Diet dan Nutrisi

Makan Cokelat Tanpa Bikin Gemuk

Tim Redaksi KlikDokter, 06 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan takut makan cokelat. Ini caranya agar makanan satu ini lebih bersahabat bagi tubuh

Makan Cokelat Tanpa Bikin Gemuk

Siapa yang tidak suka cokelat? Hampir semua orang rasanya senang makan cokelat. Begitu nikmatnya cokelat, hingga orang-orang mengatakan bahwa mengonsumsi cokelat adalah salah satu cara untuk menikmati ‘surga dunia’.

Namun demikian, ada kalanya mengonsumsi cokelat dalam jumlah yang berlebihan dapat membuat timbangan berat badan Anda bergeser ke kanan. Bagaimana cara makan cokelat tanpa bikin gemuk?

Untungnya Makan Cokelat

Penelitian menunjukkan bahwa bila dibarengi dengan diet rendah kalori, cokelat dapat membantu menurunkan LDL (kolesterol ‘jahat’) karena zat plant sterol dan flavonoid yang tersimpan di dalamnya. Disinyalir karena penurunan LDL tersebut, cokelat juga dapat bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan strok.

Studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Harvard juga menemukan bahwa mengonsumsi dua cangkir cokelat panas dalam sehari dapat membantu menjaga kesehatan otak dan ketajaman memori pada lansia.

Beda Kakao dan Kokoa

Dua kata ini memang mirip, sehingga banyak orang yang menyamakan kakao dengan kokoa. Padahal, kakao dan kokoa adalah dua hal yang berbeda. Keduanya sama-sama berasal dari biji pohon kakao, tetapi yang membedakan adalah cara pengolahannya.

Bubuk kakao mentah diperoleh dengan teknik cold-pressed biji kakao yang belum dipanggang. Proses ini menjamin enzim dan antioksidan yang terkandung dalam bubuk kakao tetap tinggi.

Sementara itu, bubuk kokoa diperoleh setelah biji kakao dipanggang dengan temperatur tinggi. Suhu tinggi dapat mengubah struktur molekul dalam kokoa, sehingga nutrisi dan antioksidannya berkurang.

Makan Cokelat Tanpa Gemuk

Anda sedang ngidam cokelat, tetapi takut gemuk? Tenang, Anda tetap dapat menikmati enaknya cokelat dengan mengikuti beberapa saran ini.

Pilihlah dark chocolate dibanding milk chocolate. Dark chocolate selain memiliki kandungan kalori yang lebih rendah dari milk chocolate, juga dapat mengenyangkan lebih cepat. Hal ini dapat mencegah Anda makan cokelat terlalu banyak.

Anda juga dapat mengonsumsi minuman cokelat dari bubuk kakao instan H2 Kakao Instan, salah satu produk H2 Food Series dari H2 Health & Happiness, yang rendah kalori dan lemak, namun tetap nikmat. Selain dibuat minuman cokelat, Anda juga dapat mencampurnya dengan sedikit susu, atau mengombinasikannya ke dalam smoothies, es krim, dan yogurt.

Di samping rendah kalori dan lemak, H2 Kakao Instan merupakan produk yang dibuat dari dark chocolate dan juga bebas gluten, ramah untuk vegan, serta tidak ada bahan pengawet dan pewarna buatan.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan batasan jumlah cokelat atau bubuk kakao instan yang dikonsumsi. Karena jika makannya terlalu banyak, kalori pun tetap menumpuk. Untuk menakar kebutuhan kalori agar tidak berlebihan, Anda dapat menggunakan alat penghitung kalori.

Menurut penelitian, untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal dari cokelat, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi cokelat sebanyak 100–200 gram per hari, sesuai dengan kebutuhan kalori harian Anda.

Konsumsi cokelat juga disarankan untuk dilakukan dalam ‘dosis terbagi’, yaitu 3–5 kali sehari. Misalnya, Anda menyantap cokelat 5 kali sehari dengan satu takaran saji sebesar 20 gram.

Menarik, ya, fakta-fakta seputar cokelat ini? Yuk, dapatkan manfaat sehat dari makan cokelat sekarang!

[RS/ RH]

AdvertorialMakan Cokelatgemukcokelatgizi

Konsultasi Dokter Terkait