Jarang Beraktivitas Berat Tapi Nyeri Otot, Kok Bisa?

Apakah Anda tergolong jenis orang yang jarang melakukan suatu aktivitas berat tapi sering mengalami nyeri otot? Jangan panik! Anda tidak sendirian.

Kasus nyeri otot pada orang yang jarang beraktivitas berat memang kerap diemui. Pasalnya, manusia memiliki kurang lebih 600 otot yang dapat digunakan untuk bermacam-macam fungsi yang mendukung kehidupan. Misalnya otot skelet yang dapat dikontrol pergerakannya, otot jantung yang bergerak dengan fungsi otonomiknya, serta otot-otot lainnya yang secara tidak sadar bergerak dengan sendirinya.

Kejadian nyeri otot mempunyai tingkatan dari ringan hingga berat dan dapat terjadi pada semua orang. Nyeri otot pada umumnya terjadi akibat melakukan aktivitas fisik tertentu. Ini dikenal dengan istilah myalgia. Namun demikian, adapula nyeri otot yang timbul bukan karena suatu aktivitas berat. Ini dikenal dengan sebutan fibromyalgia.

Fibromyalgia adalah gangguan infeksi virus atau bakteri staphylococcus, influenza, serta claudikasio arteri. Kondisi ini terjadi dengan penurunan pasokan pembuluh darah ke daerah-daerah ekstremitas –seperti tangan dan kaki– sehingga menyebabkan timbulnya nyeri.

Harus Bagaimana?

Nyeri otot memang sangat membuat tidak nyaman. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengetahui penyebab utamanya. Misalnya, pada kasus nyeri otot akibat infeksi influenza, pengobatan atau terapi influenza dapat dilakukan untuk menghilangkan gejala nyeri otot yang timbul. Sedangkan nyeri otot akibat penyakit arteri (klaudikasio) dapat diatasi dengan memberikan tindakan invasif untuk mengatasi terhambatnya aliran darah ke kaki dan tangan.

Jadi mulai saat ini, jangan sepelekan keluhan nyeri otot. Pasalnya, nyeri otot bisa jadi pertanda adanya gangguan yang serius pada diri Anda. Oleh karena itu, memeriksakan diri pada dokter ataupun dokter spesialis dapat sangat membantu. Bukan untuk menjadi paranoid, namun proteksi atau usaha yang dilakukan akan jauh lebih berguna bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.

(NB/RH)