Kesehatan Mental

Kondisi Ini Berhubungan Erat Dengan Gangguan Kelebihan Sensoris

Tri Yuniwati Lestari, 18 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kelebihan sensoris. Ketahui selengkapnya di sini.

Kondisi Ini Berhubungan Erat Dengan Gangguan Kelebihan Sensoris

Gangguan sensorik atau sensoris dapat dialami oleh siapa saja. Namun, kondisi ini rentan dialami oleh dengan gangguan mental seperti post-traumatic stress disorder (PTSD).

Ada beberapa kondisi kesehatan lainnya yang kerap dihubungkan dengan gangguan sensoris atau Sensory Processing Disorder (SPD). Apa saja kondisi tersebut? Simak informasinya di sini. 

Mengenal Gangguan Kelebihan Sensoris dan Gejalanya

Gangguan sensoris terjadi ketika satu atau lebih dari panca indra tubuh mengalami kewalahan dalam menerima respons. Kondisi ini biasanya terjadi jika seseorang berada di restoran, mall, atau tempat ramai lainnya.

Pada situasi yang ramai, otak menerima terlalu banyak informasi dan menjadi kewalahan untuk dapat memprosesnya dengan baik. Kelebihan sensoris menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman yang ringan hingga intens.

Bagi orang dengan gangguan kelebihan sensoris, suara keras, bau makanan menyengat, atau lampu neon yang berkedip-kedip semuanya dapat memicu perasaan kewalahan dan tidak nyaman.

Artikel Lainnya: Balita Suka Menyusun Barang, Benarkah Gejala Autisme?

Menurut dr. Sara Elise Wijono, M.Res., sensoris berlebihan dapat dialami oleh siapa saja pada waktu-waktu tertentu.  

Namun, beberapa orang dapat menerima kelebihan sensoris secara intens atau sering. Pada beberapa kasus, orang dengan gangguan mental dapat mengalami kelebihan sensoris. 

“Kondisi ini disebabkan oleh masalah di otak dalam memproses input sensoris. Sehingga interpretasinya tidak seperti orang normal dengan input sensoris yang sama, tapi menjadi overstimulasi pada orang dengan gangguan mental,” ucap dr. Sara. 

Gejala umum dari gangguan sensoris meliputi:

  • Ketidakmampuan untuk mengabaikan suara keras, bau yang kuat, atau jenis input sensoris lainnya.
  • Rasa tidak nyaman.
  • Kecemasan dan ketakutan.
  • Sensitif terhadap pakaian atau tekstur lainnya
  • Kewalahan. 
  • Gampang marah.
  • Kehilangan fokus.
  • Gelisah. 
  • Insomnia.

Berikut tanda-tanda gangguan kelebihan sensoris pada anak-anak:

  • Cemas, mudah marah, dan gelisah.
  • Menghindari tempat atau situasi tertentu.
  • Menutup mata.
  • Menutupi wajahnya.
  • Menangis.
  • Meletakkan tangan di atas telinga.
  • Tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain.
  • Melarikan diri dari tempat atau situasi tertentu.

Artikel Lainnya: Benarkah Mesum di Tempat Umum Pasti Tanda Gangguan Mental?

Kondisi yang Berhubungan Erat dengan Gangguan Sensoris

Dilansir dari Medical News Today, ada tiga kondisi yang berhubungan erat dengan gangguan kelebihan sensoris, berikut penjelasannya:

1. PTSD

Orang dengan PTSD dapat menjadi sangat sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya. Mereka juga dapat mengalami gejala PTSD dan gangguan kelebihan sensoris di waktu yang bersamaan. 

Orang yang memiliki PTSD biasanya pernah mengalami peristiwa traumatis. Gangguan kelebihan sensoris ini dapat terjadi akibat respons dari hal atau peristiwa yang pernah menyebabkan mereka trauma. 

2. Autisme

Gangguan sensoris dan autisme dapat berjalan beriringan. Sebab, orang autisme dapat mempersepsikan input sensoris secara berbeda.

Ketika orang autis kewalahan akibat menerima kelebihan sensoris, mereka mungkin dapat menangis, berteriak, melarikan diri, atau tidak menanggapi rangsangan dari lingkungan.

Pada tahun 2013, American Psychiatric Association menambahkan sensitivitas input sensoris ke dalam daftar kriteria untuk mendiagnosis autisme.

Artikel Lainnya: Terapi Kejang Listrik untuk Gangguan Mental

3. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Attention-deficit hyperactivity disorder dan kelebihan sensoris juga bisa terjadi dalam  waktu bersamaan. Pada orang dengan ADHD, input sensoris mereka bersaing untuk mendapatkan perhatian di otak sehingga dapat memicu kelebihan sensoris

Jenis informasi sensoris tertentu, seperti tekstur makanan atau sensasi pakaian, lebih rentan menyebabkan gangguan sensoris pada orang dengan ADHD.

Itu dia penjelasan mengenai gangguan perkembangan atau mental yang berhubungan erat dengan gangguan sensorik. 

Ketahui informasi mengenai kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter

(OVI/AYU)

Referensi:

  • Wawancara dr. Sara Elise Wijono
  • Medical News Today. Diakses 2022. What to know about sensory overload.
  • WebMD. Diakses 2022. Sensory Processing Disorder.
  • Psychology Today. Diakses 2022. Sensory Processing Disorder.

 

gangguan sensoris
Sensorik
Autisme
ADHD