Jantung

Makan Malam setelah Buka Puasa, Bikin Kolesterol Naik?

dr. Dyan Mega Inderawati, 28 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hati-hati! Pilihan menu berbuka puasa yang keliru dapat mendongkrak kolesterol dan mengundang serangan jantung pada kemudian hari.

Makan Malam setelah Buka Puasa, Bikin Kolesterol Naik?

Jam makan selama bulan puasa tentunya akan berubah, bergeser menjadi makan malam. Hal ini bisa membuat sebagian orang cemas. Pasalnya makan malam sudah identik buruk untuk diet, atau bisa membuat berat badan naik. Tak hanya itu, kolesterol disebut-sebut dapat melonjak seiring dengan bertambahnya tumpukan lemak ini.

Ketakutan pun makin menggunung berkali lipat. Apalagi kolesterol tinggi diyakini dapat meningkatkan risiko serangan jantung pada kemudian hari. Lalu, apa solusi terbaik agar makan malam ini tidak mendatangkan dampak buruk untuk kesehatan?

Kolesterol Tak Selamanya Mengancam

Kuncinya ada pada pilihan menu yang akan dikonsumsi. Hal pertama yang harus diingat adalah tidak selamanya kolesterol itu buruk. Sejatinya kolesterol tetap dibutuhkan tubuh. Salah satu fungsi kolesterol adalah membangun dinding sel, termasuk sel otak. Dengan sempurnanya pembentukan sel otak, maka optimal pula fungsinya dalam bekerja dan menyimpan ingatan.

Selain sebagai pembentuk sel, kolesterol juga dibutuhkan tubuh untuk membentuk hormon. Hormon sendiri sangat penting dalam mengatur fungsi tubuh secara keseluruhan, mulai dari fungsi pengaturan kadar gula darah, aliran darah dalam tubuh, hingga fungsi reproduksi. Jika produksi hormon berantakan, bayangkan betapa kacaunya seluruh sistem dalam tubuh Anda.

Banyak manfaat yang didapat tetapi tak sedikit juga ancamannya, Salah pilih sumber kolesterol dapat menyeret seseorang ke dalam pusaran berbagai penyakit mematikan. Sebut saja serangan jantung dan strok yang asal muasalnya berasal dari timbunan kolesterol. Fakta menunjukkan dua penyakit ini bergantian menduduki peringkat teratas sebagai pembunuh utama di Indonesia.

Kolesterol ‘Jahat’ vs. Kolesterol ‘Baik’

Kolesterol sendiri ada yang bersifat ‘jahat’, dan ada yang ‘baik’ untuk kesehatan tubuh. Kolesterol ‘jahat’ yang merugikan kesehatan banyak bersembunyi di lemak, minyak, dan berbagai produk yang diolah menggunakan bahan ini.

Sangat disayangkan, beberapa hidangan santap malam setelah buka puasa justru banyak menyimpan kolesterol ‘jahat’. Sebut saja hidangan bersantan dan gorengan, termasuk nasi atau mi goreng yang kerap dipilih menemani waktu makan malam. Di balik hidangan ini tersembunyi berbagai ancaman kesehatan yang tidak segan menggerus kesehatan perlahan-lahan.

Tumpukan kolesterol jahat akan mengendap di dinding pembuluh darah, termasuk pembuluh darah jantung, otak, maupun ginjal. Bila sudah terdapat sumbatan dan penyempitan, kesehatan organ tersebutlah yang akan dikorbankan. Serangan jantung dan pecahnya pembuluh darah otak menjadi ragam ancamannya.

Enggan bertatap muka dengan teror ini pada kemudian hari? Pilihlah menu makanan yang tidak kalah lezat serta sehat. Kolesterol ‘baik’ banyak terdapat pada salmon, tuna, dan makerel. Tidak hanya pada hidangan laut, kacang-kacangan, sayur, dan buah juga mengandung kolesterol ‘baik’ berupa plant stanol.

Plant stanol terbukti mampu membantu menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ dalam darah. Kandungan di dalamnya dapat menghambat penyerapan kolesterol ‘jahat’ di dalam tubuh sehingga kadar kolesterol darah tetap terjaga normal dan stabil. Sekarang, makanan kaya plant stanol juga tersedia dalam bentuk kemasan yang mudah didapat.

Setelah seharian menahan lapar dan dahaga saat berpuasa, sah-sah saja bila Anda kemudian mencari hidangan lain setelah menyantap takjil. Namun, ingatlah untuk tidak menumpuk lemak dan kolesterol bersamaan dengan masuknya makanan. Perbanyak porsi makanan yang kaya kolesterol ‘baik’ seperti buah dan sayur di piring Anda. Lezat, cepat, dan tentunya bersahabat bagi tubuh.

[RS/ RH]

puasaKolesterolBulan Ramadan Penyakit JantungSerangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait