HomeIbu Dan anakKesehatan BayiMengapa MPASI Diberikan pada Usia 6 Bulan?
Kesehatan Bayi

Mengapa MPASI Diberikan pada Usia 6 Bulan?

dr. Citra Roseno, 01 Jul 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pemberian MPASI harus dilakukan ketika anak berumur 6 bulan. Mengapa demikian? Apa yang terjadi jika sebelum 6 bulan anak sudah diberikan makanan padat?

Mengapa MPASI Diberikan pada Usia 6 Bulan?

KlikDokter.com - Ketika ASI tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, dibutuhkan pemberian makanan makanan pendamping ASI (MPASI) sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Pemberian MPASI perlu memperhatikan dua hal penting. Yang pertama adalah waktu pemberian, yang dilakukan secara bertahap pada anak berusia 6 bulan ke atas; yang kedua adalah memberikan makanan yang memadai dari segi jumlah, frekuensi, konsistensi, variasi jenis makanan, dan proses pengolahannya. Contoh MPASI tersebut antara lain bubur susu, jus buah, nasi lembek atau nasi tim saring, dan makanan lumat lainnya.

Memasuki Usia 6 Bulan

Kebutuhan anak akan air, energi, protein, kalsium, dan nutrien penting lainnya dapat terpenuhi oleh ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun ketika anak memasuki usia 6 bulan, kebutuhan zat besi dan seng dalam tubuh meningkat sehingga anak memerlukan makanan tambahan. Selain itu, terdapat beberapa faktor penting yang menjadi alasan pengenalan MPASI pada usia 6 bulan:

  • Saluran cerna dan ginjal bayi telah cukup berkembang untuk menerima jenis makanan yang lebih kompleks
  • Tubuh mulai memproduksi enzim amilase untuk mencerna karbohidrat yang lebih kompleks
  • Koordinasi saraf dan otot pada bayi telah cukup berkembang, sehingga anak dapat menahan kepalanya tetap tegak dan makan melalui sendok

Pemberian MPASI yang dini pada anak usia kurang dari 6 bulan dapat meningkatkan beberapa risiko kesehatan, seperti yang dijelaskan pada halaman berikut:

Mengapa MPASI Diberikan pada Usia 6 Bulan?

Bayi Sehat Milna

Pemberian MPASI yang dini pada anak usia kurang dari 6 bulan dapat meningkatkan beberapa risiko kesehatan, seperti:

  • Kenaikan berat badan berlebih pada bayi, yang dalam jangka waktu panjang akan meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2 , dan penyakit jantung ketika ia tumbuh dewasa. Hal ini dikarenakan bayi memperoleh terlalu banyak kalori dari yang diperlukan untuk usianya
  • Meningkatkan risiko aspirasi, yaitu masuknya makanan ke dalam saluran napas akibat koordinasi saraf dan otot lidah, mulut, dan organ terkait yang belum berkembang sempurna
  • Meningkatkan beban kerja ginjal bayi
  • Zat makanan tertentu diyakini dapat menjadi antigen terhadap saluran cerna anak yang belum berkembang sempurna

Sementara itu pemberian MPASI yang terlambat juga dapat memicu gangguan kesehatan, seperti:

  • Rendahnya kenaikan berat badan dan panjang atau tinggi badan bayi
  • Kekurangan zat besi pada bayi yang hanya mendapatkan ASI
  • Kesulitan menerima makanan padat seiring dengan bertambahnya usia bayi
  • Terhambatnya tumbuh kembang dan fungsi motorik akibat kurangnya nutrien yang diperlukan tubuh

Yang juga perlu diperhatikan oleh orangtua dalam pemberian makan untuk anak adalah untuk bijaksana dalam memilah informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Apabila anak menolak makanan tersebut, jangan berasumsi bahwa anak tidak suka. Perhatikan apakah ada hal lain yang mengganggu anak ketika ia makan. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam mengenalkan makanan pendamping ASI, sehingga anak memperoleh nutrisi yang optimal.

makanan pendamping ASIMPASIASIAnak Sulit MakanCara Atasi Anak Susah Makan

Konsultasi Dokter Terkait