Tips Parenting

Peran Orangtua dalam Menyiapkan Anak yang Cerdas

dr. Karin Wiradarma, 05 Jan 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan anak yang cerdas dan aktif.

Peran Orangtua dalam Menyiapkan Anak yang Cerdas

KlikDokter.com - Otak bayi baru lahir sangatlah menakjubkan. Dengan seratus miliar sel saraf yang membentang sepanjang lebih dari 96 ribu kilometer, bisa dibayangkan betapa besarnya potensi yang dimiliki oleh Si Kecil.

Meskipun demikian, potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan baik tanpa stimulasi yang memadai dan berkualitas – walaupun memang, ada faktor genetik yang ambil bagian dalam kecerdasan Si Kecil kelak.

Orangtua memegang peranan utama dalam memberikan stimulasi kepada Si Kecil sekaligus menyiapkan anak yang cerdas dalam bidangnya. Jika Si Kecil juga diasuh oleh orang lain, harus dipastikan agar pengasuh tersebut juga mampu memberikan stimulasi yang berkualitas bagi Si Kecil – baik itu nenek, kakek, baby sitter, ataupun tempat penitipan anak.

Cinta dan kasih sayang

Pastikan agar Si Kecil merasa disayangi dan dilindungi. Ia harus yakin bahwa ia dapat mempercayai orangtuanya dapat menjamin lingkungan yang kondusif untuk menjamin tumbuh kembang yang optimal. Dengan siraman cinta dan kasih sayang, Si Kecil akan tumbuh dengan kepribadian dan tingkah laku yang lebih baik, serta memiliki kemampuan belajar dan memori yang lebih baik pula.

Nutrisi yang lengkap dan seimbang

Gizi yang baik dan optimal adalah salah satu kunci untuk menyiapkan anak yang cerdas, sehingga ia bisa belajar dan berkonsentrasi dengan baik. Sel saraf pun membutuhkan nutrisi yang cukup untuk dapat bertumbuh dengan baik. Oleh karena itu, pastikanlah agar Si Kecil mengonsumsi nutrisi 4 sehat 5 sempurna setiap harinya.

Tidak sarapan pagi akan membawa dampak buruk bagi performa anak di sekolah. Kekurangan gizi secara umum juga dapat membuat Si Kecil menjadi lemas, cepat lelah, sulit konsentrasi, dan juga menghambat pertumbuhan otak.

Tidur cukup

Si Kecil memerlukan jam tidur yang teratur dan waktu tidur yang cukup. Dengan tidur cukup, Si Kecil akan memiliki memori yang lebih kuat, serta lebih menonjol dalam bidang matematika dan kesenian. Selain itu, emosi dan perilaku anak juga akan lebih terkontrol.

Bayi usia 1-6 bulan memerlukan tidur sebanyak 14-16 jam per hari. Sementara itu, bayi 6-12 bulan memerlukan tidur 14 jam sehari. Ketika Si Kecil menginjak usia 1-3 tahun, ia membutuhkan tidur 13 jam sehari. Anak usia 4-6 tahun “hanya” membutuhkan tidur 11 jam sehari.

Stimulasi

Salah satu bentuk stimulasi yang paling menyenangkan adalah bermain. Melalui bermain, Si Kecil dapat mengeksplorasi dan mempelajari segala sesuatu yang berada di lingkungannya. Banyak sekali jenis permainan yang dapat dilakukan, yang memberikan manfaat yang berbeda-beda baginya. Ada jenis permainan yang dapat melatih motorik kasar, halus, kemampuan kognitif, berbahasa, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan lain-lain.

Sebagai orangtua, Bunda dan Ayah harus dapat memilihkan jenis permainan yang membangun dan sesuai dengan usia Si Kecil.

Kesenian

Kesenian seperti musik dan menggambar dapat mengembangkan otak kanan Si Kecil. Selain itu, anak yang belajar kesenian juga didapati memiliki performa akademik yang lebih baik, kemampuan berpikir, penalaran, dan memecahkan masalah yang lebih baik. Jadi, anak yang cerdas tidak hanya dilihat dari performa otak kirinya.

Peran OrangtuaorangtuaAnakSerba-Serbi AnakMenyiapkan Anak Yang CerdasMenyiapkan AnakPeran Orangtua Dalam Menyiapkan AnakOrangtua Dalam Menyiapkan Anak

Konsultasi Dokter Terkait