Darah

Ini yang Perlu Diketahui Tentang Anemia Megaloblastik

dr. Anita Amalia Sari, 24 Mei 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Apa saja gejala-gejala dan cara penanganan anemia megaloblastik? Baca penjelasan lengkap dr. Anita di sini.

Ini yang Perlu Diketahui Tentang Anemia Megaloblastik

KlikDokter.com - Pernahkah Anda mendengar mengenai sel darah merah yang ukurannya besar-besar? Dalam istilah medis hal tersebut dikenal sebagai anemia megaloblastik.

Anemia megaloblastik merupakan suatu kondisi di mana sumsum tulang belakang memproduksi sel darah merah yang besarnya tidak wajar, strukturnya tidak normal, dan belum matang atau disebut megaloblast. Sel darah merah ini tidak dapat melaksanakan fungsi untuk menghantarkan oksigen ke jaringan.

Pembuatan darah berada di sumsum tulang belakang. Di sana sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembekuan darah dibuat. Ketika jumlah sel darah merah sehat yang berada di sirkulasi darah jumlahnya tidak mencukupi, maka terjadilah anemia.

Anemia megaloblastik disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 (kobalamin) atau vitamin B9 (asam folat). Kedua jenis vitamin ini memiliki peranan penting pada pembuatan sel darah merah. Selain karena kurangnya asupan kedua vitamin tersebut, defisiensi vitamin B12 juga dapat disebabkan oleh adanya autoantibodi terhadap faktor intrinsik (protein yang terdapat di dalam perut yang berperan dalam penyerapan B12).

Tubuh sebenarnya dapat menyimpan cadangan vitamin B12 dalam jangka panjang, jadi asupan vitamin B12 yang tidak adekuat harus terjadi bertahun-tahun (setidaknya 3-5 tahun) sebelum seseorang mengalami anemia megaloblastik. Oleh sebab itu, gejala anemia sering kali tidak tampak pada tahun-tahun awal. Anemia megaloblastik paling sering ditemukan pada orang dengan rata-rata usia 60 tahun.

Sama dengan anemia lainnya, gejala yang ditimbulkan terjadi akibat berkurangnya hantaran oksigen ke berbagai jaringan tubuh. Gejala tersebut antara lain adalah mudah lelah, sesak napas, sulit berkonsentrasi, dan berdebar-debar.

Defisiensi vitamin B12 juga mempengaruhi fungsi sistem saraf. Gejala yang ditimbulkan akibat kerusakan sistem saraf dapat muncul sebelum orang tersebut diketahui mengalami anemia. Anemia megaloblastik dapat mencetuskan gangguan saluran pencernaan, glossitis (peradangan lidah), perubahan kepribadian, psikosis, dan gangguan saraf.

Anemia megaloblastik dapat terjadi pula pada penderita HIV dan penyakit myelodysplasia (penyakit pada sumsum tulang) akibat terjadinya intervensi pada saat proses sintesis DNA.

Jadi apa penyebab utama defisiensi vitamin B12? Halaman berikut penjelasannya:

Penyebab Utama Defisiensi Vitamin B12

  • Kurangnya asupan vitamin B12, terutama pada vegetarian atau orang-orang yang menghindari memakan daging, telur, dan produk susu
  • Gangguan pada sel-sel pelapis lambung sehingga mengganggu penyerapan vitamin B12, terutama ditemukan pada lansia
  • Proses autoimun akibat kegagalan produksi faktor intrinsik yang menyebabkan penghancuran sel-sel pelapis lambung
  • Penyakit pada ujung usus kecil paling akhir seperti peradangan usus, limfoma, dan pemotongan usus
  • Paparan terhadap nitrouse oxide
  • Kelainan bawaan
  • Beberapa jenis obat, seperti purine analogs (6-mercaptopurine, 6-thioguanine, acyclovir), pyrimidine analogues (5-fluorouracil, 5-azacytidine, zidovudine), ribonucleotide reductase inhibitors (hydroxyurea, cytarabine arabinoside) dan obat yang mempengaruhi metabolism kobalamin (p -aminosalicylic acid, phenformin, metformin)

Artikel Lainnya: Kenali Perbedaan antara Anemia dan Tekanan Darah Rendah

Penyebab Defisiensi Asam Folat

Kebutuhan harian asam folat dewasa adalah sekitar 400 mikrogram per hari. Berbeda dengan vitamin B12, tubuh tidak dapat menyimpan asam folat dalam jumlah banyak. Sehingga bila penyimpanan berkurang, defisiensi asam folat dapat terlihat 3-4 minggu setelah pemberhentian konsumsi asam folat. Jadi, apa saja penyebab dari defisiensi asam folat?

  • Kurang mengonsumsi makanan yang kaya akan asam folat
  • Bertambahnya kebutuhan asam folat, seperti pada kehamilan dan menyusui
  • Gangguan atau peradangan saluran pencernaan yang menyebabkan penyerapan berkurang
  • Beberapa obat yang dapat menyebabkan defisiensi asam folat antara lain metformin, phenobarbital, dihydrofolate reductase inhibitors (trimethoprim, pyrimethamine), methotrexate, dan asam valproate

Bagaimana cara mencegahnya? Halaman selanjutnya selengkapnya:

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Pencegahan anemia yang berhubungan dengan gizi tentunya dicegah dengan mengonsumsi asupan makanan yang bergizi baik. Dalam kasus ini, untuk mencegah anemia megaloblastik maka Anda dapat mengonsumsi:

  • Daging
  • Telur
  • Produk susu
  • Sayuran hijau

Bila anemia megaloblastik disebabkan oleh proses autoimun maka tidak dapat dicegah.

Defisiensi vitamin B12 yang disebabkan oleh operasi saluran pencernaan atau penyakit saluran pencernaan dapat dicegah dengan mengatasi penyebab utamanya terlebih dahulu.

Pada vegetarian dan vegan, anemia defisiensi dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen tambahan vitamin B12 dan asam folat.

Mudah lelahApa Itu AnemiaAnemia Megaloblastik AdalahSering Lemas