Kesehatan Mental

Tips untuk Bisa Melupakan Kenangan Buruk di Masa Lalu

Endah Murniaseh, 10 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pada sebagian orang, melupakan masa lalu yang buruk memerlukan waktu lama. Tips berikut ini bisa membantu Anda menjalani hidup tanpa bayang-bayang masa lalu.

Tips untuk Bisa Melupakan Kenangan Buruk di Masa Lalu

Melupakan kenangan di masa lalu tidaklah selalu mudah pada setiap orang. Melansir Medical News Today, seseorang yang sulit melupakan kenangan di masa lalu bisa saja karena beberapa faktor.

Misalnya, trauma atas kejadian tersebut, rindu dengan hal-hal baik di masa lalu, serta keinginan bawah sadar untuk menghindari rasa sakit di masa depan.

Namun, melupakan masa lalu tetap harus dilakukan, apalagi jika itu menyangkut kenangan buruk bagi Anda. Diungkapkan pula oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, bahwa penting untuk melupakan hal di masa lalu.

Karena jika dibiarkan, kenangan masa lalu, terutama yang buruk, bisa memengaruhi kehidupan sosial orang bersangkutan. Misalnya, muncul trust issue ataupun menjadi menutup diri dari lingkungan.

Yuk, lepas dari genggaman masa lalu lewat beberapa cara berikut ini:

1. Melakukan Afirmasi Positif

Adakalanya, self talk atau berbincang dengan diri sendiri bisa membuat Anda menjadi pribadi yang lebih baik.

Namun, pada suatu kondisi, self talk yang buruk bisa membuat Anda terjebak dalam suatu keadaan yang juga buruk. Terutama ketika itu berhubungan dengan masa lalu Anda yang tidak menyenangkan.

Artikel Lainnya: Menghilangkan Rasa Cinta dengan Cara Ingat Keburukan si Dia, Sehatkah?

Untuk mengatasinya, Anda bisa menerapkan kalimat positif atas hal-hal yang telah terjadi pada diri Anda. 

Misalnya, “saya beruntung bisa menemukan jalan baru yang lebih baik dalam hidup saya”. Kalimat ini akan lebih bermakna positif daripada “saya tidak percaya ini bisa terjadi pada saya”.

2. Menghindari Orang dari Masa Lalu Terkait

Cara kedua ini sangat sering dijumpai. Seseorang akan cenderung menjauhi orang atau situasi yang membuatnya mengingat kembali kenangan buruk di masa lalu.

Meski begitu, cara ini tetap dinilai tepat dilakukan, apalagi ketika orang bersangkutan memberikan dampak yang sangat negatif pada Anda.

Dengan memutus hubungan dengan orang tersebut, Anda tidak lagi harus memikirkan, memproses, hingga mengingat kembali kenangan buruk bersamanya. Anda pun bisa lebih fokus untuk mewujudkan rencana masa depan tanpa bayang-bayang masa lalu.

3. Fokus Terhadap Diri Sendiri

Agar tidak terus memikirkan hal-hal buruk di masa lalu, cobalah untuk fokus pada diri sendiri. Saat hal-hal di masa lalu kembali terpikirkan, alihkan dengan mengamati kondisi Anda saat ini.

Kemudian, fokuslah pada hal-hal yang bisa Anda syukuri, segala hal baik, kecil maupun besar, yang telah terjadi baru-baru ini di hidup Anda.

Saat Anda telah bisa fokus ke diri sendiri, kejadian di masa lalu tidak akan banyak mengganggu masa depan Anda. Ini karena Anda bisa memilih bagaimana memandang hal-hal yang terjadi di masa lalu.

Artikel Lainnya: Tips Bangkit dari Keterpurukan setelah Gagal Menikah

4. Sayangi Diri Sendiri

Berhentilah untuk menyalahkan diri sendiri atas segala hal yang telah terjadi di masa lalu. Coba untuk menyayangi diri sendiri dan melakukan hal-hal baik untuk diri Anda. Dan penting pula untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Memang sulit untuk menghindari hal-hal menyakitkan yang telah terjadi. Namun, Anda bisa memilih memperlakukan atau merawat diri sendiri dengan baik saat hal-hal buruk tersebut kembali terpikirkan.

Merawat diri akan membuat seseorang menjadi lebih memiliki kekuatan. Jadi, rasa sakit di masa lalu pun tidak akan terlalu memengaruhi Anda.

Praktik perawatan diri yang bisa Anda coba adalah dengan menetapkan batasan diri, berkata tidak, melakukan aktivitas yang membuat Anda nyaman dan bahagia, serta mendengarkan apa yang Anda butuhkan.

5. Biarkan Emosi Hilang dengan Sendirinya

Seseorang seringkali takut untuk menghadapi duka, amarah, kecewa, dan sedih yang terjadi pada dirinya. Padahal, jika emosi tersebut tidak diungkapkan, akan mengganggu proses melupakan itu sendiri.

Jadi, biarkanlah emosi itu muncul dan mereda dengan sendirinya. Ini juga akan berkaitan dengan kondisi kesehatan mental Anda. Saat emosi tersebut tidak diungkapkan, bisa membuat seseorang terjebak di dalamnya.

Saat itu sudah terjadi, akan semakin sulit untuk menghilangkan bayang-bayang masa lalu. Pada akhirnya bisa timbulkan masalah pada kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, hingga depresi.

Artikel Lainnya: Pentingnya Self Love dan Begini Cara Menerapkannya

6. Terimalah dengan Ikhlas

Menunggu orang yang sudah menyakiti Anda di masa lalu untuk meminta maaf akan mengganggu proses melupakan itu sendiri. Jadi, tidak ada salahnya untuk menerima dengan ikhlas bahwa orang tersebut memang tidak ingin meminta maaf.

Menurut psikolog Ikhsan, diperlukan kesadaran untuk bisa memahami bahwa sakit hati adalah hal yang wajar. Sehingga, kita tidak perlu mengharapkan orang lain untuk meminta maaf ke Anda.

“Kita tidak perlu mengharapkan permintaan maafnya, karena jika kita berharap tapi harapannya tidak terpenuhi, akan muncul rasa kecewa atau rasa sakit hati yang lebih kuat. Hal yang paling penting adalah memahami diri sendiri dulu,” jelasnya.

Psikolog Ikhsan juga menambahkan bahwa saat memaafkan orang lain, tidak perlu perkataan maaf dari orang lain dulu, Anda bisa memulainya sendiri dengan melihat seberapa besar masalah yang dilakukannya.

Apakah memang masalahnya itu selalu dilakukan atau hanya sesekali saja?

Itulah cara untuk melupakan hal-hal yang terjadi di masa lalu. Proses yang Anda jalani mungkin memang memerlukan waktu yang relatif lama dan perlu latihan.

Namun, usahakan untuk selalu menyayangi diri sendiri dan merayakan setiap hal baik yang terjadi di keseharian Anda.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan mental, tanyakan langsung dengan psikolog melalui fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(PUT/AYU)

Referensi:

  • Healthline. Diakses 2022. How to Let Go of Things from the Past.
  • Medical News Today. Diakses 2022. How to let go of the past.
  • Wawancara Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog
Memoripsikologiskesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait