Emotionally unavailable ditandai ketika seseorang sulit mengekspresikan atau menyalurkan emosinya agar bisa dekat dengan orang lain. Kondisi ini membuat mereka terlihat angkuh.
Orang dengan kondisi ini cenderung menghindari topik atau situasi yang membuat mereka terlibat secara emosional. Lalu, apa penyebab dan tanda dari seseorang yang berada dalam emotionally unavailable? Simak di sini.
Faktor yang Menyebabkan Emotionally Unavailable
Dilansir dari PsychCentral, Dr. Lindsay Jernigan, psikolog di Amerika Serikat mengatakan, emotionally unavailable menunjukkan kondisi seseorang yang tidak nyaman merasakan emosi mereka sendiri, berbagi emosi dengan orang lain, atau hadir dan responsif terhadap emosi orang lain.
Psikolog Jernigan menjelaskan, kondisi ini dapat disebabkan oleh attachment wounds. Misalnya, orang tersebut punya riwayat pernah ditinggalkan, diabaikan, atau diejek. Hal tersebut bisa membuat sisi emosionalnya terluka dan makin berkembang hingga ia dewasa.
Kasih sayang dan pola asuh saat kecil menjadi salah satu faktor utama yang memicu emotionally unavailable.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Karakter Anak
:format(webp)/article/G8YR6l2b0l9SilPpqaixX/original/094594500_1547538223-Homesick-Rindu-Biasa-atau-Gangguan-Emosi-By-Antonio-Guillem-Shutterstock.jpg?w=256&q=100)
Pola asuh yang dimaksud adalah ketika orangtua tidak bisa memberikan kasih sayang dan dukungan secara emosional atau suka menegur anak sambil memarahinya. Pola asuh tersebut dapat membuat anak menghindari sebuah hubungan dengan orang lain.
Pengalaman masa kecil tersebut juga membuat mereka lebih mandiri secara fisik dan emosional. Kemungkinan, akan sulit bagi mereka untuk bisa dekat dan mengandalkan orang lain.
Selain itu, kondisi kesehatan mental seperti depresi dapat menyebabkan seseorang tidak mampu menyampaikan perasaannya untuk sementara waktu.
Tidak hanya itu, sakit hati karena putus hubungan asmara juga dapat membuat seseorang kesulitan menemukan pasangan baru.
Kondisi ini bisa membuat mereka merasa rendah diri sehingga sulit untuk dekat dengan orang lain.
Tanda Emotionally Unavailable
:format(webp)/article/vC7oOt3yvHayLWkhlRpjk/original/018680900_1632198802-Menahan-Marah-Bikin-Perasaan-Semakin-Sensitif.jpg?w=256&q=100)
Tanda dari kondisi ini bisa berbeda-beda pada tiap orang, tergantung situasi yang terjadi. Namun secara umum, berikut tanda seseorang mengalami emotionally unavailable.
1. Tidak Ingin Terlalu Dekat Dengan Siapa pun
Seseorang dengan emotionally unavailable cenderung takut berbagi perasaan serta pikiran mereka dengan orang lain.
Perasaan tidak nyaman serta mudah terluka membuat mereka menjauhi hal-hal yang melibatkan emosional. Pada akhirnya, orang tersebut hampir tidak mungkin memiliki kedekatan emosional dengan orang lain.
Kondisi ini membuat mereka menjadi mandiri. Saat orang lain ingin mendekatinya, akan ada batasan atau boundaries yang telah mereka buat.
Artikel Lainnya: Jangan Salah, Ini Perbedaan Self Care dan Selfishness!
2. Menghindari Komitmen
Seseorang dengan kondisi ini akan menunda status hubungan romantis yang telah dijalani. Dalam siklus pertemanan, mereka cenderung ragu-ragu dalam membuat rencana atau sering membatalkan suatu rencana.
Orang yang mengalami emotionally unavailable juga merasa tidak nyaman saat orang lain menyatakan cinta serta memperlakukan mereka sebagai orang kepercayaannya.
Mereka lebih suka untuk memiliki hubungan yang biasa-biasa saja dengan banyak orang. Bahkan, mereka rela mengakhiri hubungan tersebut jika mulai berubah menjadi serius.
Menurut Ikhsan Bella Persada, MPsi, Psikolog, kondisi ini terjadi karena ketidakmampuan mereka untuk memberikan ikatan emosional terhadap orang lain.
“Jika orang tersebut merasa tidak mampu memberikan afeksi (rasa kasih sayang) atau ikatan emosional, tentu ia tidak punya planning untuk hubungan yang serius atau sulit punya komitmen.” kata Ikhsan.
3. Lebih Defensif
Orang dengan kondisi ini mungkin akan menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi pada mereka.
Orang dengan emotionally unavailable merasa sulit untuk bisa percaya dengan orang lain. Mereka umumnya juga tidak bisa terbuka tentang perasaannya.
Artikel Lainnya: Kehabisan Rasa Empati, Apa Penyebabnya?
4. Menarik Diri
Mereka akan cenderung menghindar saat dibutuhkan. Apabila tidak bisa menghindar, mereka akan meminimalkan respons emosional dengan orang lain.
Terkadang, orang yang sulit mengekspresikan perasaannya juga akan mengubah topik pembicaraan atau tidak mau terlibat dalam obrolan tersebut.
Bahkan, orang dengan kondisi ini cenderung akan membuat candaan, meskipun Anda sedang ingin curhat atau membutuhkan nasihat.
5. Tidak Berempati
Orang dengan emotionally unavailable dapat menunjukkan empati yang rendah karena membatasi keterlibatan emosional dan tidak ingin tahu tentang kondisi Anda.
Akan tetapi, kondisi ini bukan menandakan mereka tidak peduli. Orang tersebut berpura-pura mengabaikan perasaan Anda, karena ia tidak nyaman untuk menggali perasaannya sendiri.
Itu dia tanda dan penyebab emotionally unavailable. Kondisi ini dapat diatasi dengan berkonsultasi kepada psikoterapi atau konseling. Sering kali pemulihannya memerlukan waktu bertahun-tahun.
Konsultasi dengan psikolog dengan mudah melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/JKT)
Referensi:
Psych Central. Diakses 2021. How to Spot Emotional Unavailability
Healthline. Diakses 2021. What It Really Means to Be Emotionally Unavailable