Kiat Jitu Mengatasi Alergi Telur pada Anak

Alergi telur merupakan alergi tersering kedua (0,5- 2,5%) pada bayi dan anak yang memiliki riwayat alergi kulit, setelah susu sapi. Alergi telur terjadi akibat reaksi imunitas tubuh yang dicetuskan oleh protein dalam putih telur.

Pada anak dengan alergi telur, sistem imunitas tubuh menghasilkan antibodi dalam jumlah yang berlebihan dan menyerang protein telur. Reaksi ini dapat terjadi secara cepat hanya dalam hitungan menit.

Gejala yang sering timbul berupa ruam merah disertai rasa gatal di seluruh tubuh. Tanda lainnya yang kerap timbul berupa mual, muntah, batuk, sesak napas, tekanan darah rendah hingga pingsan.

Apabila menunjukkan gejala tersebut, besar kemungkinan anak Anda menderita alergi. Tindakan yang tepat adalah langsung membawa anak Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Tindakan medis yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah dan uji cukil kulit. Selain itu juga bisa dilakukan metode desensitisasi yang bertujuan untuk melihat toleransi anak terhadap alergen telur.

Jika anak dipastikan positif mengalami alergi telur, selalu pastikan agar anak Anda tidak mengonsumsi telur. Begitu juga dengan produk olahan makanan yang mengandung telur pada menu hariannya.

Alergi telur dapat menimbulkan gejala yang serius jika tidak ditangani secara tepat. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia pada anak alergi terhadap telur dapat menghilang dengan sendirinya.

(DA/ RH)