HomeInfo SehatOtot dan SendiKebiasaan Regangkan Jari dan Risiko Radang Sendi
Otot dan Sendi

Kebiasaan Regangkan Jari dan Risiko Radang Sendi

dr. Citra Roseno, 02 Des 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Benarkah kebiasaan meregangkan jari dapat meningkatkan risiko radang sendi?

Kebiasaan Regangkan Jari dan Risiko Radang Sendi

H2 Health & Happiness

KlikDokter.com – Peregangan sendi terutama pada jari sering kali dilakukan karena dapat menimbulkan rasa lega. Namun, benarkah bahwa kebiasaan tersebut dapat memicu terjadinya  radang sendi?

Bunyi “krek” yang dihasilkan dari peregangan persendian, seperti pada jari, pergelangan tangan dan kaki, punggung, leher atau sendi lainnya diduga berasal dari gelembung gas yang pecah dalam cairan sinovial. Cairan sinovial adalah cairan yang membantu melumasi sendi.

Ketika sendi meregang, tekanan di dalam jari menjadi rendah dan gas yang berada di sana akan terlepas dalam bentuk gelembung-gelembung. Gelembung gas ini akan mengisi daerah yang kosong ketika meregang. Saat tulang sengaja dimanipulasi, baik itu dengan peregangan sendi atau menekuknya, gelembung gas akan pecah dan menimbulkan bunyi “krek" tersebut. Umumnya dibutuhkan waktu sekitar 15-30 menit hingga sendi dapat berbunyi kembali ketika telah diregangkan.

Hal di atas merupakan salah satu teori yang diduga menyebabkan timbulnya bunyi ketika meregangkan sendi.

Meski demikian, penelitian yang ada tidak menyebutkan bahwa kebiasaan meregangkan sendi dapat memicu radang sendi. Risiko kesehatan yang timbul tetap ada yakni berupa penurunan kekuatan genggaman dan cedera. Apabila timbul nyeri ketika meregangkan sendi, maka perlu dicurigai adanya masalah pada struktur sendi, seperti tulang rawan yang lemah atau ligamen yang cedera.

Konsultasi Dokter Terkait