Diet dan Nutrisi

Mindful Eating: Makan dengan Penuh Penghayatan dan Kesadaran

dr. Vito A. Damay Sp.JP M.Kes FIHA FICA, 24 Agt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kenali lebih jauh soal mindful eating dan manfaatnya bagi tubuh Anda.

Mindful Eating: Makan dengan Penuh Penghayatan dan Kesadaran

Sering kali Anda makan sambil melakukan aktivitas lain yang membuat tidak fokus. Ada yang hilang dari kegiatan makan Anda: kemampuan untuk menikmati dan merasakan secara penuh. Inilah yang menjadi dasar dari mindful eating.

Mindful eating berasal dari konsep Buddhisme mengenai mindfulness (kewaspadaan).Teknik mindfulness mengajak Anda untuk benar-benar menerapkan kutipan “Living in the moment”.

Ketika diaplikasikan pada kegiatan makan, mindfulness berarti memperhatikan warna, aroma, rasa, dan tekstur makanan tersebut. Anda juga melakukan refleksi diri sebelum dan sesudah makan, serta berbagai pendekatan sadar lainnya.

Jika metode mindful eating ini diterapkan, Anda mau tak mau akan lebih berhati-hati terhadap pilihan makanan dan belajar menggunakan seluruh indra saat makan.

Selama ini mungkin Anda tidak sadar, makan sambil terdistraksi adalah salah satu penyebab dari makan berlebihan. Makanan Anda akan terasa cepat habis. Anda pun akan tetap lapar dan ingin menambah makanan lagi dan lagi.

Nah, mindful eating dapat menjadi kesempatan bagi Anda untuk menyadari dan mengubah kebiasaan tersebut.

Manfaat Mindful Eating Studi yang dipublikasikan di jurnal Obesity mengungkap manfaat mindful eating ini. Para peneliti mengundang 194 orang dengan obesitas untuk menjadi responden. Mereka terbagi menjadi grup kasus dan grup pembanding; kedua kelompok ini diminta melakukan diet selama 5 bulan dan program olahraga.

Grup kasus diberikan pelatihan mindfulness yang berlangsung selama 2,5 jam setiap minggu. Mereka memperoleh pelajaran tentang mindful eating –seperti bagaimana mengenali sinyal lapar dan kenyang, serta membedakan lapar fisik dan lapar emosional. Sementara itu, grup pembanding tidak mendapatkan pelatihan ini.

Hasilnya, grup kasus yang diberikan pelatihan mindfulness mengalami penurunan berat badan yang sedikit lebih banyak (1,6 kilogram) ketimbang grup pembanding. Bisa dikatakan, ini memang tidak terlalu signifikan.

Namun, ketika para peneliti mencoba melihat faktor risiko diabetes tipe-2 dan penyakit jantung pada grup kasus, mereka menemukan adanya perbedaan yang signifikan. Diduga ini berhubungan dengan tingkat stres yang rendah, penurunan berat badan, atau pilihan makanan yang lebih baik.

Empat Kunci dalam Mindful Eating Berikut ini empat kiat dalam mempraktikkan mindful eating. Anda tak perlu mencoba semuanya dalam satu waktu.

  1. Bersyukur dan berdoa Sebelum makan, mulailah dengan berdoa. Mensyukuri makanan yang tersaji di meja makan dan berterima kasih terhadap mereka yang menghadirkan makanan tersebut—bisa kepada Tuhan, petani, asisten rumah tangga, dan keluarga yang ada di samping Anda.Anda akan lebih apresiatif terhadap hidup dan orang-orang di sekeliling. Pada akhirnya, hal ini dapat membuat Anda lebih menikmati makanan dan tidak makan secara terburu-buru.
  2. Makan pelan-pelan Kenali makanan dengan baik sebelum memasukkannya ke dalam mulut. Perhatikan bagaimana bentuk, warna, serta aromanya. Tanyakan juga pada diri sendiri mengenai asal makanan tersebut: Siapa yang menanam ini? Bagaimana cara menanamnya?Setelah itu, kunyah makanan Anda secara perlahan. Fokuskan perhatian pada makanan Anda, nikmati rasa dan teksturnya dalam mulut. Rasakan sensasi makanan tersebut ketika bergerak melalui kerongkongan.Cara ini melatih Anda untuk lebih mendengarkan tubuh sehingga tahu kapan merasa lapar, dan kapan merasa kenyang. Serta mengenali tanda-tanda lapar yang sebenarnya dengan lapar mata. Anda pun dapat terbantu untuk tidak makan secara berlebihan.
  3. Refleksi diri Perusahaan tempat Anda bekerja mengadakan acara ulang tahun dan menyediakan banyak makanan. Sebelum menyentuhnya dengan kalap, coba renungkan: Apakah Anda sedang lapar? Bosan? Sedih? Marah?Dengan demikian, Anda dapat membedakan antara apa yang Anda inginkan dengan apa yang benar-benar dibutuhkan tubuh. Setelah itu, barulah putuskan apakah akan makan atau tidak, atau apa yang ingin Anda makan.
  4. Matikan televisi (dan semua benda yang memiliki layar) Seberapa sering Anda menyalakan televisi saat sedang makan? Hal tersebut dapat menjadi bumerang. Makan sambil melakukan kegiatan lain biasanya akan membuat Anda ujung-ujungnya kaget: “Lho, kok sudah habis aja, sih?”

Lalu, Anda akan menambah satu-dua potong piza lagi karena merasa belum kenyang. Jika dilakukan berulang kali, siap-siap saja timbangan dan kadar kolesterol Anda meningkat!

Di tengah ritme kehidupan yang berjalan semakin cepat, Anda seakan tak punya waktu untuk berkaca. Inilah kenapa mindful eating sangat penting. Anda perlu menengok kembali ke dalam diri dan bertanya lebih jauh mengenai apa yang Anda makan. Jadi, mari mulai makan dengan kesadaran penuh!

(RS/RH)

Mindful EatingPola Makanmakanan

Konsultasi Dokter Terkait