Psikologi Keluarga

Tak Ada Batasan Diri dalam Keluarga, Ini Dampaknya

Endah Murniaseh, 26 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Memiliki batasan diri dalam keluarga sangatlah penting. Karena ketika tidak ada, akan berdampak pada psikologis. Apa saja dampaknya? Cari tahu di sini. 

Tak Ada Batasan Diri dalam Keluarga, Ini Dampaknya

Keluarga yang kompak merupakan cita-cita banyak orang. Keinginan tersebut tumbuh supaya nantinya anak-anak tetap bisa menghabiskan waktu bersama meskipun mereka telah dewasa, serta saling mendukung saat menghadapi suatu masalah.

Namun, kadang-kadang kedekatan yang terjadi bisa membuat batasan dalam keluarga menjadi tidak jelas. Hal ini justru akan berdampak buruk bagi masing-masing anggota keluarga. 

Lantas, seperti apa ciri-ciri tidak adanya batasan serta privasi dalam keluarga? Bagaimana pula menciptakan batasan antar anggota keluarga? Simak selengkapnya, di sini.

Ciri Tidak Adanya Batasan Diri dalam Keluarga

Tidak adanya batasan dalam keluarga membuat orang tua ingin anak-anaknya tumbuh dan mengikuti keinginan orang tuanya. Biasanya, akan ada tekanan agar anak mengikuti harapan orang tua, seperti karier ataupun lebih memprioritaskan anggota keluarganya.

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, kondisi ini terjadi karena orang tua merasa mereka paling tahu terhadap keinginan serta kebutuhan sang anak. Padahal, ini sebenarnya merupakan keinginan orang tuanya sendiri.

“Orang tua menjadi kurang mengetahui secara pasti sebenarnya itu yang diinginkan oleh anaknya. Kemudian, orang tua merasa memang pilihannya adalah pilihan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak,” kata psikolog Ikhsan.

Sekalipun anak ingin hidup mandiri, orang tuanya akan menghalanginya. Sementara itu, anggota keluarga lainnya akan memanipulasinya dan membuatnya merasa bersalah karena telah melawan keinginan ayah dan ibu. 

Hal ini pada akhirnya akan membuat anak merasa harus selalu menjaga emosi orang tua. Ia pun akan sering merasa bersalah saat mendahulukan kepentinganya. 

Disampaikan pula oleh psikolog Ikhsan, perasaan bersalah tersebut muncul karena self esteem yang rendah. Jadi, anak tidak mengetahui pasti tentang dirinya sendiri. Ia hanya mengetahui bahwa yang dilakukan bersama keluarganya atau pilihan orang tuanya adalah yang tepat. 

Di samping paparan di atas, berikut ini adalah tanda lain tidak adanya batasan dalam keluarga: 

  • Kurangnya privasi antara orang tua dan anak
  • Adanya keinginan supaya anak bisa berteman baik dengan orang tuanya
  • Orang tua percaya kepada anak, atau berharap anak bisa memberikan dukungan emosional
  • Orang tua memberitahu ke salah satu anak bahwa ia adalah anak kesayangannya
  • Orang tua terlalu terlibat dalam segala aspek kehidupan anak

Dampak Psikologis Tidak Adanya Batasan dalam Keluarga

Dampak tidak adanya batasan dalam keluarga bisa dirasakan oleh semua anggota keluarga, termasuk orang tua dan anak. Berikut adalah pengaruhnya terhadap psikologis seseorang.

Artikel Lainnya: Jangan Kesal, Ini Cara Menghadapi Ibu yang Pemarah

1. Parentification

Ini merupakan kondisi saat orang tua terlalu mengandalkan anaknya, baik dalam bentuk material maupun nonmaterial. Kondisi ini terdiri dari dua jenis, yaitu instrumental parentification yang mengharuskan anak untuk mengurus saudara kandungnya, mengurus rumah, serta membayar semua kebutuhan sehari-hari. 

Jenis parentification yang lainnya adalah emotional parentification. Ini adalah saat anak harus memberikan dukungan emosional ke orang tuanya, menengahi konflik yang ada dalam keluarga, serta menjadi sumber nasihat utama.

2. Kurangnya Identitas Diri

Karena anak tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi serta memilih hal yang diinginkan, ia tidak memiliki identitas diri. Kondisi ini akhirnya membuat anak bingung terhadap perannya, serta tidak tahu apa yang ingin dilakukan. Hal ini pun kemudian akan membuat harga dirinya rendah.

3. Tidak Mampu Menyelesaikan Masalahnya

Karena hanya fokus pada hal yang dibutuhkan orang lain, anak dari keluarga yang tidak memiliki batasan cenderung selalu menghindari konflik. Ia juga tidak berusaha untuk memecahkan masalah yang ada. 

Alih-alih bersikap tegas, anak mungkin akan bertanggung jawab untuk peran maupun tantangan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Hal ini nantinya dapat membuat anak mencari cara untuk menenangkan diri ataupun hiburan di tempat yang salah. 

Cara Menciptakan Batasan dalam Keluarga

Agar bisa keluar dari kondisi ini, kamu dapat melakukan konseling ke psikolog. Psikolog akan membantu kamu mengetahui bagaimana dampak tidak adanya batasan keluarga telah memengaruhi kondisi.

Artikel Lainnya: Kiat Menghadapi Orang Tua dengan Karakter Toxic Parents

Selain itu, psikolog juga akan menjelaskan apa saja kebiasaan tidak sehat yang membuat sulitnya menciptakan batasan dalam keluarga. Dengan begitu, kebiasaan tersebut bisa diubah atau dimodifikasi.

Melansir Healthline, jika kamu mengalami kondisi bahwa tidak adanya batasan diri dalam keluarga, serta mendapatkan perawatan dari psikolog, kamu akan difokuskan pada beberapa hal berikut:

  • Belajar menetapkan batasan
  • Tahu bahwa tidak apa-apa untuk mengurus kebutuhan serta menjaga perasaan diri sendiri
  • Membangun kemandirian dan meningkatkan harga diri
  • Menghentikan kebiasaan tidak sehat

Artikel Lainnya: Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Anak

Sementara itu, jika kamu sebagai orang tua dan merasa gaya pengasuhan selama ini tidak sehat, hal berikut ini akan difokuskan ke diri kamu:

  • Mulai mengembangkan identitas diri sendiri
  • Mendorong anak menjadi mandiri, terutama saat usia anak telah bertambah
  • Menjelaskan ke anak jika memiliki hubungan dengan orang lain di luar keluarga sangatlah penting
  • Melakukan hobi atau hal yang disukai bersama orang lain di luar keluarga, atau menjadi sukarelawan

Selain itu, kamu bisa melakukan terapi perilaku kognitif. Terapi ini akan membantu kamu mempelajari cara untuk lain untuk menghadapi permasalahan emosi, perilaku, serta pikiran, mengidentifikasi perilaku yang bisa merugikan diri sendiri, membangun harga diri, serta mengajari cara untuk menggunakan kemampuan yang kamu miliki. 

Demikian ulasan mengenai dampak ketika tidak ada batasan diri dalam keluarga. Jika kamu memiliki pertanyaan lain terkait masalah keluarga, bisa berkonsultasi dengan psikolog melalui fitur layanan Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

#JagaSehatmu dengan perbaiki kembali hubunganmu dengan orangtua dan orang-orang yang kamu sayangi.

(PUT/NM)

Referensi:

  • Verywell Mind. Diakses 2022. Why Enmeshed Families Are Too Close.
  • Healthline. Diakses 2022. What Is an Enmeshed Family?

Ditinjau oleh  Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog

psikologi.

Konsultasi Dokter Terkait