HomeIbu Dan anakTips ParentingCara Membedakan si Kecil Aktif atau Hiperaktif
Tips Parenting

Cara Membedakan si Kecil Aktif atau Hiperaktif

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 05 Sep 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apakah si Kecil aktif ataukah hiperaktif? Cari tahu perbedaannya di sini.

Cara Membedakan si Kecil Aktif atau Hiperaktif

Di usia si Kecil, memiliki banyak energi dan rasa ingin tahu yang besar merupakan hal yang wajar. Namun tak jarang, si Kecil yang lebih aktif membuat sebagian orang tua khawatir dan bertanya-tanya, “Apakah perilaku anak saya normal ataukah hiperaktif?”

Tidak dimungkiri, diagnosis gangguan hiperaktif pada memang si Kecil semakin meningkat. Di Amerika Serikat pada tahun 2014, angka si Kecil yang tediagnosis gangguan hiperaktif atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) meningkat hingga 11% dari tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa tanda yang sering ditemukan pada anak hiperaktif (ADHD), yakni:

  1. Masa bayi
    • Rewel, mudah menangis, sering mengamuk, dan sulit sekali ditenangkan.
    • Sulit makan, pada beberapa kasus bisa hingga kolik dan jatuh sakit.
    • Sering mengigau, melakukan gerakan berulang yang mengganggu seperti membenturkan kepala atau menggoyangkan kursi.
  2. Masa balita atau lebih
    • Terlihat gugup dan ceroboh.
    • Sering mengamuk berlebihan.
    • Sering menyentuh barang-barang dan orang di sekitarnya tanpa sebab yang jelas.
    • Melakukan kegiatan berulang yang mengganggu, seperti mengayunkan kaki dan sering berlari ke segala arah tanpa memerhatikan sekitarnya.
    • Sulit menyelesaikan suatu tugas, dan mudah frustasi atau mengamuk saat merasa kesulitan.
    • Kerap berbicara tanpa henti, dan menyelak orang lain saat berbicara.

Si Kecil yang terlampau aktif bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti keturunan, semangat bermain dengan teman, atau energi yang tidak tersalurkan. Sebagai orangtua, sangat penting bagi Bunda untuk memahami karakteristik si Kecil secara mendalam.

Pastikan Bunda juga selalu memastikan kebutuhan gizi si Kecil terus terpenuhi, dan si Kecil memiliki cukup aktivitas fisik untuk bisa menyalurkan energinya. Dengan begitu, gangguan hiperaktif diharapkan tidak menyerang si Kecil.

(NB/ RH)

HiperaktifSi kecilSi Kecil Aktif

Konsultasi Dokter Terkait