Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomePsikologiKesehatan MentalIni Dia Terapi bagi Pelaku Tindakan Anarkis
Kesehatan Mental

Ini Dia Terapi bagi Pelaku Tindakan Anarkis

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 23 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tindakan anarkis saat demo bisa dipicu oleh beragam faktor. Para pelaku tindakan ini bisa mendapatkan terapi berikut ini.

Ini Dia Terapi bagi Pelaku Tindakan Anarkis

Api yang berkobar di kawasan Tanah Abang pagi ini menjadi saksi bisu bagaimana sekelompok oknum melakukan tindakan anarkis saat demo berupa perusakan fasilitas umum. Rusuh demonstrasi Bawaslu tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor. Namun ada beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk menangani pelaku tindakan anarkis.

Untuk menghadapi para pelaku tersebut, diperlukan pemeriksaan menyeluruh. Berikut ini beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk meredakan tindak kekerasan tersebut.

1. Pendekatan keluarga

Keluarga merupakan pilar utama perkembangan mental seorang anak, sebagai lingkup terkecil yang dapat membentuk karakter seorang anak dan memengaruhi tindakannya kelak. Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan adanya pengaruh genetik terhadap tindakan agresif.

Oleh karena itu, keluarga memegang peran penting dalam upaya meredakan tindak kekerasan seseorang. Keluarga adalah pihak yang dipercaya dan dapat menurunkan ketegangan yang sedang dialami oleh orang yang tengah terlalap emosi.

Jika keluarga tidak sanggup untuk menangani, segera konsultasikan masalah ini dengan psikiater untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

2. Terapi dengan psikiater

Tidak semua tindakan kekerasan memerlukan penanganan dari seorang psikiater, kecuali jika tindakan kekerasan berlangsung secara terus-menerus, dan cenderung impulsif. Selain itu, tindakan anarkis juga bisa dilakukan karena adanya gangguan kejiwaan seperti gangguan psikotik, gangguan afektif, dan stres pasca-trauma.

Jika tindakan anarkis tersebut bersifat impulsif dan memerlukan terapi khusus, latihan mengontrol emosi dan relaksasi dapat digunakan untuk mengatasi luapan emosi yang berubah-ubah. Selain itu, Cognitive Behaviour Therapy (CBT) atau terapi kognitif dan perilaku juga dapat menjadi solusinya.

3. Terapi medis bagi pengguna obat terlarang

Salah satu kemungkinan penyebab terjadinya tindakan anarkis atau kekerasan adalah penggunaan obat terlarang. Untuk mengatasi kondisi tersebut, berbagai terapi dapat dilakukan. Langkah pertama untuk penanganan kecanduan obat adalah detoksifikasi.

Langkah ini bertujuan agar pasien dapat berhenti mengonsumsi obat secara cepat dan aman. Selain itu, terapi perilaku juga dapat dilakukan untuk membantu pasien terlepas dari kecanduan obat.

4. Terapi dengan pendekatan lingkungan

Selain genetik, ternyata lingkungan juga berperan dalam membentuk karakter seorang. Dalam hal ini adalah bagaimana cara orang tersebut menanggapi sebuah kondisi. Jadi, pastikan Anda memilih lingkungan yang tepat, baik untuk bekerja maupun untuk tempat tinggal.

Jauhkan diri Anda dan keluarga Anda dari lingkungan toksik yang sarat dengan nilai kekerasan. Pastikan bahwa anak Anda berada pada lingkungan yang kondusif untuk proses perkembangan mental, sehingga kelak menjadi individu yang berbudi pekerti luhur.

Untuk meredakan tindak kekerasan, diperlukan pemeriksaan untuk mencari tahu apa hal yang mendasari tindakan anarkis tersebut. Apakah hanya tindakan sesaat akibat dorongan kelompok, atau terjadi karena adanya gangguan kejiwaan serta penggunaan obat tertentu.

Bila di lingkungan Anda terjadi tindakan anarkis, jangan ragu untuk mencari pertolongan untuk mengatasi kekacauan yang ada. Harapannya, berbagai jenis terapi di atas bisa jadi solusi untuk meredakan emosi pelaku tindakan anarkis yang mengganggu ketertiban masyarakat.

[NP/ RVS]

gangguan kejiwaanterapikekerasandemoObat terlarangpsikiatertindak anarkismeredakan tindak anarkisperkembangan mental

Konsultasi Dokter Terkait