HomePsikologiKesehatan MentalIni yang Harus Dilakukan Setelah Melakukan Percobaan Bunuh Diri
Kesehatan Mental

Ini yang Harus Dilakukan Setelah Melakukan Percobaan Bunuh Diri

Tamara Anastasia, 01 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apa Anda pernah melakukan percobaan bunuh diri? Agar tidak terjerumus ke dalam lubang hitam tersebut, coba pahami hal-hal di bawah ini.

Ini yang Harus Dilakukan Setelah Melakukan Percobaan Bunuh Diri

Bunuh diri adalah salah satu penyebab utama kematian di negara-negara besar. Kasus depresi meningkat tajam akibat berbagai faktor. Contohnya dari tekanan ekonomi, sosial, dan lain-lain. Jika stres tidak ditangani dengan baik, depresi bisa muncul. Ketika depresi terus dibiarkan, tak jarang kondisi ini berujung pada percobaan bunuh diri.

Jika Anda adalah satu dari banyak orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri, maka ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui agar hal itu tidak terjadi lagi. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi, psikolog dari KlikDokter, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar Anda tidak mencoba bunuh diri untuk kesekiannya kalinya:

1. Jangan Biarkan Depresi dan Rasa Cemas Datang

Rasa cemas dan stres itu memang wajar dialami oleh siapa saja, termasuk orang yang sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri. Namun, kemungkinan cemas dan stres datang akan lebih tinggi pada orang yang memang belum pernah melakukannya percobaan bunuh diri.

“Untuk mencegah percobaan bunuh diri dilakukan lagi atau untuk pertama kalinya, pastikan Anda bisa mengelola stres dengan baik. Segera cari kegiatan yang menyenangkan dan buat pikiran jadi relaks apabila pikiran sudah mulai dipenuhi dengan masalah dan tekanan,” ujar Ikhsan.

2. Membatasi Akses pada Benda Mematikan

Membatasi dan memisahkan seseorang yang memiliki hasrat bunuh diri dari benda-benda berbahaya di sekitarnya adalah salah satu cara paling efektif untuk pencegahan.

Sebagai bantuan tambahan, Anda dapat melibatkan orang lain mengenai pencegahan ini jika Anda atau orang lain yang mengalaminya memang butuh bantuan dan tak dapat melakukannya sendiri.

3. Menambah Relasi Melalui Komunitas

Memiliki relasi pertemanan dari komunitas-komunitas tertentu memang bisa mengurungkan niat untuk bunuh diri. Terutama jika komunitas yang Anda ikuti adalah komunitas persekutuan agama di tempat beribadah, atau komunitas yang anggotanya pernah melakukan percobaan bunuh diri.

Dalam komunitas tersebut, Anda bisa saling bertukar cerita dan menguatkan satu sama lain. Tidak hanya membantu Anda pulih, komunitas juga membuat Anda bersosialisasi lebih baik dari sebelumnya.

4. Olahraga Secara Rutin

Aktivitas fisik yang sederhana, seperti berjalan santai atau meditasi, mampu meredam stres psikis atau depresi yang dialami seseorang. Olahraga akan melepaskan hormon endorfin, yang dipercaya mampu memperbaiki mood seseorang.

Endorfin juga dapat menurunkan jumlah kortisol (hormon depresi) dalam tubuh. Selain itu, olahraga bisa mengalihkan perhatian dari masalah yang sedang dialami dan menjadikan orang tersebut merasa lebih baik. Para ahli merekomendasikan aktivitas fisik selama 150 menit dalam seminggu.

5. Bercerita dengan Orang Terdekat

Bercerita memang menjadi salah satu cara yang paling bisa dilakukan untuk meluapkan emosi yang terpendam. Tidak perlu bercerita pada psikolog, Anda bisa bercerita pada keluarga, saudara, atau sahabat terdekat yang Anda percaya.

Jika sesekali keinginan bunuh diri muncul, coba pikirkan lagi dampak dan akibat yang bisa menimpa diri Anda dan orang sekitar. Segera hubungi psikolog atau bantuan profesional bila keinginan bunuh diri kembali muncul.

Artikel Lainnya: 5 Gejala Fisik Anda Mengalami Gangguan Kecemasan

6. Atasi Gangguan Mental

“Banyak orang yang melakukan bunuh diri karena memiliki penyakit mental seperti depresi, gangguan bipolar, anoreksia, atau penyalahgunaan zat terlarang. Kondisi ini memang sukar untuk didiagnosis jika tidak disadari oleh diri sendiri. Karena itulah, Anda harus peka terhadap diri sendiri dan harus cepat sadar jika ada gangguan-gangguan mental yang disebutkan tadi,” ujar Ikhsan.

Menurut Ikhsan, adapun beberapa gejala yang akan ditunjukan ketika seseorang sedang mendapatkan tekanan (berujung depresi) yang membuat ingin melakukan bunuh diri yakni seperti berikut ini.

  • Tidak nafsu makan.
  • Memilih untuk menyendiri di kamar.
  • Penurunan berat badan secara drastis.
  • Cenderung lemas dan tidak bersemangat.
  • Mudah marah atau menangis.
  • Memikirkan kematian berulang-ulang.
  • Punya perasaan bersalah secara berlebihan.
  • Sulit tidur di malam hari.
  • Menutup diri dari orang tua.

Cegah Bunuh Diri dengan Layanan Ini!

Jika keinginan bunuh diri kembali terlintas, ada beberapa nomor yang bisa Anda hubungi.

  • Layanan 119

Layanan ini resmi milik pemerintah dan nomor darurat 119 bisa dilakukan untuk mencegah aksi bunuh diri. Warga yang melihat seseorang ingin bunuh diri bisa menghubungi nomor tersebut agar ada petugas yang bisa mencegahnya.

Selain bersifat darurat, nomor 119 bisa digunakan untuk menampung keluh kesah. Masyarakat yang depresi bisa menceritakan semua beban atau tekanan kepada operator di layanan telepon tersebut. Layanan ini telah dibuka sejak Juli 2016.

  • Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia

Selain layanan 119, banyak organisasi lain yang menyediakan bantuan. Contohnya adalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Organisasi ini bisa dihubungi di nomor 021-7207372.

Selain nomor-nomor di atas, terdapat situs pijarpsikologi.org yang juga memiliki fungsi yang sama. Warga masyarakat bisa curhat secara online melalui situs ini, sehingga beban pikiran menjadi lebih ringan dan mencegah keinginan percobaan bunuh diri. Ayo sehatkan hati dan mental.

(FR/AYU)

Bunuh DiriGangguan KecemasanDepresi

Konsultasi Dokter Terkait