Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKesehatan UmumSakit Kepala Pertanda Tumor Otak, Mitos atau Fakta?
Kesehatan Umum

Sakit Kepala Pertanda Tumor Otak, Mitos atau Fakta?

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 02 Nov 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bagi sebagian orang, pusing atau sakit kepala merupakan keluhan sehari-hari. Lalu, fakta apa saja yang sudah Anda ketahui mengenai sakit kepala?

Sakit Kepala Pertanda Tumor Otak,  Mitos atau Fakta?

KlikDokter.com – Hampir semua orang tahu rasanya sakit kepala. Bahkan bagi sebagian orang, sakit kepala ini merupakan hal yang rutin dalam hidup mereka. Namun, dengan melimpahnya informasi yang tersedia, semakin banyak kesalahpahaman yang beredar mengenai sakit kepala. Berikut di antaranya:

Sakit kepala adalah pertanda tumor otak.

Fakta. Sakit kepala merupakan salah satu pertanda dari kanker otak. Keluhan sakit kepala pada kanker otak disebabkan karena pendesakan massa tumor pada jaringan sekitarnya. Namun, jangan langsung mendiagnosis seseorang menderita kanker otak hanya dari keluhan sakit kepala saja. Untuk mendiagnosis keluhan kanker otak diperlukan bantuan berbagai pemeriksaan penunjang, seperti Magnetic Resonance Imaging.

Menggunakan telepon genggam menyebabkan tumor otak.

Mitos. Anggapan ini berawal dari peningkatan kejadian tumor otak sejak tahun 1970. Namun, pada tahun 1970 belum banyak digunakan telepon genggam. Peningkatan angka kanker otak lebih berasal dari faktor lain, seperti peningkatan akses ke pelayanan kesehatan dan deteksi yang lebih canggih. Hingga kini, belum ada bukti yang signifikan terkait penggunaan telepon genggam dengan kejadian kanker.

Pemanis makanan, aspartame, menyebabkan tumor otak.

Mitos. Anggapan ini bermula dari sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa konsumsi pemanis makanan menyebabkan peningkatan angka tumor otak antara tahun 1975 sampai 1992. Namun, aspartame tidak menyebabkan tumor otak. Ketika seorang menelan pemanis ini, maka aspartame akan dipecah menjadi berbagai komponen seperti asam aspartik, fenilalanin, dan metanol. Aspartame tidak dapat masuk ke dalam peredaran darah sehingga tidak dapat masuk ke dalam otak. Meski demikian, bukan berarti Anda bisa makan makanan yang manis sebanyak-banyaknya, memonitor jumlah pemanis yang Anda konsumsi tentu diperlukan.

obat sakit kepalaMigrainSakit Kepala SebelahObat PusingMigraineMigrenSakit KepalaHamil

Konsultasi Dokter Terkait