Awas! Hidung mampet Bisa Sebabkan Anak Sulit Makan!

KlikDokter.com - Hal yang paling dikhawatirkan orangtua adalah ketika anak sakit dan tidak mau makan. Ketakutan anak menjadi lemas, kekurangan cairan, penyakitnya bertambah parah. Kehilangan selera makan menjadi salah satu gejala lain yang timbul ketika anak mengalami pilek, walaupun gejala ini tidak ditemukan pada semua anak.

Pada saat pilek, anak mengalami gangguan fungsi hidung-hidung. Salah satunya fungsi hidung sebagai 'organ penghidu'. Hidung berhubungan dengan indra perasa, Gustatory olfaction: Merupakan fungsi hidung dimana kelezatan makanan timbul oleh aroma yang terbawa oleh hembusan udara saat kita makan atau minum dan tertangkap oleh sel pembau, menimbulkan memori terhadap aroma dan rasa makanan tertentu. Pada saat anak mengalami hidung tersumbat, anak tidak dapat merasakan rasa yang terdapat dalam memorinya sehingga kehilangan selera untuk makan serta semua makanan yang dimakan tidak enak. Manifestasi yang tampak dari hal ini oleh orangtua adalah anak tampak lemah dan kurang berenergi.

Selain karena fungsi indera penciuman, anak-anak usia lebih kecil yang masih menyusu (ASI, PASI dengan botol) mengalami kesulitan bernapas pada saat makan. Pada saat proses menyusu, idealnya adalah seluruh botol susu masuk menutupi mulut, anak bernapas lewat hidung, lalu memompa untuk masuk ke dalam mulutnya dan menelan. Pada saat menelan, maka jalan napas akan tertutup sementara bergantian antara oksigen dan cairan. Akan tetapi, pada anak yang hidungnya tersumbat, akan kesulitan untuk koordinasikan kedua hal ini, karena mereka bernapas lewat mulut, sehingga pada saat mulut tersumpal oleh hal lain, mereka akan kesulitan bernapas. Durasi menyusu akan lebih singkat, sehingga asupan akan berkurang pula.

Klik ‘next’ untuk membaca lanjutan artikelnya.

Bagaimana Mengatasi Hal Ini?

Hal yang pertama sebisa mungkin memberikan kelegaan pada jalan napas anak. Penggunaan beberapa obat-obatas seperti cuci hidung, pelega hidung mampet, anti alergi mungkin diperlukan. Pengobatan bertujuan agar anak kembali bisa mengkordinasikan antara bernapas dan menelan. Pemberian ASI/PASI yang sedikit namun sering dapat membantu jumlah asupan yang masuk. Penggunaan piranti yang lebih mudah dan tidak menutupi mulut keseluruhan (botol dengan ujung bukan dot atau gelas) dapat menjadi pilihan.

Pada anak yang lebih besar penggunaan beberapa obat-obatan seperti cuci hidung, pelega hidung mampet, anti alergi juga mungkin diperlukan. Variasi makanan yang baik juga penting agar anak tidak bosan dengan rasa yang tidak ada pada makanan. Kebanyakan orangtua akan membatasi makan anak yang dianggap sakit, ya memang beberapa makanan yang mengandung pengawet, MSG dan yang tidak dapat dijamin kebersihannya memang dihindari, namun pada fase anak mengalami sakit flu daya tahan tubuh baik tetap utama, sehingga lebih baik memberikan apapun yang anak suka (roti, biskuit, dsb) bahkan asalkan asupan baik, walau terkadang mereka hanya tertarik dengan penampakan makanan tersebut secara visual.