Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKesehatan AnakWaspada, Ini Dampak Bermain Kotor Bagi Anak
Kesehatan Anak

Waspada, Ini Dampak Bermain Kotor Bagi Anak

dr. Atika, 08 Jun 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bermain kotor rasanya sudah menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan oleh anak-anak. Tahukah Anda bahwa bermain kotor dapat berbahaya bagi kesehatan mereka? Berikut info medis dari dr. Atika.

Waspada, Ini Dampak Bermain Kotor Bagi Anak

1. Infeksi saluran cerna akibat bakteri Eschericia coli

Eschericia coli merupakan bakteri yang normalnya hidup di usus besar manusia, dan ikut keluar bersamaan dengan tinja. Pada area dengan kebiasaan masyarakat buang air besar sembarangan, ketidaktersediaan jamban, dan penggunaan kotoran sebagai pupuk, maka risiko terpapar bakteri E. coli akan semakin besar.

Saat terpapar bakteri E.coli dalam jumlah yang cukup, ditambah dengan pertahanan tubuh yang rendah, maka infeksi saluran cerna yang memiliki gejala berupa mual, muntah, diare, dan nyeri perut dapat terjadi.

2. Infeksi cacing gelang (parasit Askaris lumbricoides)

Askaris lumbricoides merupakan cacing gelang yang dapat hidup hingga mencapai stadium dewasa di usus manusia. Telur cacing ini juga dikeluarkan oleh penderita lewat kotorannya. Oleh sebab itu, daerah dengan sanitasi dan higien yang buruk menjadi area tersering terjadinya infeksi ini.

Infeksi cacing askaris ini kadang terjadi tanpa menimbulkan gejala. Namun apabila infeksi yang terjadi sudah lama dan berat (jumlah cacing sangat banyak) maka dapat muncul gejala nyeri perut, mual dan muntah, diare, mudah lelah, penurunan berat badan hingga kekurangan gizi, serta keluarnya cacing saat muntah atau saat buang air besar.

3. Penyakit tetanus akibat bakteri Clostridium tetani

Penyakit tetanus memiliki gejala berupa kontraksi/ketegangan otot-otot tubuh, leher kaku, mulut tidak dapat membuka, punggung kaku, perut seperti papan, dan pada kondisi berat dapat muncul kesulitan bernapas karena otot pernapasan yang kaku.

Bakteri Clostridium tetani dapat tersebar di antara tanah dan debu yang memiliki kondisi sesuai untuk pertumbuhannya. Risiko terjadinya penyakit tetanus adalah kontak antara luka di tubuh dengan tanah yang mengandung C. Tetani. Untuk itulah mengapa di instalasi gawat darurat maupun klinik-klinik, perlukaan tubuh yang cenderung kotor direkomendasikan untuk memperoleh antiracun tetanus.

Oleh karena itu, mengingat adanya risiko yang dihadapi anak saat bermain kotor, sudah sewajibnya bila orangtua tanggap dan waspada saat anak bermain kotor.

Tentunya, hal utama yang sebaiknya harus diperhatikan orangtua adalah masalah kesehatan dan kebersihan. Pastikan anak bermain di daerah yang lebih terjamin sanitasinya, dan memiliki risiko pencemaran dari zat pembuangan manusia yang rendah. Selain itu, jangan biarkan anak memasukkan makanan ke mulut, menyentuh hidung, mulut maupun mata saat tangannya masih dalam keadaan kotor, dan saat anak sedang memiliki luka di tubuh, jangan biarkan anak tersebut terkontaminasi oleh tanah. Terakhir dan paling penting, pastikan anak Anda mandi dan membersihkan dirinya dengan sangat optimal setelah bermain kotor.

Dengan mempraktikkan beberapa hal tersebut, risiko tertular jenis-jenis penyakit akibat bermain kotor dapat menjadi lebih rendah.

WaspadaPentingnya Kebersihan TanganIni Dampak Bermain Kotor Bagi Anak

Konsultasi Dokter Terkait