HomeInfo SehatGigi MulutNutrisi Pencegah Penyakit Gusi
Gigi Mulut

Nutrisi Pencegah Penyakit Gusi

Klikdokter, 07 Des 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit gusi atau periodontitis, tidak hanya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan gigi, tapi juga dengan menjaga asupan nutrisi

Nutrisi Pencegah Penyakit Gusi

Para orangtua terutama ibu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah AA dan DHA, karena wanita hamil dan menyusui selalu dianjurkan untuk melengkapi dietnya dengan DHA baik dari sumber makanan alami ataupun suplemen. Tapi sudah tahukah Anda, ternyata asam lemak esensial ini bermanfaat untuk mencegah penyakit gusi?

Apa itu DHA?

Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan asam lemak tak jenuh  yang sangat penting dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh terutama untuk perkembangan otak dan mata. Selain DHA, terdapat asam lemak esensial lainnya yang juga bermanfaat bagi tubuh yaitu EPA (eicosapentaenoic acid), keduanya banyak terkandung dalam lemak ikan contohnya ikan tuna dan salmon.

Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa DHA dan EPA ini ternyata juga berpotensi untuk mencegah penyakit gusi (periodontitis). Salah satu peneliti yang berasal dari Amerika mempublikasikan penelitiannya yang menemukan bahwa asupan makanan kaya DHA dan EPA menurunkan peradangan yang terjadi pada jaringan periodontal (jaringan penyangga gigi). DHA yang harus dikonsumsi oleh pria adalah 1000 mg per hari, sementara wanita 600 mg per hari.

Di dalam rongga mulut kita terdapat 500-700 spesies bakteri yang berbeda, kebanyakan bakteri-bakteri ini tidak secara langsung bersifat patogen. Pergeseran dominasi kolonisasi bakteri dari jenis gram positif menjadi bakteri gram negatif dapat menyebabkan terjadinya periodontitis yaitu infeksi pada gusi dan jaringan penyangga gigi. Bakteri gram negatif patogen yang diketahui menjadi penyebab utama dari periodontitis di antaranya adalah Porphyromonas gingivalis.

Respons imun tubuh terhadap invasi bakteri—seperti halnya pada periodontitis—akan merangsang aktivasi sel-sel imun yang pada akhirnya dapat menimbulkan efek yang justru merusak jaringan. Sejauh ini, perawatan periodontitis difokuskan pada pembersihan karang gigi yang merupakan faktor predisposisi dan pemberian antibiotik serta obat anti radang. Namun pemberian obat anti radang (NSAID) jangka panjang dapat memiliki efek samping bagi pencernaan dan jantung.

Aksi anti inflamasi dari DHA dan EPA telah terbukti dalam membantu penatalaksaan penyakit peradangan kronis seperti rhematoid arthritis serta penyakit kardiovaskular. Selain memiliki aksi anti inflamasi, efek samping DHA dan EPA jauh minimal bahkan dapat dikatakan tidak ada, oleh karena itu belakangan ini peneliti banyak mengembangkan pemanfaatan DHA dan EPA dalam penatalaksaan penyakit inflamasi kronis lainnya termasuk periodontitis.

Jadi, jika Anda ingin terhindari dari periodontitis, jagalah selalu kebersihan gigi dan mulut Anda supaya tidak cepat terbentuk karang gigi dan kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Jangan lupa untuk sikat gigi minimal 2 kali sehari, dan pilihlah pasta gigi yang mengandung Microgranules yang dapat membersihkan sela-sela gigi 94% lebih bersih dibanding pasta gigi biasa dan Zinc-Citrate yang memiliki daya kerja ekstra dalam membunuh kuman sehingga memberikan perlindungan terhadap bakteri dan plak yang dapat menimbulkan karang gigi

Selain itu, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung DHA dan EPA, seperti tuna ataupun suplemen minyak ikan.

Gusipenyakit gusiNutrisiA - Z Gigi & MulutNutrisi Pencegah PenyakitPencegah Penyakit Gusi

Konsultasi Dokter Terkait