Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeGaya hidupDiet dan NutrisiSering Sakit Kepala Setelah Makan, Apa yang Salah?
Diet dan Nutrisi

Sering Sakit Kepala Setelah Makan, Apa yang Salah?

dr. Dyah Novita Anggraini, 17 Jun 2016

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apakah Anda sering sakit kepala usai sarapan atau makan siang? Makanan memang bisa jadi pemicu utamanya, tetapi ada hal-hal lain yang juga dapat memengaruhi.

Sering Sakit Kepala Setelah Makan, Apa yang Salah?

Sakit kepala merupakan hal yang tidak menyenangkan, terutama jika terjadi setelah kita mengonsumsi makanan. Sakit kepala setelah makan biasanya terkait dengan makanan itu sendiri, seperti makanan yang terlalu manis atau terlalu asin. Makanan jenis ini dapat memicu nyeri atau sensasi kepala berdenyut.

Berikut ini beberapa kemungkinan lainnya:

1. Migrain

Migrain merupakan sakit kepala di satu sisi yang dapat dipicu oleh beberapa jenis makanan. Jenis-jenis makanan yang dapat memicu migrain adalah:

    • Makanan yang banyak mengandung tiramin, seperti keju, ikan, cokelat, dan sebagainya.
    • Makanan yang banyak mengandung monosodium glutamate (MSG), seperti makanan Cina dan Meksiko.
    • Makanan yang mengandung nitrat, seperti bologna, salami, smoked meat, dan sebagainya.
    • Makanan yang difermentasi.
    • Alkohol.
    • Minuman yang mengandung kafein, seperti teh dan kopi.
    • Minuman yoghurt.
    • Buah yang mengandung sitrus, seperti jeruk.

2. Hipertensi

Orang yang memiliki penyakit hipertensi biasanya akan merasa sakit kepala setelah mengonsumsi makanan yang asin. Tingginya asupan garam pada penderita hipertensi dapat memicu sakit kepala. Pada penderita hipertensi, ginjal tidak mampu untuk mengontrol jumlah garam yang berlebih sehingga menarik air ke dalam aliran darah. Hal ini menyebabkan peningkatan volume darah yang memicu peningkatan tekanan darah dan menyebabkan sakit kepala setelah makan.

3. Diabetes

Penderita diabetes yang sering mengonsumsi makanan manis dapat mengalami peningkatan kadar gula darah, yang bisa memicu gejala sakit kepala. Hal ini disebabkan karena tubuh mengeluarkan hormon insulin. Ketika jumlah besar insulin dilepaskan di dalam tubuh (untuk menanggapi tingginya asupan gula yang ada di dalam tubuh), secara tidak langsung otak tidak menerima cukup gula. Ini merupakan sinyal tubuh untuk mengirim lebih banyak darah mengalir ke otak. Perubahan ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah di otak yang memicu gejala sakit kepala.

4. GERD

Mengonsumsi makanan pedas dan makanan yang digoreng dapat meningkatkan produksi asam di lambung. Terkadang asam lambung naik ke atas kerongkongan menuju tenggorokan. Hal ini dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi ini sering disertai dengan gejala sakit kepala setelah makan, serta gejala lainnya seperti nyeri ulu hati, nyeri dada, mual, dan batuk.

5. Alergi makanan

Alergi makanan dapat menimbulkan banyak gejala, seperti pembengkakan wajah, gatal-gatal, hidung meler, kram perut, dan sakit kepala.

6. Tumor

Penyakit berat seperti tumor di otak terkadang dapat menyebabkan gejala sakit kepala setelah makan.

7. Intoleransi makanan

Beberapa orang tidak dapat menoleransi produk makanan yang mengandung laktosa (seperti produk susu) atau gluten (gandum). Ketika penderita mengonsumsi makanan ini, maka akan timbul reaksi negatif seperti diare, muntah, dan sakit kepala.

Jika gejala sakit kepala sering Anda rasakan setelah makan, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh.

makanSeringSakit Kepala

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter