Kesehatan Mental

4 Tipe Attachment Style dan Ciri-Cirinya

Dimas Laksono, 15 Nov 2022

Ditinjau Oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog

Attachment style adalah cara seseorang menjalin hubungan dengan orang lain yang terbentuk sejak kecil. Ini 4 jenis attachment style dan karakternya.

4 Tipe Attachment Style dan Ciri-Cirinya

Pernahkah kamu mengamati, masing-masing orang punya cara yang berbeda-beda dalam membangun hubungan dengan orang lain. Hal ini dinamakan attachment style.

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog​​, menjelaskan attachment style adalah gaya seseorang dalam membangun sebuah hubungan atau kedekatan dengan orang lain.

Tiap orang bisa memiliki tipe attachment style yang berbeda. Gaya attachment biasanya terbentuk dari pola pengasuhan yang didapatkan sejak masih anak-anak. 

Saat masih anak-anak, attachment style timbul antara hubungan anak dengan orangtua. Saat dewasa, attachment style muncul pada kekasih atau pasangan.

"Dalam kehidupan sehari-hari, attachment style bisa membantu kita dalam proses pengasuhan dan menjalin hubungan sosial. Kita jadi bisa lebih belajar dan mengenal lebih dekat pola interaksi seperti apa yang bisa kita terapkan,” ujar Ikhsan.

Tipe Attachment Style  

Tipe Attachment Style

Terdapat empat jenis attachment style yang dimiliki manusia. Masing-masing jenis attachment style ini tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Berikut tipe attachment style:

1. Secure Attachment

Secure attachment mengacu pada kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan yang aman dan penuh kasih sayang bersama orang lain.

Saat anak mendapatkan pola pengasuhan yang aman dan menyenangkan, saat dewasa ia bisa menerapkan pola yang sama ketika berinteraksi dengan orang di sekitar.

Dalam menjalin hubungan, orang yang memiliki karakter secure attachment memiliki beberapa sifat seperti:

  • Mampu memercayai orang lain dan dipercaya
  • Mencintai dan menerima cinta
  • Mudah dekat dengan orang lain
  • Cenderung mandiri dan tidak bergantung pada pasangan

2. Anxious Attachment

Karakter anxious attachment cenderung khawatir saat tidak mendapatkan perhatian, termasuk dari pasangan. Pola pengasuhan yang tidak tepat saat masih kecil dapat membentuk anxious attachment.

Anak-anak dengan anxious attachment umumnya mengalami tekanan yang sangat tinggi terutama saat pengasuh terdekat mereka pergi. Dalam kondisi ini, terkadang tidak semua orangtua dapat memenuhi kebutuhan anaknya.

Saat tumbuh dewasa, rasa khawatir bisa semakin tinggi sehingga mereka selalu merasa tidak tenang dan haus validasi dari orang sekitar. 

Contoh sederhana dari anxious attachment dalam hubunganmisalnya kamu tidak mendapat kabar dari pasanganmu dalam sehari. Nah, kamu akan merasa khawatir terus bahkan memikirkan kemungkinan terburuk yang terjadi dalam hubungan kalian.

Berikut beberapa karakter orang-orang yang memiliki jenis anxious attachment:

  • Kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain
  • Khawatir pasangannya tidak mencintainya
  • Merasa sangat putus asa saat hubungan percintaan selesai

Artikel Lainnya: Alasan Psikologis Kenapa Anda Perlu Break dalam Pacaran

3. Avoidant Attachment

Anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtua, pernah ditinggal orang terdekat, dan tidak boleh mengekspresikan perasaan bisa berpotensi tumbuh dengan jenis avoidant attachment, termasuk dalam percintaan.

Karakter avoidant attachment cenderung menolak atau menghindari suatu ikatan hubungan yang intim. Orang-orang yang memiliki karakter avoidant attachment cenderung memiliki kesulitan untuk dekat dan percaya kepada orang lain.

Selain itu, individu dengan tipe avoidant attachment juga biasanya menghindari suatu komitmen dan lebih memilih untuk hidup mandiri. 

Mereka yang bertipe avoidant attachment memiliki beberapa karakter, seperti:

  • Memiliki masalah saat harus menjalani komitmen
  • Kesulitan mengontrol emosi dalam hubungan sosial dan percintaan
  • Cenderung bersikap tertutup

4. Fearful Avoidant atau Disorganized Attachment

Fearful avoidant attachment adalah kombinasi dari anxious dan avoidant attachment style. Orang-orang yang memiliki tipe ini cenderung mengharapkan kasih sayang dan hubungan romantis, tapi enggan menjalin sebuah komitmen.

Pola pengasuhan yang tidak konsisten, adanya trauma, kurang mendapat perhatian, hingga ada kekerasan dapat membentuk tipe attachment style yaitu fearful avoidant. 

Orang yang memiliki tipe attachment itu bisa tumbuh dengan sifat yang membingungkan karena tidak mendapatkan kenyamanan yang dibutuhkan.

Fearful avoidant attachment disebut juga disorganized attachment. Karena, mereka yang memiliki jenis ini cenderung bersikap tidak konsisten dan mudah terombang-ambing dalam kecemasan.

Orang-orang dengan karakter fearful avoidant attachment memiliki beberapa ciri, seperti:

  • Takut akan penolakan
  • Kesulitan mengontrol emosi
  • Berperilaku kontradiktif
  • Memiliki tingkat kecemasan tinggi
  • Sulit percaya dengan orang lain

Manakah yang menjadi tipe attachment style kamu? Kalau kamu butuh saran psikolog mengenai hubungan sosial dan kepribadian, pakai aplikasi KlikDokter yang lebih mudah!

(FR/NM)

Kepribadianpola asuhkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait