Kesehatan Bayi

Gejala Bayi Kekurangan ASI

Krisna Octavianus Dwiputra, 15 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bayi yang kurang ASI berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang. Waspadai, kenali gejala bayi kekurangan ASI dan atasi sebelum terlambat!

Gejala Bayi Kekurangan ASI

Setelah melahirkan, fase selanjutnya yang mesti dilewati seorang ibu adalah memberikan ASI melalui proses menyusui. Fase ini tidak mudah, karena masalah bisa datang kapan saja dan memengaruhi proses menyusui. Kondisi ini bikin ibu khawatir akan risiko bayi kekurangan ASI.

Bukan masalah sepele, bayi yang kurang minum ASI berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang. Ini karena ASI adalah nutrisi paling sempurna yang dibutuhkan oleh bayi usia 0–6 bulan. Atas dasar itu, setiap ibu dianjurkan untuk mengetahui gejala bayi kekurangan ASI agar si buah hati tetap bisa bertumbuh dan berkembang dengan optimal.

Gejala bayi kurang ASI

Si Kecil yang terlihat ingin terus menyusu bukanlah gejala pasti dari bayi yang kurang ASI. Nyatanya, ASI terserap sangat cepat dan sempurna di dalam tubuh bayi dan karenanya si Kecil harus menyusu kembali setiap 2 atau 3 jam.

"Growth spurt juga bisa jadi penyebab lain bayi yang terlihat haus dan ingin terus menyusu. Growth spurt adalah fase percepatan pertumbuhan bayi sehingga dirinya membutuhkan nutrisi lebih banyak dari biasanya," ujar dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter.

Lantas, apa yang menjadi gejala bayi kekurangan ASI?

  • Bayi akan mengalami penurunan berat badan
  • Frekuensi buang air kecil pada bayi berkurang, yaitu kurang dari 8 popok kain atau kurang dari 6 popok sekali pakai dalam 24 jam
  • Setelah kekurangan ASI terjadi selama 5 hari, feses bayi menjadi sedikit dan tetap berwarna hijau atau hitam
  • Warna urine bayi terlihat gelap, seperti warna jus apel. Padahal, bayi yang sehat memiliki warna urine jernih
  • Bayi terlihat rewel dan letargi, yaitu terlihat mengantuk saat menyusu dan lekas marah saat ‘dilepas’ dari puting payudara
  • Payudara Anda tidak terasa lunak setelah menyusui

"Jika gejala tersebut terjadi pada buah hati Anda, segera konsultasikan dengan dokter anak agar dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan. Bayi yang kurang ASI berpotensi mengalami dehidrasi dan gangguan tumbuh kembang," saran dr. Dyah.

Tanda bayi cukup mendapat ASI

Supaya tidak salah kaprah, Anda juga perlu tahu tentang tanda bayi yang sudah mendapatkan cukup ASI. Adapun tanda-tanda yang dimaksud, yaitu:

  • Bayi terlihat sehat dan aktif 
  • Payudara menjadi lebih lunak setelah menyusui, karena telah terjadi  pengosongan ASI
  • Bayi akan menyusu setiap 2 atau 3 jam sekali, dengan frekuensi setidaknya 8 kali dalam sehari
  • Setelah menyusu, bayi akan terlihat nyaman, tidak rewel, bahkan mengantuk
  • Popok kain bayi akan basah sekiranya 6 hingga 8 kali dalam sehari. Sedangkan pada penggunaan popok sekali pakai, Anda mungkin perlu menggantinya 5-6 kali dalam sehari karena urine bayi yang begitu banyak lantaran mendapat cukup ASI
  • Bayi akan buang air besar sedikitnya 3 kali dalam sehari. Jika bayi berusia di bawah 5 hari, feses akan berwarna hitam. Setelah hari kelima, feses bayi akan terlihat berwarna kuning. Seiring waktu, frekuensi BAB bayi akan berkurang karena ASI dapat terserap sempurna oleh tubuhnya
  • Berat badan bayi semakin meningkat. Pada usia 1–3 bulan, bayi yang mendapat cukup ASI akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 200 gram per minggu. Pada usia 4–6 bulan, berat badan bayi akan naik 500 atau 600 gram per bulan.

Selalu waspadai gejala bayi kekurangan ASI. Jangan biarkan kondisi tersebut terjadi pada si buah hati dan membuatnya mengalami gangguan tumbuh kembang di kemudian hari. Oleh karena itu, apabila Anda memiliki kendala terkait ASI atau menyusui, jangan sungkan untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter atau konselor ASI.

(NB/RPA)

MenyusuiASIBayiBayi Kekurangan ASI

Konsultasi Dokter Terkait