HomeIbu Dan anakIbu Menyusui5 Masalah Selama Menyusui dan Solusinya
Ibu Menyusui

5 Masalah Selama Menyusui dan Solusinya

Tim Redaksi KlikDokter, 14 Mar 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Menyusui bukan perkara yang mudah. Ini lima masalah yang kerap ditemui beserta solusinya.

5 Masalah Selama Menyusui dan Solusinya

Air Susu Ibu atau ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Begitu pentingnya hingga para ahli menyarankan agar ibu dapat menyusui bayi selama 6 bulan sejak kelahiran (ASI Eksklusif).

Terdengar enteng, namun nyatanya tidaklah demikian. Sebab selama masa menyusui, sang ibu dapat mengalami berbagai masalah, sehingga prosesnya menjadi terganggu.

Berikut lima masalah yang bisa terjadi selama menyusui beserta solusinya:

  • Puting datar atau tenggelam

Apakah ibu dengan puting datar tetap dapat menyusui? Puting datar seharusnya tidak menjadi masalah bila bayi dapat melakukan perlekatan (latch on) dengan payudara dengan baik. Cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah dengan mencoba menyusui bayi.

Namun, jika memiliki puting datar atau terbalik, sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan konselor laktasi agar bisa mendapatkan penjelasan lebih mendetail.

Adapun cara yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah puting datar, yaitu dengan berusaha menegakkan puting sebelum menyusui. Baik dengan merangsangnya menggunakan pompa payudara, tangan, tabung suntik, atau menariknya keluar secara manual.

Beberapa ibu dapat menarik puting mereka keluar dengan mudah. Namun beberapa ibu lainnya mungkin perlu waktu selama beberapa hari, minggu, atau bulan, tergantung tingkat inverse, dan pola isapan bayi.

  • Bingung posisi menyusui

Tidak sedikit ibu baru yang masih bingung bagaimana posisi menyusui yang benar. Wajar saja, sebab menyusui memang membutuhkan ketrampilan dan teknik tersendiri. Untuk itu dibutuhkan waktu, proses, dan kesabaran.

  • Payudara bengkak (engorgement)

Ibu menyusui dapat mengalami masalah-masalah seperti payudara bengkak, sakit, puting kencang, kulit mengilap walau tidak merah, terlihat pembuluh darah vena di permukaan payudara, dan ASI tidak keluar.

Hal itu terjadi karena pengosongan payudara tidak berlangsung secara optimal, baik akibat posisi perlekatan yang kurang tepat maupun menyusui tidak dilakukan secara teratur.

Terkait kondisi tersebut, beberapa tindakan yang dapat dijadikan solusinya adalah:

- Lakukan kompres hangat pada payudara, kemudian pijat memutar secara lembut di area sekitar sumbatan menuju puting.

- Gunakan pompa bohlam merah (reliever pump) untuk membantu mengeluarkan ASI.

- Untuk mengurangi nyeri/ sakit, ibu dianjurkan mengonsumsi obat penghilang nyeri (analgetik) yang diresepkan dokter.

- Bayi disusui lebih sering dengan memperbaiki posisi dan pelekatannya.

  • Puting nyeri atau lecet (abraded/ cracked nipple)

Puting terasa nyeri atau lecet, selain disebabkan oleh posisi dan pelekatan yang tidak baik, juga dapat diakibatkan oleh iritasi kulit yang sensitif dengan lidah bayi atau jamur.

Beberapa solusi yang dapat dilakukan, antara lain:

- Perbaiki posisi dan pelekatan (latch on) bayi.

- Teruskan susui bayi meski ASI belum keluar, dengan sedikit penekanan pada bagian areola.

- Olesi puting dengan ASI agar terjaga dari kuman. Hal ini juga dapat membuat bayi tetap melakukan gerakan mengisap.

- Jika luka yang terjadi terbuka lebih luas dan disertai nyeri, sebaiknya ibu mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter demi mencegah terjadinya infeksi.

  • Selalu haus dan berkeringat

Ibu menyusui lebih sering merasa haus, lebih mudah merasa gerah dan berkeringat lebih banyak daripada biasanya. Namun, itu adalah keadaan yang tergolong wajar.  

Dalam hal ini, solusi yang dapat dilakukan adalah:

- Pastikan asupan cairan yang cukup, sehingga tidak dehidrasi dan produksi ASI tetap lancar.

- Jika memungkinkan, menyusuilah di ruangan ber-AC atau yang memiliki kipas angin. Pastikan AC dan kipas angin tersebut bersih dan terawat; tidak ada debu-debu yang menempel. Pastikan pula suhu ruangan tidak terlalu dingin, agar bayi tidak kedinginan. Pada dasarnya, tubuh bayi masih sangat rentan terhadap suhu dingin.

Selain yang sudah disebutkan, masalah yang hadir selama menyusui juga dapat dicegah dan diatasi dengan rutin mengonsumsi susu khusus menyusui. Salah satu produk yang bisa Anda coba adalah PRENAGEN lactamom.

Mengapa PRENAGEN lactamom? Karena susu khusus menyusui ini mengandung vitamin B2 dan B12 yang bisa meningkatkan metabolisme dan pembakaran energi, sehingga produksi ASI bisa meningkat.

Tak hanya masalah kuantitas, PRENAGEN lactamom juga turut meningkatkan kualitas ASI. Ini berkat kandungan DHA, kolin, vitamin D dan zat besi yang ada di dalamnya.

Yuk, minum PRENAGEN lactamom dua kali sehari. Dengan begitu, proses menyusui dapat terus berjalan dengan lancar, tanpa adanya masalah-masalah tertentu. Berikan yang terbaik untuk bayi Anda, agar tumbuh kembangnya terus optimal.

(NB/ RH)

AdvertorialMenyusuiASIBayiIbu Menyusui

Konsultasi Dokter Terkait