Kesehatan Anak

Obesitas pada Anak, Berbahayakah?

dr. Karin Wiradarma, 14 Jul 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Obesitas pada Anak, Berbahayakah? Si Kecil yang gemuk dan berpipi gembil memang menggemaskan. Namun, apakah anak gemuk berarti sehat?

Obesitas pada Anak, Berbahayakah?

KlikDokter.com – Bunda dan Ayah umumnya senang jika anaknya gemuk. Banyak orang berpandangan bahwa gemuk itu artinya sehat dan nafsu makannya baik. Anak kurus atau “biasa-biasa saja” dianggap kurang sehat karena kurang makan. Apakah benar demikian?

Berbagai penelitian yang dilakukan sekarang ini justru menyatakan yang sebaliknya. Para dokter justru menganggap bahwa obesitas pada anak adalah keadaan medis serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Mengapa demikian? Karena kelebihan berat badan tersebut disinyalir akan meningkatkan risiko berbagai penyakit metabolik seperti pubertas dini, diabetes, hipertensi, kolesterol, perlemakan hati, dan penyakit jantung di kemudian hari. Selain itu, anak yang gemuk kerap mengalami depresi dan rasa tidak percaya diri karena bentuk tubuhnya. Tak jarang mereka menjadi bahan olok-olokan di kalangan teman-temannya.

Namun demikian, jangan Bunda langsung merasa takut dan serta-merta menyuruh anak berdiet. Tidak semua anak yang kelebihan berat badan termasuk dalam kategori obesitas. Untuk menentukan hal tersebut, dapat digunakan parameter indeks massa tubuh atau grafik berat badan, tinggi badan, dan usia. Bunda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai hal ini.

Sebenarnya apa yang menyebabkan obesitas pada anak? Alasannya klasik: terlalu banyak pemasukan dan sedikit pengeluaran. Dengan maraknya rumah makan cepat saji dan berbagai macam jajanan yang menggiurkan, sulit rasanya bagi Si Kecil untuk menolaknya. Apalagi, beberapa restoran memberikan iming-iming mainan untuk pembelian paket tertentu.

Semakin majunya teknologi juga berimbas ke ranah permainan anak. Sewaktu kecil kita terbiasa melakukan permainan yang banyak menguras tenaga, seperti petak umpet, polisi-maling, lompat tali, dan lain-lain. Namun sekarang ini, maraknya permainan di internet, komputer, video games, dan playstation membuat Si Kecil enggan beranjak dari depan layar televisi atau perangkat digital lainnya.

Selain itu, peran Bunda dan Ayah dalam hal ini juga tidak dapat disepelekan. Sikap permisif dari Bunda dan Ayah yang mengizinkan Si Kecil untuk mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak juga memiliki andil dalam membentuk anak menjadi gemuk

Bukan berarti Si Kecil harus berdiet, namun bersikaplah cermat dalam pemilihan makanan. Berikanlah teladan yang baik kepada Si Kecil dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti makanan rendah lemak dan gula, namun tinggi akan serat seperti sayur dan buah. Bunda juga dapat mengajak Si Kecil untuk melakukan olahraga bersama yang menyenangkan, seperti bermain bola, bersepeda, berenang, dan lainnya. Selain mendapatkan tubuh yang sehat, bugar, dan jauh dari penyakit, aktivitas tersebut juga dapat merekatkan hubungan antar anggota keluarga.

Makanan Balita

Konsultasi Dokter Terkait