HomeIbu Dan anakKesehatan AnakAtasi Alergi Susu Sapi dengan Cara Ini
Kesehatan Anak

Atasi Alergi Susu Sapi dengan Cara Ini

dr. Karin Wiradarma, 22 Jun 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum ditemukan pada bayi. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya?

Atasi Alergi Susu Sapi dengan Cara Ini

KlikDokter.com – Anak Anda didiagnosis dokter mengalami alergi susu sapi. Lalu, apa yang harus Anda lakukan? Jangan khawatir, berikut ini akan kami jelaskan tahapan-tahapannya untuk Anda.

Prinsip utama dari tata laksana alergi susu sapi adalah dengan menghindari makanan yang mengandung susu sapi dan segala jenis produk turunannya, seperti keju, yoghurt, mentega, dan krim. Namun demikian, pemberian makanan dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang tetap harus diperhatikan dengan memberikan makanan pengganti.

Bagi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, sang ibu tetap dapat menyusui bayinya dengan menghindari segala makanan yang mengandung susu sapi dan produk turunannya. Oleh karena itu, Anda perlu mendapatkan suplementasi kalsium untuk menjaga kandungan kalsium dalam ASI.

Lalu bagaimana dengan anak yang mengonsumsi susu formula? Halaman selanjutnya penjelasan selengkapnya.

Sementara itu, bagi anak yang mengonsumsi susu formula, ia harus minum susu dengan formula hipoalergenik. Yang termasuk ke dalam kelompok tersebut adalah susu hidrolisat ekstensif dan susu formula asam amino, sedangkan susu hidrolisat parsial tidak dapat digunakan untuk terapi. Anak dengan gejala alergi ringan hingga sedang, dapat meminum susu formula hidrolisat ekstensif. Namun, mereka yang memiliki gejala berat harus mengonsumsi susu formula asam amino.

Anak dianjurkan meminum susu hipoalergenik tersebut selama enam bulan, untuk kemudian dilakukan uji provokasi kembali. Jika sudah toleran terhadap susu sapi, bayi dapat minum susu formula biasa seperti sedia kala. Namun jika gejala alergi masih timbul, ia harus melanjutkan konsumsi susu hipoalergenik selama enam bulan ke depan untuk dites kembali dan seterusnya. Sementara, jika Si Kecil baru memasuki masa Makanan Pendamping ASI (MPASI), juga harus dijaga makanannya dari segala komponen susu sapi dan turunannya.

Salah satu kendala yang dihadapi oleh orangtua yang memiliki anak yang alergi susu sapi adalah tingginya biaya untuk membeli susu formula hipoalergenik. Selain itu, rasanya pun tidak seenak susu formula pada umumnya. Sehingga akan ada kemungkinan anak menolak untuk meminumnya. Untuk itu, perlu disiasati perkenalan susu hipoalergenik sedikit demi sedikit, hingga anak dapat menerimanya.

Pemberian susu mamalia lain seperti kambing, domba, dan kuda tidak menyelesaikan masalah, karena berisiko terjadi reaksi alergi silang. Sampai saat ini, susu formula di Indonesia baru dibuat dari bahan dasar susu sapi.

Sebagai alternatifnya, orangtua dapat memberikan susu formula kedelai (soya) bagi Si Kecil yang telah terdiagnosis memiliki alergi. Selain harganya yang relatif lebih murah dari susu hipoalergenik, rasanya pun lebih nikmat dan dapat diterima anak. Kandungan nutrisinya pun disetarakan dengan susu formula yang terbuat dari susu sapi. Meskipun demikian, memang ada sebagian kecil anak yang tetap alergi terhadap susu formula kedelai ini. 

Alergi Susu Sapisusu formulaSerba-Serbi Alergi AnakAnak MencretSusu Soyaalergi susu

Konsultasi Dokter Terkait