Kesehatan Mental

Penyebab Seseorang Gemar Menyontek dan Plagiat

Siti Putri Nurmayani, 27 Sep 2022

Ditinjau Oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog

Plagiat adalah hal yang salah. Ketahui 7 penyebab orang suka menyontek dan mengklaim karya orang lain sebagai karya sendiri di sini.

Penyebab Seseorang Gemar Menyontek dan Plagiat

Plagiarisme atau tindakan menjiplak karya orang lain dan mengklaimnya sebagai karya sendiri adalah hal yang keliru. Tindakan ini sama halnya dengan mencuri karya seseorang dan membohongi orang lain.

Menurut dosen fakultas psikologi dari Harvard University, Shelley H Carson Ph.D, plagiarisme adalah bentuk ketidakjujuran. Seseorang bisa memiliki kebiasaan gemar menjiplak karya orang lain karena beragam alasan. 

Di bawah ini sederet penyebab seseorang suka menyontek dan melakukan plagiat yang perlu kamu tahu.

1. Tidak Percaya Diri

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menuturkan kebiasaan plagiarisme bisa disebabkan seseorang memiliki keinginan untuk diakui oleh orang lain. Namun, di sisi lain orang tersebut merasa kurang percaya diri atau tidak memiliki kemampuan untuk membuktikan dirinya.

Karenanya, dia melakukan tindakan plagiarisme untuk memenuhi keinginannya. Contohnya si A ingin menjadi seorang penulis, tapi di sisi lain dia merasa kurang mampu menuangkan ide atau tulisan sesuai harapannya. Lalu, dia pun memplagiat karya orang lain.

Di lingkungan akademik, plagiarisme sangat sering dilakukan. Salah satu penyebabnya, yaitu siswa memperoleh tekanan berlebih untuk mendapatkan nilai yang bagus. Namun, karena tidak percaya diri dengan kemampuannya, banyak orang tergoda menjiplak dan mengklaim karya orang lain sebagai miliknya.

Kebiasaan buruk ini bukan tidak mungkin berlanjut hingga ke jenjang profesional, terutama ketika seseorang diberi tugas yang tidak sesuai dengan keahliannya.

2. Takut Gagal

Takut Gagal

Penyebab terjadi plagiat bisa dikarenakan seseorang merasa takut gagal sekaligus khawatir dikucilkan orang lain ketika tidak sukses. Biasanya hal ini dialami seseorang yang haus pengakuan.

Bagi mereka, ditolak dan dikucilkan dari lingkungan sosial adalah hal yang sangat menakutkan. 

“Orang ini bisa saja memiliki pemikiran apabila tidak bisa melakukan atau membuat sesuatu, maka orang-orang tidak akan melibatkan atau mengakui dirinya lagi. Atas dasar takut dan cemas, dia pun melakukan tindakan plagiarisme,” tutur Psikolog Ikhsan.

3. Kekurangan Waktu

Beberapa mahasiswa mengaku melakukan plagiat karena kewalahan dengan tugas yang diberikan. Mereka pun menjiplak materi dari artikel atau esai yang ditemukan di internet.

Minimnya waktu dalam mengerjakan tugas akademis tersebut bisa disebabkan kurangnya fokus maupun manajemen waktu yang buruk. 

Karenanya, banyak mahasiswa tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan tugas. Bisa juga mereka terbebani dengan tugas yang diberikan sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas dengan tepat.

4. Stres

Psikolog Ikhsan mengungkapkan penyebab seseorang melakukan tindakan plagiat bisa karena adanya tekanan dari lingkungan sekitar yang mengharuskannya berprestasi atau sanggup melakukan sesuatu. 

“Sedangkan di sisi lain, bisa saja orang ini merasa kurang mampu dalam memenuhinya. Ketika ia stres, tentu perlu mencari jalan keluar yang paling cepat, yaitu dengan melakukan tindakan plagiarisme,” ujarnya.

Tak jarang, hal ini dilakukan orang-orang yang setidaknya terlihat pintar, berprestasi, dan memiliki ekspektasi tinggi dalam karirnya. Sering kali, orang-orang ini terjebak keadaan yang mengharuskan mereka memenuhi tuntutan yang sangat berat.

Mereka mengira plagiarisme bisa membuat mereka merasa lebih baik.

Artikel Lainnya: Anak Ketahuan Menyontek, Bagaimana Orang Tua Harus Bersikap?

5. Merasa Angkuh

Saat seseorang dianggap sebagai salah satu orang hebat dan terpintar di sebuah lingkungan sosial, dia mungkin mengira bahwa apa pun yang dilakukan, termasuk tindakan plagiat tidak akan ketahuan.

Ketika menjiplak untuk pertama kalinya dan tidak ketahuan, ia akan menganggap tindakan plagiarismenya juga tidak akan terungkap di waktu mendatang.

6. Merasa Tidak Nyaman dengan Tugas Tersebut

Penyebab orang menyontek mungkin bisa karena merasa tidak nyaman dengan tugas yang dibebankan, termasuk mengenai topik yang dikerjakan.

Ia pun mencuri ide atau menjiplak karya orang lain. Baginya, hal yang terpenting adalah pekerjaan bisa tuntas dengan cepat. 

7. Memprioritaskan Hasil

Tidak sedikit orang yang melakukan plagiarisme mengira tindakannya bisa dibenarkan karena hasil karya yang dijiplak akan membawa dampak positif bagi orang lain. Alhasil, dia mengabaikan segala aturan dan melakukan plagiat. 

Baginya, hasil akhir adalah hal yang terpenting sehingga jalan pintas untuk melakukan plagiarisme mereka anggap tepat.

Artikel Lainnya: Tidak Suka dengan Pekerjaan Anda Sekarang? Ini Cara Atasinya

Bagaimana pun kebiasaan menyontek dan plagiat tidak bisa dibenarkan. Jangan biarkan sederet penyebab menyontek di atas mendorong kamu melakukan tindakan plagiarisme.

Apabila kamu punya kebiasaan plagiat dan sulit menghilangkannya, coba konsultasi online dengan psikolog lewat aplikasi KlikDokter, solusi #JagaSehatmu!

(ADT/JKT)

MencontekPlagiat

Konsultasi Dokter Terkait