HomeIbu Dan anakKehamilanKenali Tanda Bahaya Saat Masa Kehamilan
Kehamilan

Kenali Tanda Bahaya Saat Masa Kehamilan

dr. Melyarna Putri, 24 Mei 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tanda-tanda bahaya selama masa kehamilan perlu diwaspadai, salah satunya adalah pre-eklampsia.

Kenali Tanda Bahaya Saat Masa Kehamilan

KlikDokter.com - Pre-eklampsia ditemukan pada sekitar 3-5% kehamilan pada negara berkembang. Mengapa pre-eklampsia penting? Pre-eklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada ibu hamil. Pre-eklampsia adalah suatu kondisi yang dapat terjadi pada wanita hamil biasanya saat trimester kedua kehamilan (sekitar minggu ke 20) atau sesaat setelah kelahiran bayi namun pada banyak kasus terjadi pada trimester ketiga (dari minggu ke 27 hingga kelahiran bayi).

Menurut American College of Obstetric and Gynocology tahun 2013, wanita dengan pre-eklampsia memiliki gejala berupa tekanan darah yang tinggi dan salah satu gejala di bawah ini:

  • retensi cairan (edema/bengkak) yang bisa ditemukan di kaki atau tangan
  • protein di urin (proteinuria)
  • jumlah trombosit yang rendah (di bawah 100.000/ul)
  • penurunan fungsi hati
  • keluhan penglihatan dan saraf

Pre-eklampsia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin. Namun pre-eklampsia ringan biasanya tidak disadari sampai dengan menjalani pemeriksaan.

Apakah penyebab pre-eklampsia?

Berbagai penelitian menyebutkan kemungkinan penyebab pre-eklampsia, namun belum ada yang pasti. Chen, dkk menyebutkan terdapat dua proses yang menyebabkan keadaan pre-eklapsia yaitu aliran darah ke plasenta yang tidak baik dan kelainan aliran darah di dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat, pembengkakan, dan protein dalam urin.

Secara umum menurut National High Blood Pressure Education Program Working Group, pre-eklampsia dibedakan atas 2 jenis yaitu pre-eklampsia ringan dan pre-eklampsia berat. Untuk kasus pre-eklampsia ringan, dapat dimonitor dengan pengukuran tekanan darah dan test urin secara rutin di fasilitas kesehatan. Untuk kasus pre-eklampsia yang berat harus dimonitor di rumah sakit.

Pengobatan dari pre-eklampsia difokuskan untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mengatasi keluhan lainnya. Gejala pre-eklampsia akan menghilang setelah melahirkan. Untuk itu, terkadang pengakhiran kehamilan melalui tindakan operasi dilakukan, namun dengan memperhitungkan usia bayi saat dilahirkan.

Ananth, Keyes, dan Wapner serta Chen, dkk menyebutkan faktor risiko wanita hamil mengalami pre-eklampsia yaitu:

  • Berat badan berlebih dan obesitas
  • Belum pernah melahirkan sebelumnya
  • Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia
  • Kehamilan kembar
  • Riwayat diabetes sebelum kehamilan
  • Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan
  • Kehamilan anggur
  • Semakin tua usia saat hamil semakin beresiko
  • Merokok dalam kehamilan justru menurunkan resiko pre-eklampsia

Walaupun tidak ada yang dapat memprediksi dan mencegah pre-eklampsia, namun pada pre-eklampsia pencegahan agar tidak terjadi komplikasi sangatlah penting. Komplikasi dari pre-eklampsia adalah eklampsia yang ditandai dengan kejang. Eklampsia merupakan suatu kondisi yang mengancam nyawa. Pemeriksaan kehamilan secara rutin di fasilitas kesehatan, diharapkan dapat mendeteksi kondisi pre-eklampsia sedini mungkin sehingga dapat dilakukan terapi untuk menghindari terjadinya komplikasi. 

Dokter Spesialisgejala hamilInfo Perkembangan KandunganTanda HamilKebidanan KandunganHamil

Konsultasi Dokter Terkait