Kesehatan Bayi

5 Alasan Mengapa Makanan Organik itu Baik

dr. Dyah Novita Anggraini, 03 Feb 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selepas ASI eksklusif selama 6 bulan, sudah saatnya Bunda mengenalkan sang bayi dengan makanan selain ASI atau biasa disebut MPASI. MPASI atau makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan sang bayi

5 Alasan Mengapa Makanan Organik itu Baik

Klikdokter.com – Selepas ASI eksklusif selama 6 bulan, sudah saatnya Bunda mengenalkan sang bayi dengan makanan selain ASI atau biasa disebut MPASI. MPASI atau makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan sang bayi agar tumbuh kembangnya semakin optimal. Patut diingat bahwa peran MPASI bukan sebagai pengganti ASI tapi untuk melengkapi ASI.

Tapi pada praktiknya, bagi orangtua yang baru memiliki bayi akan kesulitan memilih makanan yang benar-benar sehat. Karena kenyataannya, banyak sekali makanan yang dijual ternyata mengandung zat pestisida yang berdampak buruk pada kesehatan sang bayi kelak.

Beruntung sekarang mudah menemukan bahan makanan organik di supermarket-supermarket khusus. Makanan organik adalah makanan yang diproduksi menggunakan metode yang tidak melibatkan pestisida atau pupuk kimia. Pada intinya, makanan organik dikembangkan atau diproduksi secara alami, tanpa rekayasa genetika, tanpa hormon pertumbuhan, tanpa antibiotik, dan tanpa vaksinasi.

Memberikan anak Anda makanan organik artinya Anda menjauhkan dan melindunginya dari bahaya racun pestisida. Berikut alasan yang bisa menjadi acuan Anda pentingnya makanan organik buat si kecil:

Alasan Pentingnya Makanan Organik

Berikut alasan yang bisa menjadi acuan Anda pentingnya makanan organik buat si kecil:

1. Tidak mengandung pestisida

Pestisida adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam pertanian konvensional. Residu pestisida akan tetap menempel pada makanan meski diusahakan untuk dihilangkan dengan proses mencuci. Residu ini akan menjadi toksin yang dapat menghambat perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif secara spesifik difokuskan pada perubahan dalam cara berfikir, memecahkan masalah, memori, dan intelegensi.

2. Memiliki gizi tinggi

Sebuah studi melaporkan bahwa buah-buahan organik mengandung 27% lebih banyak vitamin C. Daging yang menggunakan proses organik juga banyak mengandung lemak sehat dan sedikit lemak jenuh.

3. Tidak mengandung antibiotik

Penggunaan antibiotik saat ini banyak digunakan oleh peternak untuk menjaga agar hewan ternaknya tetap sehat, berkembang dengan baik dan menurunkan jumlah asupan makanan bagi hewan ternak tersebut. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menciptakan strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Artinya, bila seseorang jatuh sakit karena bakteri ini, ia akan kebal terhadap pengobatan antibiotik tersebut.

4. Ramah lingkungan

Pertanian organik terbukti mengurangi polusi, menghemat air, mengurangi erosi, menyuburkan tanah, dan menggunakan sedikit energi. Selain itu pertanian organik baik bagi ekosistem di sekitarnya dan aman bagi para petani yang mengelola produksi makanan.

Harga makanan organik tentunya lebih mahal dibandingkan dengan makanan non organik. Tapi manfaat mengonsumsi makanan organik lebih besar daripada makanan non organik. Pada akhirnya, sebagai orangtua, Bunda tentunya ingin memberikan semua yang terbaik untuk si Kecil kan?

ASIsusu formulaSerba-Serbi Makanan Balita

Konsultasi Dokter Terkait