Pernapasan

Apakah Hidung Mampet Selalu Karena Pilek?

dr. Yadita Wira Pasra Sp. THTKL, 27 Mei 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hidung mampet ternyata tidak selalu disebabkan oleh pilek. Salah satunya adalah alergi. Berikut penjelasan selengkapnya dr. Yadita Wira Pasra, Sp. THT.

Apakah Hidung Mampet Selalu Karena Pilek?

Hidung tersumbat memang mengganggu. Tapi selalukah hidung mampet disebabkan oleh pilek? Jawaban dari judul artikel ini adalah tidak.

Ada beberapa pencetus mampetnya saluran hidung. Diantaranya adalah alergi. Mampetnya hidung akibat alergi, di dalam medis disebut dengan istilah rhinitis alergi.

Yang memiliki beberapa gejala, diantaranya:

  • Bersin-bersin terutama pagi hari
  • Hidung mampet
  • Ingus cair tidak berhenti
  • Hidung gatal
  • Mata merah dan berair
  • Tenggorok terasa kering setiap bangun tidur
  • Sakit kepala
  • Gangguan penciuman
  • Gangguan konsentrasi dan memori
  • Terasa lemas dan mengantuk sepanjang hari

Artikel Lainnya: 9 Penyakit Penyebab Kulit Gatal yang Tidak Boleh Disepelekan

Lalu Apakah yang Menyebabkan Alergi? 

Penyebab alergi adalah  allergen inhalan yang melekat pada mukosa hidung kemudian menyebabkan reaksi peradangan pada hidung dan area sekitarnya seperti mata, langit-langit mulut, telinga, rongga mulut.

Menimbulkan 4 gejala utama yaitu bersin, ingus cair, hidung mampet, dan gatal. Gejala lain yang mengikuti dapat sebagai akibat langsung maupun tidak langsung reaksi alergi ini sendiri.

Di Indonesia, allergen tersering adalah tungau yaitu sejenis kutu yang ditemukan pada kasur, karpet, tempat tidur dan tempat-tempat lain yang potensial berhubungan dengan kita.

Saya alergi debu.. ya, debu yang mana? Debu jalanan bukan merupakan allergen. Saya alergi rokok.. Tidak, reaksi bersin dan mampet apabila terpapar rokok bukan melalui reaksi alergi. Saya alergi dingin! Sama seperti hal nya rokok dan debu, dingin bukan pencetus alergi.

Bersin dan beringus pada saat mencium lada di dapur? Bukaan,,, Ya, melalui mekanisme yang berbeda, dapat timbul gejala yang mirip, akan tetapi arena alur yang dilalui berbeda maka reaksi terhadap hal-hal yang disebutkan tadi bukan lah alergi.

Lalu Bagaimana Cara Saya Mengetahui Apakah Saya Alergi atau Tidak? 

Yang pertama tentu saja didapatkan dari keluhan anda sendiri, apakah anda mengalami gejala di atas?  Apakah anda mengalami pilek sepanjang tahun yang timbul hanya pada waktu tertentu?

Apakah anda atau anggota keluarga anda (yang memiliki hubungan darah bukan suami, mertua, suami kakak dll) yang memiliki asma atau riwayat sejenis? Bila ya, maka kemungkinan 80% anda mengalami rinitis alergi.

Tapi bagaimana memebuktikan nya? Tentu melalui pemeriksaan yang dilakukankan oleh dokter anda.

Pemeriksaan yang dilakukan selain melalui anamnesis, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, pada anak akan ditemukan “salute sign” dimana anak menggosok-gosok hidung nya sehingga menimbulkan lipatan di hidung bagian tengah yang melintang (pict).

Terdapat tanda kehitaman pade area mata, konka pada hidung tampak membesar dan berwarna pucat, ingus bisa ditemukan atau tidak, dan pada tenggorok biasanya ditemukan amandel yang membesar atau pembesaran kelenjar pada bagian dinding belakang mulut.

Penegakan diagnosis pasti adalah menggunakan test alergi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan banyak metode, dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang berbeda dan harga yang berbeda pula.

Mengenai pemeriksaan ini dapat disesuaikan dengan keadaan klinis penderita dan kecurigaan pada jenis allergen tertentu.

Namun, tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas ini. Sehingga, penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pun cukup untuk memulai terapi.

Riwayat keluarga apakah harus ada? Ya.. walaupun dengan manifestasi gejala yang berbeda, namun reaksi ini diturunkan secara genetik.

Misalnya saja, ayah saya tidak bersin-bersin tapi beliau memiliki penyakit asma, ya mekanisme kerjanya melalui jalur yang sama.

Kakek istri saya alergi debu, dan kami tinggal serumah.. tapi tentu saja tidak ada hubungannya, karena alergi bukan merupakan penyakit menular.

Lalu, setelah anda terdiagnosis alergi, anda akan bertanya, kalau ini penyakit turunan apakah bisa sembuh?

Tentu saja tidak.. alergi tidak dapat disembuhkan. Berarti saya seumur hidup harus mengalami pilek seperti ini? Tentu saja tidak. Alergi memang tidak dapat disembuhkan, tapi alergi dapat di kontrol.

Namun perlu di pahami, yang di maksud terkontrol adalah apabila gejala yang anda alami tidak mengganggu kualitas hidup anda.

Kualitas hidup yang dimaksud adalah:

  • Kualitas tidur,
  • Hubungan sosial,
  • Pekerjaan/Sekolah,
  • Produktivitas
  • Bahkan kehidupan seksual anda.

Ya, alergi berat yang mempengaruhi kualitas hidup anda merupakan hal yang penting untuk ditangani.

Ayah saya sudah tidak pernah kambuh lagi, apakah berarti beliau sembuh? Kita tidak bisa menyatakan seseorang sembuh terhadap reaksi berlebihan terhadap sesuatu, mengapa?

Karena banyak sekali faktor yang berpengaruh terhadap kekambuhan ini, tentu saja faktor paparan adalah yang utama, namun kekebalan tubuh dan pengaruh obat-obatan dapat mencegah timbulnya reaksi alergi ini.

Jika kamu punya pertanyaan tentang topik ini? Kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui Layanan Tanya Dokter dan Temu Dokter.

Kamu juga bisa booking Layanan Medis dan Lab di aplikasi KlikDokter. Jangan lupa untuk terus #JagaSehatmu, ya!

Hidung SehatObat Hidung MampetCara Alami Atasi Hidung Tersumbat

Konsultasi Dokter Terkait