar 60 persen. Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan risiko kelainan pada janin.

Tidur cukup

Jangan pernah meremehkan waktu tidur yang berkualitas. Tidur secara teratur, yaitu sebanyak 8 jam setiap harinya, tak hanya dapat mencegah penurunan daya tahan tubuh, tapi juga mampu meningkatkan produksi melatonin secara alami. Melatonin merupakan syarat sehat perkembangan folikel sel telur. Meski demikian, hindari konsumsi suplemen melatonin karna adanya efek hormonal yang terkandung di dalamnya.

Persiapkan kondisi emosional

Kesehatan mental juga berperan krusial selama masa persiapan kehamilan. Kesehatan mental ini meliputi bagaiman pola pikir, cara merasakan, dan bagaimana Anda menghadapi masalah dalam kehidupan.

Demi hadirnya buah hati di kehidupan Anda dan pasangan, lakukan persiapan fisik dan mental menjelang kehamilan. Nantinya, untuk mewujudkan kehamilan yang sehat, perlu stamina dan kesehatan tubuh yang prima. Pelatihan mental pun sangat berguna bagi calon ibu untuk mengatasi gejolak emosi atau mental di kemudian hari baik saat hamil, persalinan, dan saat bayi lahir ke dunia. Selamat merencanakan kehamilan dengan bahagia!

(RN/ RH)

KehamilanPersiapan KehamilanProgram HamilIbu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait