HomeIbu Dan anakKehamilanWaspadai Anemia Saat Kehamilan
Kehamilan

Waspadai Anemia Saat Kehamilan

dr. Dina Kusumawardhani, 21 Sep 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak hanya mengincar wanita pada umumnya, anemia juga kerap mengincar ibu hamil.

Waspadai Anemia Saat Kehamilan

Anemia, terutama yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) zat besi, dapat menyerang siapa saja. Namun wanita sering kali menjadi target utamanya. Ini disebabkan karena wanita mengalami menstruasi setiap bulannya. Tak hanya itu, wanita hamil pun tak luput dari incaran penyakit berbahaya ini.

Anemia Saat Hamil

Saat hamil, banyak perubahan terjadi pada tubuh. Jumlah darah pun akan meningkat sekitar 20-30%, sehingga wanita hamil membutuhkan lebih banyak asupan zat besi dan nutrisi lainnya untuk dapat membentuk hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pada sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Umumnya, wanita hamil mengalami anemia pada trimester kedua atau ketiga. Anemia ringan sebenarnya normal saat hamil. Namun apabila anemia tersebut tergolong sedang ataupun berat, maka ini sangat berbahaya bagi sang ibu maupun janin yang ada di dalam kandungan. Pasalnya, anemia saat hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir bayi yang rendah, dan perdarahan saat proses persalinan.

Mencegah Anemia Saat Hamil

Anemia saat hamil sebenarnya dapat dicegah bila asupan nutrisi pada ibu hamil terpenuhi. Jika sedang hamil, selain memenuhi kebutuhan asam folat dan vitamin B12, Anda juga harus memenuhi kebutuhan zat besi harian sebanyak 30 mg/hari. Sumber makanan yang kaya akan zat besi –misalnya daging merah, serealia, telur, sayuran hijau, kacang kedelai, hati, dan lain-lain.

Namun, jika Anda mengalami anemia sebelum kehamilan, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi, 30 mg besi elemental –setara dengan 150 mg ferrous sulfate heptahydrate, 90 mg ferrous fumarate, atau 250 mg ferrous gluconate.

Untuk mencegah anemia saat hamil, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan. Dengan ini Anda dapat mengetahui seberapa besar risiko Anda untuk terserang anemia. Di samping itu, pastikan juga Anda melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menilai kadar hemoglobin dalam darah agar Anda benar-benar terhindar dari bahaya anemia.

 (NB)

 

PengaruhPencegahan AnemiaAnemia

Konsultasi Dokter Terkait