Kesehatan Mental

Merasa Depresi? Bisa Jadi karena Pengaruh Gen

Gerardus Septian Kalis, 02 Des 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kelainan gen MTHFR dapat membuat orang lebih berisiko menderita depresi.

Merasa Depresi? Bisa Jadi karena Pengaruh Gen

Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang serius. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, seperti genetik, lingkungan, dan sebagainya. Selain itu, para ahli juga percaya bahwa depresi juga bisa dipengaruhi oleh mutasi gen MTHRF.

Dilansir dari situs Livestrong, MTHRF adalah gen yang memproduksi methylenetetrahydrofolate reductase, yaitu enzim penting yang digunakan tubuh untuk mengolah asam amino. Jika MTHFR dalam tubuh bermasalah, hal ini membuat Anda lebih berisiko menderita depresi.

Bagaimana MTHFR bekerja?

MTHFR bertanggung jawab atas produksi enzim yang membantu mengubah asam amino homosistein menjadi metionin. Proses ini penting untuk pertumbuhan dan perbaikan tubuh, termasuk otak.

“Tubuh menggunakan metionin untuk membuat protein dan senyawa penting lainnya, termasuk neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, norepinephrine,” kata Dr. Traci Stein, PhD, MPH, seorang ahli kesehatan yang sering menangani kasus depresi.

Menurut Stein, sejumlah bahan kimia otak ini penting untuk mendukung kesehatan tubuh pada umumnya. Termasuk dalam hal suasana hati dan pemulihan emosi. Dengan demikian, bila proses ini terganggu maka dapat meningkatkan masalah kesehatan mental.

Mengingat peran penting MTHFR dalam perawatan dan perbaikan kondisi tubuh, mutasi pada gen ini juga dapat mengganggu efektivitas obat-obatan tertentu. Tak terkecuali pada obat antidepresan dan obat kemoterapi.

Untuk diketahui, jika seseorang mengalami kelainan genetik, hal ini bisa diperbaiki. Sebaliknya, jika Anda mengalami mutasi genetik, hal ini tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, beberapa makanan tertentu dipercaya dapat mengatasi hal ini.

Lalu, bagaimana jika Anda memiliki gen MTHFR?

Menurut Stein, sebaiknya Anda mengonsumsi suplemen vitamin, methylated B-12 yang dikenal sebagai methylcobalamin, dan makanan yang kaya folat (sayuran hijau, brokoli, kacang lentil, dan lain-lain).

Meski demikian, MTHFR hanya dapat dideteksi lewat tes genetik. Tidak semua depresi disebabkan oleh MTHFR, tetapi mutasi genetik ini mungkin menjadi salah satu jawabannya. 

Banyak orang menganggap depresi sebagai hal yang sepele dan bisa hilang dengan sendirinya. Faktanya, depresi adalah suatu bentuk penyakit yang lebih dari sekadar perubahan emosi sementara. Depresi bukanlah kondisi yang dapat diubah dengan cepat.

[RS/ RVS]

Gangguan JiwaDepresikesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait