HomePsikologiPsikologi KeluargaBolehkah Membiarkan Anak Main dengan Lawan Jenis Sejak Kecil?
Psikologi Keluarga

Bolehkah Membiarkan Anak Main dengan Lawan Jenis Sejak Kecil?

dr. Atika, 06 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada beragam faktor yang membuat orang tua ragu saat ingin membiarkan anak bergaul dengan lawan jenis. Sebenarnya, bolehkah hal tersebut?

Bolehkah Membiarkan Anak Main dengan Lawan Jenis Sejak Kecil?

Selain keluarga dan lingkungan sekitar, pergaulan juga turut mempengaruhi perkembangan karakter anak. 

Atas dasar itu, orang tua sering khawatir dengan siapa si Kecil berteman. Bahkan, orang tua punya kecemasan ketika anak bergaul atau main dengan lawan jenisnya sejak dini. 

Orang tua mungkin beranggapan bahwa terlalu sering membiarkan anak perempuan bermain dengan laki-laki akan membuatnya tomboy dan kasar. 

Sebaliknya, jika terlalu sering membolehkan anak laki-laki bergaul dengan perempuan, khawatirnya ia akan menjadi sosok yang lemah.

Apakah benar demikian? Salahkah jika orang tua membebaskan anak main dengan lawan jenis sejak kecil? Ataukah hal tersebut justru direkomendasikan karena akan mendukung tumbuh kembangnya?

Anak Bermain dengan Lawan Jenis, Haruskah Dilarang?

Faktanya, membiarkan anak bergaul dengan lawan jenis bukan hal yang membahayakan. 

Beberapa studi membuktikan bahwa tidak ada yang salah dengan tindakan membiarkan anak bergaul dengan lawan jenis. 

Justru, jika dibeda-bedakan atau terlalu dihalang-halangi, anak bisa memiliki persepsi negatif terkait interaksi dengan lawan jenis.

Artikel Lainnya: Karakter Teman yang Baik untuk Anak Berdasarkan Psikolog

Apabila orang tua terlalu berlebihan dalam membedakan teman bermain anak, anak juga bisa cenderung kaku dalam bersosialisasi. Bukan tidak mungkin, hal tersebut bisa memengaruhi anak hingga usianya tumbuh besar.

Makin dewasa usia anak, potensinya untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan lawan jenis akan semakin besar. Kampus dan lingkungan kerja pun tidak terlalu memusingkan soal gender. 

Maka, ketika anak telanjur mengembangkan persepsi negatif terhadap interaksi antara pria dan wanita, hal itu berisiko menyulitkan dirinya sendiri. 

Dalam kehidupan sehari-hari, orang dewasa pun hampir selalu menemukan urusan dengan lawan jenis. 

Maka, justru ada baiknya untuk mengembangkan kemampuan bergaul dengan lawan jenis sedari kecil. Yang terpenting, orang tua mampu memberikan batasan yang jelas.

Sebagai pendidik dan pelindung anak, orang tua dapat berbincang dan memberikan pengarahan pada anak seputar rambu-rambu dalam berinteraksi atau bermain dengan lawan jenis.

Orang tua bisa menginformasikan hal yang diperbolehkan atau dilarang seputar interaksi dengan lawan jenis. Dengan kebebasan namun dalam batas, anak dapat bermain dengan lawan jenis secara lebih aman dan bermanfaat. 

Artikel Lainnya: Tips Menasihati Teman Anak yang Jahil

Orang tua Tetap Perlu Melakukan Hal Ini kepada Anak

Manfaat Bermain untuk Tumbuh Kembang Anak (Emese/Shutterstock)

Mungkin orang tua bertanya-tanya, apakah ada batas usia di mana anak mulai bisa bermain dengan lawan jenis? 

Hingga saat ini, tidak ada patokan usia khusus untuk hal tersebut. Sehingga, orang tua tidak perlu menunggunya sampai usia SD atau SMP untuk sekadar bergaul dengan lawan jenis. 

Malah, anak-anak usia dini justru kurang berfokus terhadap gender. Mereka lebih banyak mengeksplorasi kegiatan dan suasana bermain yang tercipta. 

Seiring dengan bertambahnya usia, aspek perkembangan fisik, sosial, dan kognitif akan terbentuk. Barulah mereka akan lebih memahami perbedaan jenis kelamin.

Artikel Lainnya: Melatih Anak agar Pandai Bergaul

Beda halnya jika orang tua ingin memperkenalkan seputar perbedaan jenis kelamin. Hal ini bisa dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak anak mulai dapat diajak mengobrol. 

Sedari usia 2 tahun, orang tua mulai bisa memperkenalkan seputar jenis kelamin dan karakteristiknya.

Sebagai tambahan, perhatikan pula hal-hal berikut ketika membimbing pergaulan anak bermain dengan lawan jenis: 

1. Jangan Diledek

Tanpa sadar, orang dewasa sering menggoda anak perempuan dan laki-laki yang sedang bermain bersama dengan sebutan sebagai pasangan. Padahal, hal itu akan membuat mereka malu dan langsung merasa kikuk. 

Bukan tak mungkin, selanjutnya ia akan kapok bermain lagi dengan teman yang berbeda gender. Jadi, bersikap sewajarnya saja.

2. Tidak Boleh Hanya Condong di Satu Gender 

Akan ideal kondisinya jika anak mau bermain dengan laki-laki ataupun perempuan. 

Terbiasa bergaul dengan macam-macam perbedaan akan membuat anak mengerti banyak sudut pandang, tidak mudah menghakimi, dan mampu menyerap banyak hal positif lainnya.

3. Perhatikan Pola Perilaku Anak

Hal yang satu ini mungkin menjadi kekhawatiran orang tua. Pengawasan terhadap perubahan pola perilaku, penampilan, hingga gaya berbicara tetap harus dilakukan oleh orang tua. 

Dengan lawan jenis ataupun bukan, dampak pergaulan pada perilaku anak bisa saja terjadi, dan orang tua tidak boleh luput akan hal ini.

Tegur dan nasihati anak baik-baik jika terdapat perubahan perilaku yang kurang berkenan. Jangan lupa untuk mendiskusikan solusinya ketika ditemukan adanya masalah perilaku yang mungkin bermula dari pergaulan.

Artikel Lainnya: Anak Laki-Laki Gemar Main Boneka, Haruskah Khawatir?

Bila disimpulkan, orang tua tak perlu terlalu mengkhawatirkan ketika anak bermain dengan lawan jenis. 

Hanya, pastikan orang tua sudah mendiskusikan rambu-rambu dan batasan pergaulan kepada anak. 

Membiarkan anak bergaul dengan lawan jenis bukan berarti orang tua lepas kontrol sama sekali.

Untuk #JagaSehatmu dan keluarga, cek informasi kesehatan terbaru dan tepercaya hanya di KlikDokter. Bila orang tua punya pertanyaan lebih lanjut tentang topik ini atau tips parenting lainnya, bisa konsultasi dengan psikolog melalui fitur Tanya Dokter. 

[RS]

pola asuhAnak

Konsultasi Dokter Terkait