Kesehatan Anak

Efek Jangka Panjang Anak yang Alergi Susu Sapi

dr. Kartika Mayasari, 25 Nov 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Alergi susu sapi yang tidak segera diatasi akan menimbulkan dampak jangka panjang. Telusuri lebih dalam di sini.

Efek Jangka Panjang Anak yang Alergi Susu Sapi

Balita dan susu adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Sejak lahir, ia telah mengenal susu lewat ASI sebagai makanan pokoknya. Begitu pula ketika mereka mulai disapih. Saat anaknya tak lagi mendapatkan ASI, sering kali para ibu memberikan susu formula sebagai salah satu minuman sumber pemenuhan nutrisi si kecil.

Alergi adalah salah satu permasalahan yang ditimbulkan dari konsumsi susu formula. Protein susu sapi merupakan alergennya. Faktor genetik biasanya berperan pada bayi yang alergi susu sapi. Seseorang bisa mengidap alergi apabila terdapat riwayat di dalam anggota keluarganya. Alergi utamanya diturunkan orangtua pada anaknya, namun bisa juga menjadi ‘warisan’ dari keluarga yang lebih sepuh. Andaikan orangtua memiliki alergi terhadap suatu makanan, kemungkinan si anak memiliki alergi yang sama, yakni sekitar 50 persen.

Alergi susu sapi tersebut merupakan sesuatu yang tidak normal. Reaksi abnormal ini bisa mengakibatkan dampak yang bersifat jangka panjang pada kehidupan anak. Sejumlah penelitian menunjukkan, sebagian anak yang alergi protein susu sapi berpotensi mengalami gagal tumbuh.

Gagal tumbuh berarti tertundanya pertumbuhan fisik dan kenaikan berat badan yang dapat menyebabkan tertundanya perkembangan dan pematangan. Gagal tumbuh adalah diagnosa yang diberikan kepada anak yang terus-menerus kekurangan berat badan (atau yang berat badannya tidak dapat bertambah), dikarenakan tidak terpenuhinya semua nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan.

Pakar di bidang saluran pencernaan makanan dan nutrisi anak dari Vrije Universiteit Brussel Belgia, Profesor Yvan Vandenplas, mengatakan, “Alergi protein susu sapi pada anak terbukti dapat mengganggu optimalisasi tumbuh kembang, serta memberi dampak jangka panjang terhadap tingkat kesehatan ketika dewasa. Sayangnya, alergi protein susu sapi ini tidak memiliki gejala yang spesifik.”

Karena tidak adanya gejala yang spesifik, kurangnya pengetahuan, dan jarang dilakukan tes alergi, kesulitan deteksi kasus alergi protein susu sapi merupakan hal yang sering terjadi. Oleh sebab itu, meningkatkan pengenalan dan pengetahuan terhadap gejala alergi susu sapi serta penanganan alergi secara tepat sangat penting untuk menekan dampak jangka panjang.

Berikanlah nutrisi dengan indikasi yang tepat, yang dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Beberapa kandungan nutrisi yang diperlukan adalah:

1. Energi

Energi berfungsi untuk menunjang proses tumbuh kembang anak.

2. Protein

Protein berfungsi untuk membentuk sel-sel baru yang akan menunjang proses pertumbuhan seluruh organ tubuh, juga pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

3. Lemak

Lemak berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak untuk kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah asam lemak esensial (asam linoleat atau omega-6, omega-3) dan asam lemak nonesensial (asam oleat atau omega-9, EPA, DHA, AA)

4. Vitamin A

Bahaya Konsumsi Vitamin A Berlebihan bagi Ibu Hamil

Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit, dan pertumbuhan optimal anak

5. Vitamin C

Vitamin C berfungsi untuk pembentukan kolagen, meningkatkan daya tahan tubuh, dan penyerapan kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi.

Artikel lainnya: Alergi Susu Sapi Bikin Berat Badan si Kecil Susah Naik?

6. Yodium

Yodium berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, sehingga anak tidak mengalami hambatan seperti kretinisme atau kerdil.

7. Kalsium

Kalsium membantu penyerapan vitamin B12 untuk mencegah anemia dan membentuk sel darah merah.

8. Seng

Seng tersebar di semua sel, jaringan, dan organ tubuh. Diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi otak anak.

9. Besi

Zat besi dibutuhkan untuk perkembangan fisik maupun mental Anak.

10. Asam folat

Asam Folat

Asam folat berguna untuk memproduksi sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang, pematangan sel darah merah, dan mencegah anemia.

Susu dengan isolat protein kedelai (soya) bisa menjadi salah satu alternatif aman bagi anak dengan alergi protein susu sapi. Gizi yang diperlukan seperti yang telah disebutkan di atas juga terdapat pada susu soya. Selain itu, pola pertumbuhan, kekebalan tubuh, dan fungsi saraf pada anak yang menggunakan susu formula kedelai tidak berbeda dengan kelompok anak yang mengonsumsi susu berbasis sapi.

Artikel lainnya: Anak Alergi Susu Sapi, Bisakah Diganti dengan Susu Soya?

Alergi Susu SapiSusu SapiSerba-Serbi Alergi AnakEfek Jangka Panjang AlergiEfek Alergi Susu SapiAnak Yang Alergi Susu SapiAlergi

Konsultasi Dokter Terkait