Awas Serangan Diare di Musim Hujan

Diare sering menyerang ketika musim hujan tiba. Bahkan angka kejadiannya dapat meningkat hingga lebih dari 30 persen. Uniknya, fenomena ini ditemukan terutama pada awal musim hujan.

Ada penjelasan ilmiah di balik hal tersebut. Para ahli berpendapat, kotoran dan materi feses dapat terkumpul pada tanah selama musim kering. Saat musim hujan, jumlah air yang meningkat akan ‘menyapu’ seluruh kotoran ini. Namun, kotoran yang tersapu mudah masuk ke dalam sumber air sehingga mengontaminasi.

Selain itu, beberapa daerah yang kekurangan sumber air kerap melakukan praktik mengumpulkan air hujan untuk digunakan. Hal ini juga dapat meningkatkan angka kejadian diare. Diare ini umumnya disebabkan kontaminasi berbagai patogen, seperti rotavirus pada anak dan bakteri E. coli pada orang dewasa.

Tampaknya kunci untuk memerangi diare memang terdapat pada kebersihan. Karena ternyata, penggunaan air yang melalui treatment khusus, seperti direbus atau diberikan klorin, pada 71% populasi masyarakat dalam komunitas dapat mengurangi kejadian diare. Sehingga, diperlukan keikutsertaan seluruh lingkungan Anda juga untuk mencegah serangan diare.

Misalnya, Anda sudah membuang sampah yang benar dan menggunakan toilet dengan bersih; jika tetangga Anda tidak melakukan hal yang sama, air hujan tetap dapat membawa bakteri dan mengontaminasi sumber air yang akhirnya juga Anda gunakan. Akibatnya keluarga Anda tetap berisiko terkena diare.

Saat membersihkan rumah, berikan perhatian khusus pada bagian yang banyak terdapat kuman. Umumnya bagian ini berkaitan dengan benda yang sering dipegang sehari-hari, tetapi sering terlupakan untuk dibersihkan. Misalnya: gagang pintu, keran air, dan tombol flush WC.

Oleh karena itu, mari bersiaga menjelang musim hujan. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya saat mengolah makanan dan minuman agar terhindar dari diare.

[RS/ RH]