Ibu Menyusui

Seberapa Sering Ibu Hamil Harus Periksa Kandungan?

dr. Melyarna Putri, 13 Agt 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebagian ibu hamil sangat sering memeriksa kandungannya, karena khawatir dengan kondisi janin. Namun, bagaimana dengan anjuran medis yang benar?

Seberapa Sering Ibu Hamil Harus Periksa Kandungan?

KlikDokter.com - Tidak ada yang bisa memprediksi masalah dalam kehamilan. Cara yang paling tepat untuk memonitor kesehatan ibu hamil adalah dengan melakukan asuhan antenatal secara teratur. Apakah itu asuhan antenatal? Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Tujuan dilakukan asuhan antenatal antara lain:

  • Meningkatkan kesehatan ibu hamil secara fisik, mental, dan sosial.
  • Memantau kemajuan kehamilan.
  • Mengenali secara dini apabila terdapat ketidaknormalan, masalah, dan komplikasi selama kehamilan.
  • Mempersiapkan persalinan.
  • Mempersiapkan pemberian ASI eksklusif.
  • Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kehadiran bayi.

Sesuai anjuran dari Departemen Kesehatan RI, maka pemeriksaan kehamilan atau asuhan antenatal sekurangnya dilakukan 4 kali selama kehamilan. Satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga.

Beberapa kasus dalam kehamilan dapat digolongkan ke dalam kehamilan yang bermasalah, sehingga pemeriksaan rutin selama kehamilan merupakan hal sangat penting. Kehamilan bermasalah termasuk blighted ovum, preeklampsia, kehamilan anggur, kehamilan ektopik, dan plasenta previa.

Melalui pemeriksaan kehamilan, dapat dideteksi apabila terdapat gejala hamil yang tidak normal yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil serta janin.

Berikut aspek pantauan yang perlu dicermati selama masa kehamilan dari trimester pertama hingga trimester ketiga.

Pada trimester pertama (0-13 minggu) wanita hamil kerap merasakan gejala mual, muntah, lemas, nyeri pada payudara, sering berkemih, dan lebih emosional. Pada beberapa kasus, mual dan muntah terjadi sangat berat, padahal trimester pertama kehamilan merupakan saat yang paling vital untuk perkembangan bayi, sehingga asupan nutrisi sangat penting untuk dipenuhi. Selama periode tersebut, pembentukan organ-organ bayi juga mulai berkembang seperti jantung, otak, saluran pernapasan, saluran pencernaan, anggota gerak, dan sebagainya.

Trimester kedua kehamilan (14-26 minggu) merupakan periode yang paling menyenangkan, sebab gejala hamil yang dirasakan pada trimester pertama sudah menghilang pada sebagian besar wanita. Gerakan pertama janin bisa dirasakan pada usia 16-20 minggu. Walau pada kenyataannya beberapa wanita justru merasakan gejala kehamilan lain pada akhir periode ini seperti nyeri punggung, nyeri perut, kram kaki, dan sembelit.

Trimester ketiga kehamilan (27-40 minggu) biasanya wanita merasakan keluhan seperti ambeien, napas yang cepat, varises kaki, masalah tidur, perasaan tidak nyaman pada tenggorokan, serta kesulitan mengontrol kemih yang terkadang menyebabkan mengompol. Keluhan berkemih terjadi akibat semakin besarnya ukuran rahim seiring dengan semakin bertambahnya berat bayi yang dikandung. Adanya beberapa gejala hamil seperti ambeien bisa mempengaruhi cara persalinan yang akan ditempuh. Ambeien berat, misalnya, tidak dianjurkan untuk melakukan persalinan normal.

Tanda KehamilanKehamilangejala hamilnutrisi kehamilanInfo Kebidanan & KandunganHamil

Konsultasi Dokter Terkait