Otot dan Sendi

Suntikan Steroid untuk Obati Radang Sendi

dr. Karin Wiradarma, 11 Jan 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Suntikan steroid dapat memberikan hasil yang memuaskan sekaligus menekan efek samping yang mungkin timbul.

Suntikan Steroid untuk Obati Radang Sendi

KlikDokter.com - Steroid, atau dalam hal ini disebut juga kortikosteroid, merupakan obat yang meniru kerja kortisol, suatu hormon di tubuh yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Perlu diketahui sebelumnya bahwa steroid di sini berbeda dengan steroid yang digunakan untuk “doping“ atlet. Kortikosteroid bekerja sebagai antiradang yang dapat meredakan gejala radang sendi.

Memang pada umumnya, radang sendi yang ringan-sedang masih dapat diatasi dengan krim antinyeri atau obat antinyeri oral. Namun untuk radang sendi yang sudah memberat, diperlukan terapi yang lebih kuat, yaitu kortikosteroid.

Sebagai pengobatan radang sendi, kortikosteroid dapat diberikan melalui berbagai jalur, yaitu sistemik (seluruh tubuh) melalui oral (mulut) dan suntikan. Sementara itu, jalur lokal kortikosteroid dapat diberikan melalui injeksi langsung ke tempat yang bersangkutan, misalnya di sendi.

Selama ini telah diketahui bahwa pemberian kortikosteroid melalui jalur sistemik – terutama dalam dosis besar atau jangka panjang – dapat menimbulkan berbagai efek samping, di antaranya peningkatan tekanan darah dan gula darah, penambahan berat badan, iritasi lambung, osteoporosis, dan lain-lain.

Sementara itu, suntikan steroid langsung ke lokasi radang sendi memiliki kelebihan yakni efek samping yang lebih rendah dan efektivitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena obat dalam dosis tinggi dapat langsung diberikan ke suatu tempat yang spesifik, tidak perlu disebar ke seluruh tubuh seperti jalur sistemik. Suntikan steroid dapat langsung diberikan di sendi yang mengalami peradangan, seperti di bahu, siku, pinggul, lutut, dan lainnya.

Namun demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan suntikan steroid. Area suntikan harus bebas dari infeksi atau kelainan kulit. Pasien yang memiliki kelainan pembekuan darah atau dalam pengobatan dengan pengencer darah harus memberi tahu sebelumnya kepada dokter.

Konsultasi Dokter Terkait