HomeInfo SehatDarahKekurangan Zat Besi dari Makanan Sebabkan Anemia
Darah

Kekurangan Zat Besi dari Makanan Sebabkan Anemia

dr. Anita Amalia Sari, 24 Mei 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mengapa zat besi begitu penting untuk mencegah dan mengatasi anemia? Baca penjelasan lengkapnya di sini.

Kekurangan Zat Besi dari Makanan Sebabkan Anemia

KlikDokter.com - Anemia akibat kekurangan zat besi merupakan anemia yang paling banyak diderita oleh penduduk dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia.

Zat besi merupakan komponen penting untuk pengaturan berbagai fungsi tubuh, termasuk memproduksi hemoglobin (molekul di dalam darah yang membawa oksigen). Zat besi juga penting untuk menjaga kesehatan sel-sel, kulit, rambut, dan kuku.

Anemia akibat kekurangan zat besi terjadi ketika jumlah zat besi dalam tubuh tidak mencukupi sehingga tubuh tidak dapat membuat sel darah merah yang sehat. Bila seseorang memiliki sel darah merah yang kurang dari seharusnya, organ-organ dan jaringan di dalam tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup untuk menjalankan fungsinya.

Apa saja yang dapat menyebabkan seseorang kekurangan zat besi?


Anemia akibat kekurangan zat besi terjadi akibat cadangan dan jumlah zat besi di dalam tubuh menurun. Penyebab utamanya adalah asupan gizi yang kurang zat besi. Selain itu, hal tersebut dapat disebabkan oleh:

  1. Defisiensi zat besi akibat penurunan simpanan zat besi dalam tubuh
  2. Kehilangan darah dan zat besi melebihi jumlah yang dapat digantikan
  3. Tubuh tidak dapat menyerap zat besi dengan baik
  4. Tubuh dapat menyerap zat besi, namun Anda tidak mengonsumsi makanan yang kaya zat besi dalam jumlah cukup
  5. Kebutuhan zat besi meningkat (saat hamil atau menyusui)
  6. Perdarahan
  7. Haid yang banyak, sering, dan dengan periode yang panjang
  8. Kanker esophagus, lambung, dan usus
  9. Varises esophagus
  10. Penggunaan beberapa jenis obat seperti aspirin, ibuprofen atau antinyeri, dan steroid lainnya yang dapat menyebabkan perdarahan atau luka di saluran cerna
  11. Ulkus lambung dan usus
  12. Penyerapan zat besi terhambat
  13. Penyakit celiac
  14. Penyakit crohn
  15. Operasi potong lambung
  16. Mengonsumsi terlalu banyak antasida yang mengandung kalsium
  17. Asupan zat besi kurang
  18. Vegetarian dan vegan
  19. Lansia yang asupan gizinya kurang baik
  20. Anak-anak yang mengonsumsi susu sapi lebih dari 16-24 ons per hari

Apa saja gejala yang dapat ditimbulkan?

Jika Anda mengalami anemia ringan, sangat mungkin Anda tidak menyadari atau merasakan adanya gejala. Sebagian besar gejala muncul ringan dan berkembang seiring berjalannya waktu. Gejala yang dapat ditimbulkan antara lain:

  • Merasa lelah atau lemah dibandingkan sebelumnya

  • Sakit kepala

  • Gangguan konsentrasi

  • Sering menggerutu

Ketika anemia semakin memburuk dapat menyebabkan keluhan:

  • Sesak napas, nyeri dada, dada berdebar-debar

  • Hasrat untuk mengonsumsi benda selain makanan seperti kertas, tanah, dan lain sebagainya bahkan kotoran. Kelainan ini secara medis disebut “pica”

  • Kuku kering dan mudah patah

  • Rambut rontok

  • Pucat

  • Lidah membengkak atau terasa sakit

Bagaimana cara untuk menanganinya?

Kurangnya asupan gizi yang baik dan seimbang masih menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia. Untuk menanganinya, yang terbaik adalah dengan menambah asupan makanan kaya zat besi. Zat besi yang bisa didapatkan dari nutrisi hewani maupun nabati. Penyerapan zat besi yang terdapat dari nutrisi hewani lebih cepat dan besar dibandingkan dari sayuran saja.

Kebanyakan masyarakat Indonesia mengonsumsi lebih banyak nasi (karbohidrat) dibandingkan dengan lauk pauknya. Padahal zat besi didapatkan dari lauk-pauk yang dikonsumsi. Berikut adalah beberapa jenis makanan kaya zat besi:

  • Daging: sapi, kambing, terutama organ-organ seperti hati
  • Unggas: ayam, bebek, terutama bagian hati
  • Ikan: sarden, ikan teri, tiram
  • Sayuran hijau: brokoli, kale, kangkung, bayam
  • Kacang-kacangan
  • Kuning telur (namun jangan berlebih karena selain tinggi zat besi, kuning telur juga tinggi kolesterol)
  • Pasta dan sereal yang kaya kandungan zat besi

Hal Penting Mengenai Anemia:

  • Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi bersamaan dengan konsumsi kafein (teh, kopi, soda), karena dapat menghambat penyerapannya

  • Selain melalui asupan makanan kaya zat besi, penanganan anemia defisiensi zat besi juga dapat menggunakan suplemen zat besi tambahan. Suplementasi zat besi dibutuhkan untuk meningkatkan cadangan zat besi di dalam tubuh. Sebelum memberikan suplemen zat besi, tentunya dokter akan memeriksa kadar zat besi dalam darah Anda terlebih dahulu

  • Orang dengan defisiensi zat besi membutuhkan tambahan zat besi 150- 200 mg per harinya. Bila Anda tidak dapat mengonsumsi suplemen zat besi, maka Anda memerlukan tambahan zat besi melalui infus atau suntikan langsung ke otot

  • Wanita hamil dan menyusui membutuhkan tambahan asupan zat besi, karena tidak dapat mendapatkannya hanya dari makanan saja

  • Bila seseorang mengalami anemia defisiensi zat besi dan mengonsumsi suplemen zat besi tambahan, maka suplemen tersebut harus tetap dikonsumsi hingga 6-12 bulan kemudian untuk mengganti cadangan zat besi di sumsum tulang belakang

darahKurangPenyebab AnemiaAnemia