Kesehatan Anak

Awasi Jajanan Anak di Sekolah

dr. Karin Wiradarma, 14 Jul 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Awasi Jajanan Anak di Sekolah. Beri pengertian pada Si Kecil untuk menghindari jajanan yang tidak sehat

Awasi Jajanan Anak di Sekolah

KlikDokter.com - Hampir semua anak gemar jajan di sekolah. Rasanya hampir mustahil untuk melarangnya mengonsumsi berbagai jenis kudapan yang menggiurkan baik dalam hal bentuk, warna, dan rasa tersebut.

Ketika jam istirahat atau pulang sekolah tiba, Si Kecil umumnya akan mengerumuni gerobak, kios, atau kantin yang menawarkan berbagai macam jajanan. Jika tidak hati-hati memilih, makanan yang dikonsumsi dapat membawa bahaya bagi kesehatannya.

Sekarang ini telah ditemukan berbagai macam zat berbahaya yang tidak seharusnya terkandung di dalam makanan, seperti formalin, boraks, rodhamin B, dan methanil yellow.

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna, berbau tajam, dan biasanya digunakan sebagai perekat kayu lapis, disinfektan peralatan rumah sakit, dan pengawet mayat. Bahan seperti ini tentunya tidak boleh digunakan untuk mengawetkan makanan, namun yang terjadi justru sebaliknya.

Klik ‘next’ untuk membaca lanjutan artikelnya.

Formalin kerap digunakan untuk mengawetkan jajanan seperti mie, tahu, bakso, dan ikan agar lebih tahan lama dan kenyal. Makanan yang mengandung formalin umumnya dijauhi lalat, terlihat lebih mengilat, dan terasa agak pahit.

Zat ini sangat berbahaya bagi tubuh. Jika terhirup, formalin dapat mengiritasi saluran napas. Jika terkena kulit, dapat terjadi luka bakar, alergi, atau iritasi. Sedangkan jika tertelan, larutan ini dapat menyebabkan rasa terbakar, mual, kejang, bahkan koma. Konsumsi formalin dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan kanker.

Selain formalin, boraks juga kerap ditambahkan dalam makanan seperti mie, bakso, cilok, lontong, dan otak-otak agar menjadi lebih kenyal, tidak lengket, dan tidak mudah putus. Boraks juga dapat membuat kerupuk menjadi lebih renyah.

Boraks merupakan zat yang digunakan sebagai bahan pembuat deterjen dan antiseptik. Jika terhirup dan tertelan, boraks dapat mengakibatkan iritasi saluran pernapasan, kulit, dan mata. Selain itu, boraks juga dapat menyebabkan nyeri perut, mual, dan kerusakan ginjal.

Beberapa zat pewarna juga digunakan untuk membuat jajanan tampak lebih menarik, di antaranya rodhamin B dan methanil yellow. Rodhamin B merupakan pewarna buatan yang akan memberikan warna merah terang, sementara methanil yellow berwarna kuning kecoklatan. Keduanya biasanya digunakan sebagai pewarna kain dan kertas.

Artikel Lainnya: Kenali Ciri-Ciri Jajanan Anak yang Tidak Sehat

Klik ‘next’ untuk membaca lanjutan artikelnya.

Jika tertelan, kedua zat warna tersebut dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, bibir kering dan pecah-pecah, gangguan hati, kandung kemih, dan kanker. Pewarna ini biasa ditemukan pada kerupuk, terasi, gulali, es tong-tong, dan sirup.

Agar Si Kecil tidak sampai mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat berbahaya tersebut, Bunda harus memberikan pengertian bagaimana memilih jajanan yang sehat dam aman, karena tentunya Bunda tidak dapat mengawasi si Kecil sepanjang waktu.

  1. Perhatikan kebersihan jajanan. Hindari jajanan yang dijual di tempat terbuka, dekat dengan got atau tempat pembuangan, dihinggapi lalat, dan terpapar oleh debu atau asap kendaraan bermotor.
  2. Berikan pengertian bahwa jajanan hanya boleh dikonsumsi dalam porsi kecil dan tidak boleh menggantikan makanan utama. Perhatikan juga waktu konsumsi makanan kecil tersebut, agar tidak mengganggu waktu makan.
  3. Hindari camilan yang mengandung banyak gula, tepung, dan lemak. Camilan seperti ini bersifat mengenyangkan, sehingga Si Kecil akan kehilangan nafsu makan untuk mengonsumsi makanan utama yang bergizi.
  4. Pilihlah camilan sehat yang terbuat dari biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan buah. Bunda dapat memilih kue labu, puding buah, koktail buah, pie isi puding, pastel ayam, atau risoles isi sayuran.
  5. Hindari camilan yang memiliki bermacam-macam warna yang menyolok dan “terlalu” menarik.
  6. Berikan teladan yang baik kepada Si Kecil dengan tidak mengonsumsi sembarang jajanan.
  7. Pastikan Si Kecil kenyang dengan sarapan paginya agar ia tidak jajan lagi setibanya ia di sekolah.
  8. Bawakan Si Kecil bekal yang menarik dan lezat dari rumah agar ia mengurungkan niatnya untuk jajan lagi di sekolah.
Makanan Balita

Konsultasi Dokter Terkait