Kesehatan Mental

Tren Harbolnas 11.11 dan Efeknya bagi Kesehatan Mental

Krisna Octavianus Dwiputra, 11 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Di balik setiap tawaran menarik pada Harbolnas 11.11 Terdapat gangguan kesehatan mental yang mengintai Anda.

Tren Harbolnas 11.11 dan Efeknya bagi Kesehatan Mental

Hari ini, Senin (11/11), beberapa e-commerce di Indonesia memberikan potongan harga besar-besaran sebagai bentuk Harbolnas (Hari Belanja Nasional). Ini membuat Anda berkesempatan lebih tinggi untuk memiliki suatu benda yang telah lama diidamkan. Di sisi lain, adanya tren Harbolnas 11.11 juga bikin kesehatan mental Anda terancam.

Faktanya, tren Harbolnas dimanfaatkan oleh pihak e-commerce karena aktivitas berbelanja memang identik dengan kesenangan. Hal itu pun diamini oleh dr. Atika dari KlikDokter. Menurutnya, ada rasa bahagia yang muncul ketika memilah-milah barang belanjaan, memasukkannya ke keranjang dan membayarnya. 

"Semakin banyak barang yang dibeli―selama masih sesuai anggaran belanja―rasa senang itu akan semakin meningkat. Bahkan, sebagian orang memilih pergi berbelanja sebagai cara melepaskan stres," tutur dr. Atika.

Terdapat pula penelitian yang mengatakan hal serupa. Penelitian di bidang neurosains ini menyebut bahwa berbelanja―baik secara langsung maupun daring―mampu mengaktifkan area-area khusus di dalam otak, yang pada akhirnya mampu meningkatkan suasana hati (mood) dan membuat Anda merasa lebih baik. Pasalnya, membeli barang yang telah lama diidamkan mampu melepaskan senyawa dopamin di otak. Senyawa tersebut berkaitan dengan perasaan senang dan puas.

Sayangnya, kesenangan yang didapat saat berbelanja di Harbolnas 11.11 tidak datang dengan sendirinya. Anda juga berpotensi merasakan efek samping merugikan, khususnya bagi kesehatan mental. Ini karena harga yang relatif lebih murah saat Harbolnas 11.11 bisa membuat Anda kalap untuk menghamburkan uang. Padahal, perilaku seperti itu bisa merujuk pada terjadinya gangguan kesehatan mental.

Dikatakan oleh dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, kebiasaan belanja secara berlebihan atau hingga menghamburkan uang masuk dalam kategori konsumtif. Hal ini bisa menjadi tanda dari adanya gangguan mental Compulsive Buying Disorder (CBD).

"Orang yang terobsesi belanja bisa saja mengalami Compulsive Buying Disorder (CBD). Ini adalah perilaku belanja secara berlebihan yang dapat menyebabkan stres atau gangguan mental," ujar dr. Nadia.

Menurut jurnal World Psychiatry, CBD hampir sama dengan perilaku ketergantungan lainnya, seperti berjudi, makan berlebih dan narkoba. Gangguan kesehatan mental CBD itu sendiri lebih sering terjadi pada wanita usia 30 tahunan, di mana seseorang sudah memiliki keuangan yang stabil dan mampu bersikap lebih mandiri.

Tips menghadapi Harbolnas 11.11

Harbolnas 11.11 menyajikan diskon besar-besaran, yang bisa membuat orang-orang belanja berlebihan. Nah, supaya Anda tidak ‘terjebak’ pada kondisi tersebut dan akhirnya mengalami gangguan kesehatan mental, lebih baik terapkan tips berikut ini:

  • Pertimbangkan dengan matang sebelum membeli, sekalipun itu adalah barang yang Anda idam-idamkan. Pastikan bahwa barang tersebut benar-benar Anda butuhkan, bukan hanya sekadar untuk memenuhi keinginan
  • Supaya Anda tidak terpancing, copot aplikasi e-commerce dan perbankan yang terpasang di ponsel Anda untuk sementara waktu
  • Minta bantuan pada kerabat terdekat untuk menahan Anda saat terpancing hawa nafsu untuk belanja ini dan itu
  • Kontrol ke psikolog atau psikiater, khususnya jika keinginan Anda untuk berbelanja sudah tidak bisa dibendung lagi

Harbolnas 11.11 bisa mendatangkan banyak hal positif dan negatif secara bersamaan. Jika bisa memanfaatkannya dengan benar, Anda tentu akan meraup banyak keuntungan. Akan tetapi, jika menyikapinya dengan tidak berhati-hati, tren Harbolnas 11.11 justru bisa membuat Anda terjebak dan mengalami gangguan kesehatan mental. Karena itu, bersikaplah lebih bijak dalam menghadapi Harbolnas 11.11.

[NB/RPA]

kesehatan mentalHarbolnas 11.11HarbolnasCompulsive Buying Disorder

Konsultasi Dokter Terkait