HomeIbu Dan anakKehamilanPentingnya Konsumsi Asam Folat Sebelum Hamil
Kehamilan

Pentingnya Konsumsi Asam Folat Sebelum Hamil

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 21 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebelum hamil, setiap wanita dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat dalam jumlah cukup. Ini tujuan dan manfaatnya.

Pentingnya Konsumsi Asam Folat Sebelum Hamil

Setiap wanita pasti ingin kehamilan berjalan dengan lancar, dengan kondisi janin yang sehat. Untuk mencapainya, salah satu zat gizi yang wajib Anda dapatkan dalam jumlah cukup adalah asam folat.

Asam folat merupakan jenis vitamin B yang banyak terdapat pada sayuran hijau dan daging. Tak hanya bagi ibu, zat gizi ini juga memberikan banyak manfaat bagi janin yang dikandungnya.

Manfaat Asam Folat bagi Ibu

Asam folat memiliki peran penting dalam pembentukan sel darah merah. Konsumsi asam folat dalam jumlah cukup akan membantu mencegah terjadinya anemia.

Selain itu, asam folat juga penting untuk menjaga struktur DNA yang merupakan materi dasar dalam sel tubuh manusia. Zat gizi ini pun dapat membantu pembentukan jaringan plasenta, agar nantinya transportasi gizi dari ibu ke janin dapat berlangsung dengan optimal.

Tak berhenti di situ, konsumsi asam folat dalam jumlah cukup secara rutin juga dapat mencegah kejadian berbagai komplikasi dalam kehamilan seperti preeklampsia. Keadaan yang juga disebut sebagai ‘keracunan kehamilan’ tersebut adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan bocornya protein di urine ibu hamil. Preeklampsia dapat membahayakan ibu maupun janin.

Manfaat Asam Folat bagi Janin

Bagi janin, asam folat yang dikonsumsi sejak awal kehamilan dapat membantu perkembangan sistem saraf dan mencegah terjadinya spina bifida. Ini adalah suatu kondisi kelainan di mana jaringan otak dan selaputnya keluar melalui tulang belakang akibat kegagalan penutupan tabung saraf.

Di samping itu, asam folat juga dapat mencegah terjadinya cacat bawaan–seperti bibir sumbing, penyakit jantung bawaan, keguguran, kelahiran prematur maupun berat lahir rendah.

Waktu dan Dosis Asam Folat

Untuk mendapatkan semua manfaat asam folat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan seorang wanita untuk mengonsumsi zat gizi tersebut sejak satu bulan sebelum merencanakan kehamilan hingga hamil 12 minggu.

Meski demikian, berbagai ahli menyarankan setiap wanita di usia subur (15–45 tahun) sebaiknya mengonsumsi asam folat harian. Alasannya, karena sebagian besar kehamilan terjadi ‘tidak terencana’ atau baru diketahui setelah berusia beberapa minggu. Sementara cacat bawaan dapat terjadi sejak awal kehamilan, yaitu usia 3–4 minggu.

Terkait dosis, asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 400 mikrogram setiap hari oleh wanita atau ibu hamil yang sehat. Dosis tersebut akan meningkat jika mengalami obesitas (berat badan berlebih) atau hamil anak kembar, yaitu menjadi sekitar 1000 mikrogram per hari. Sementara bagi ibu yang sudah pernah memiliki anak dengan riwayat spina bifida, kebutuhan asam folat setiap hari menjadi 4000 mikrogram.

Jumlah di atas mungkin terdengar sangat banyak, tapi Anda tidak perlu khawatir. Asam folat dapat diperoleh dari berbagai bahan makanan. Contoh makanan yang mengandung asam folat adalah sayur bayam, brokoli, seledri, kale, hati ayam dan daging.

Jika Anda tak terlalu menyukai makanan yang mengandung asam folat, suplemen dapat menjadi solusinya. Saat ini sudah tersedia suplemen yang mengandung 400 mikrogram asam folat. Namun sebelum mengonsumsinya, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Jadi, apakah Anda berencana untuk hamil dalam waktu dekat? Jika ya, pastikan Anda mengonsumsi asam folat sesuai dengan dosis yang dianjurkan di atas. Anda ingin kehamilan dan janin yang sehat, bukan?

(NB/ RH)

Asam FolatKehamilanHamil

Konsultasi Dokter Terkait